Duabelas

3.7K 291 21
                                    

listen with your heart you will understand
☆ pocahontas ☆

Juni 2009

Aku selalu lupa.
Lupa saat kau menatapku.
Lupa saat mungkin kau memang menyukai bintang tapi jatuh hati pada matahari.

Lupa bahwa dibalik semua sikapmu yang membuatku tersenyum malu ada seseorang yang kau cintai.

Seseorang itu bukan aku.

☆☆☆☆☆

Gadis itu menggigit bibirnya kuat kuat, ia kesal setengah mati dengan selembar soal ulangan Kimia didepannya, dalam hati gadis itu penuh dengan sumpah serapah pada soal soal sulit yang tertera di selembar kertas itu.

"Psstt Shill,"

Shilla mengangkat kepalanya, ia menatap Kevin yang menoleh kearahnya.

"Bisa gak?" Tanya kevin.

Shilla melirik kearah meja pengawas ulangan sebentar takut jika pak Bambang mengawasinya.

Tapi ternyata tidak. pak Bambang masih sibuk dengan sebuah koran dan secangkir kopi yang disuguhkan anak-anak diruangannya, hasil dari pemikiran bersama agar para guru yang mengawas sedikit terbuai dan membuat mereka lebih leluasa menyontek dan berkerja sama satu sama lain.

Shilla menatap Kevin, lalu tersenyum lesu dan menggelengkan kepalanya, "Banyak banget yang belum gue jawab, Kevin gue gak ngerti nih."

Shilla mengangkat lembar jawabannya dan memperlihatkannya ke Kevin, "Dua satu sampe tiga lima gak ke isi sama sekali"

Kevin mengambil lembar jawabannya, "dengerin baik-baik."

Shilla membulatkan matanya, dan sedikit membuka mulutnya membuat ekpresi kaget saat mendengar ucapan Pria itu, "Kevin beneran belajar tadi malem?"

Kevin menatap Shilla dengan kesal, "Lo fikir kantung mata gue yang punya kantung mata ini gak cukup buat ngejelasin apa yang gue lakuin semalem!"

Shilla tertawa mendengarnya, "Masa? Coba sini liat."

Kevin memajukan wajahnya sehingga berada dekat dengan wajah Shilla dan menunjuk kedua kantung matanya.

"Ihh lucu," tandas Shilla gemas. ia menarik sebelah pipi Kevin sampai pria itu sedikit berteriak.

Kevin memundurkan wajahnya, sambil mengelus pipinya yang sakit akibat dicubit Shilla, namun tak lama kemudian ia tersenyum.

"Oh jelas, emang udah lucu dari dulu," Tandas Kevin.

Shilla diam sejenak, lalu menatap Kevin dengan malas, "Terserah."

"Eh ini gimana gue gak ngerti." Seolah baru tersadar arah pembicaraan mereka telah melenceng, Shilla menunjuk nunjuk lembar jawabannya.

Kevin melihat lembar jawaban miliknya, lalu tersenyum senyum sendiri, dan kembali menatap Shilla.

"Beb Aku Cinta Dirimu," Tandas Kevin. Ia menyengir lebar setelah mengatakannya.

Shilla mengerutkan keningnya, "hah?"

Kevin meletakan lembar jawabannya kembali ke atas meja, lalu berdecak kesal, "Bebek ayam cicak domba"tandasnya.

Shilla baru menyadari apa yang Kevin maksud tadi, ia menahan tawa dan hanya tersenyum lebar.

"Sering sering sakit ah biar lo belajar,"tandas Shilla.

Dengan cepat Kevin menggerak gerakan tangannya, "Gak bisa, lo harus sehat terus."

Shilla tertawa mendengaranya, "Biar bisa nyontek?"

After SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang