It’s painful when I’m with you,
wanting to do this and that.
When I’m with you,
I keep dreaming a dream that would never come true
( 1 Litre of Tears)
September 2009Aku diam mematung,
Terus berandai andai.
Apa jadinya aku jika tak mencintaimu?Karena jika tak mencintaimu.
Aku tak tahu luka dapat menguatkan.
Senyum dapat mengubur tangis.Aku mungkin tak dapat mengerti.
Lalu kini aku terdiam lagi,
dan menyadari...
Betapa bersyukurnya aku mencintamu.☆☆☆☆☆
Yasmin menghela nafas kesal, ia menatap Shilla yang tengah memejamkan matanya, kepala gadis itu terkulai di atas meja.
"Diet lo itu gak sehat deh Shill," gerutu Yasmin.
Shilla hanya diam tak bergeming, ia tak menghiraukan ucapan Yasmin.
"Shill, gak usah pura-pura gak denger gitu deh," ucap Yasmin.
Yasmin mengguncang guncangkan tubuh sahabatnya itu, membuat Shilla mau tidak mau membuka matanya.
Shilla menatap Yasmin malas, jam istirahat pertama ia sudah mendapatkan ocehan dari Yasmin.
"Tadi pagi lo sarapan apa?" Tanya Yasmin.
Shilla berdecak kesal. "Kita bisa bahas yang lain gak?"
Yasmin menggeleng kuat. "Enggak."
Shilla membulatkan matanya, ia baru menyadari bahwa temannya ini keras kepala sekali. "Apel." Tandasnya.
"Apel?"
Shilla mengangguk mantap. "Kenapa?"
"Cuma apel?" Tanya Yasmin dengan nada tak percaya.
Shilla mengangguk cepat, mengiyakan pertanyaan Yasmin.
"Lo gila," tandas Yasmin.
Yasmin memicingkan matanya, sementara Shilla malah membalas tatapam Yasmin dengan senyum mengembang, walau tampak di mata Yasmin wajah Shilla yang pucat pasi.
"Lo bisa mati tau gak?" Ucap Yasmin pelan.
Shilla, gadis itu tertawa kecil mendengarnya. "Gak ada manusia yang gak bisa mati Yas."
"Gue gak lagi bercanda ya Shill,"
Shilla menghentikan tawanya. "Gue sepenuhnya baik baik aja kok, sekali sekali gue pingin bikin perubahan."
Shilla menatap lurus kedepan, menatap Kevin yang tengah duduk di meja guru, pria itu menatapnya. "Ya siapa tau, kalo gue kurus, gue bisa jadi tipe idealnya para cogan."
Yasmin menoyor dahi Shilla dengan kuat. "Bisa gila lama lama gue disini, lo keras kepala banget."
Shilla tertawa mendengarnya sementara Yasmin berdiri dan hendak meninggalkan Shilla.
"Siapa tau gue bisa ngegait pewaris tunggal perusahaan terkenal," ucap Shilla mencoba tak membuat percakapan mereka begitu serius
"Lo sinting, gue rasa yang bakal rusak bukan lambung lo, tapi otak lo," tandas Yasmin
"45 kilo, gue berhenti diet," ucap Shilla, ia mencengkram pergelangan tangan Yasmin Menahan gadis itu yang telah berbalik arah.
Yasmin menepis pegangan tangan Shilla. "Gue gak mau jengukin lo ya kalo lo masuk rumah sakit."
![](https://img.wattpad.com/cover/56824845-288-k755277.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
After Sunshine
Teen FictionUntuk seseorang yang mengira melupakan adalah jalan terbaik. Jawab aku. Mengapa diam diam gadis itu masih bertanya tanya mengapa dirinya terlupakan? Cover by salsabilandita