Tujuh Belas

3.6K 255 21
                                    


Ada saatnya dalam hidupmu engkau ingin sendiri saja bersama angin menceritakan seluruh rahasia, lalu meneteskan air mata.”
☆Bung Karno, 1933☆


Juni 2009

Ada senyum dibibirmu.
Pahitnya hanyalah karena alasannya bukan aku.

Bisakah mengulur waktu?
Ah walaupun ku ulur, hatimu tetap seperti itu.
Tetap mencintainya lalu aku tersenyum pilu.

Hai tuan angkasa.
Bisakah aku melupakanmu?

☆☆☆☆☆

Gadis itu masih betah meringkuk di kasurnya sedari bangun tadi, kedua tangannya sibuk mengetik pesan diponselnya. Tak berniat untuk bangun dan bergegas ke sekolah.

Juna : gue tebak lo pasti belum bangun kan?

Shilla : istighfar jun,  fitnah itu dosa.

Juna : berisik ya kamuhh. Tapi pas deh buat jadi istri solehah.

Shilla : jiji jun sumpah.

Dua menit berlalu.
Shilla menatap ponselnya yang tak ada lagi bunyi pesan masuk dari Juna.

Shilla : Junaaaaa ish lama banget balesnya.

Shilla melemparkan ponselnya kekasur sementara dirinya kini telah beranjak ke arah lemari besar disamping pintunya.

Baru saja ia ingin membuka pintu lemari untuk mengambil seragamnya, ponselnya kembali berdering. Dengan cepat ia kembali berlari ke kasurnya dan menjatuhkan dirinya begitu saja. Lalu dengan cepat mengambil ponselnya.

Juna : cie nunggu, sorry tadi gue nabrak makanya agak lama balesnya.

Shilla mengerutkan kening sekilas kemudian matanya membulat.

Shilla : gila lo jun nabrak apaan? Lecet gak? Kasus lo jun parah.

Juna : nabrak, nahan berak. Gak ada gue kok lo jadi tambah bego gini ya.

Shilla melongo membaca pesan dari juna, lalu sedetik kemudian ia tertawa terbahak bahak.

Juna : pasti lagi ketawa, duh bahagia banget.

Shilla : tau aja, cenayang ya?

Juna : cenayang? Iya deh, mau diramal gak?

Shilla : coba kalo bisa.

Juna : dimasa depan nanti pasti lo nikah sama gue.

Belum sempat Shilla membalasnya, nada pesan masuk kembali terdengar diponselnya.

Juna : terus hidup bahagia deh.

Shilla : bisa pake kembang tujuh rupa gak? Katanya mempankan buat nangkal nasib buruk?

Juna : nikah sama gue kan anugerah Shill.

Shilla : mana mungkin bintang berjodoh sama penduduk bumi.

Juna : weittss gak tau tauan, Juna jelmaan dari bulan.

Shilla : masaaaseehh? Duh bulan jodohnya sama matahari. Yasmin mana Yasmin?

Juna : nanti kamu sedih loh kalo aku deket deket Yasmin lagi.

Shilla : kamu aku ish,

Juna : itung itung pemanasan pake aku kamu biar kalau pacaran nanti gak canggung.

Shilla : duh diabetes digombalin cowok ganteng

After SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang