Dua Puluh Tujuh

2.8K 230 24
                                    

Dan kau tahu,

hujan semalam telah mereda pagi ini.

Lantas mengapa masih berteduh?

Tak tahukah aku kini berlari mengejar pelangi?

Tak tahukah semakin lama kau ku tinggalkan sendiri?

Dan kau tahu sedari tadi ku ulurkan tangan.

Lantas mengapa tak kau biarkan kita berpegang?


*****

November 2009

"Kita perlu bicara Yas," Tandas Kevin, Membuat seisi ruangan perpustakaan menoleh kearahnya.

Ucapan kevin kepada Yasmin membuat jantung Shilla berdegup kencang, tanpa sadar ia menjatuhkan sebuah kotak pensil disampingnya.

Yasmin menoleh kearah kotak pensil Shilla yang jatuh dan dengan tenang memungutnya, lalu kembali menatap Kevin.

Yasmin mengangguk dan berdiri dengan cepat, "aku juga perlu bicara sama kamu,"

"Tunggu sebentar ya Shill," ucap Yasmin sambil berdiri dan membiarkan tangannya ditarik oleh Kevin.

Kevin membawa Yasmin menuju taman sekolah dan berhenti tepat dibawah pohon trembesi besar yang daunnya berguguran.

Kevin menatap wajah Yasmin, wajah gadis itu terlihat tenang, seolah tak akan menduga dengan apa yang akan Kevin bicarakan nantinya.

"Aku mau putus Vin," ujar Yasmin.

Lembut, ucapan yang begitu halus tanpa emosi keluar begitu saja dari mulut Yasmin.

Kevin mematung seolah tak percaya dengan apa yang Yasmin ucapkan.

"Itu juga kan yang mau kamu bilang?" Tanya Yasmin mencoba mencari kebenaran dari sudut mata pria itu.

"Iya, aku tau itu," ucap Yasmin yakin.

Yasmin duduk dibangku taman yang berada persis dibawah pohon Trembesi yang kini daunnya bergoyang karena tertiup angin.

Yasmin menarik tangan Kevin dengan lembut, menatap Kevin tepat di bola matanya, lalu Yasmin tersenyum.

"Aku tahu kamu udah berusaha, aku tau kamu sebisa mungkin gak bikin aku luka," ujar Yasmin

Kevin membulatkan matanya, ada rasa sakit dihatinya saat mengetahui perempuan didepannya ini mungkin telah terluka begitu lama.

"Seandainya gue bisa mohon sama
Tuhan gak pernah bisa jatuh cinta sama yang selain lo yas," ucap Kevin.

Yasmin menghela nafas, ia menatap lurus kedepan, membiarkan angin  lembut menggerak gerakan rambutnya. Pengubahan kata aku-kamu kembali menjadi lo-gue yang Kevin ucapkan seolah mengiris luka pada Hati Yasmin

"Seandainya gue gak egois, mungkin kita gak akan kayak gini," ucap Yasmin.

"Seandainya gue gak mutusin ngambil lo dari Shilla, mungkin gak akan banyak yang terluka," ucapnya lagi.

Yasmin menghembuskan nafas yang seolah penuh beban. "lo gak pernah jatuh cinta sama gue Vin."

Kevin menggeleng."Gue pernah jatuh cinta sama lo Yas, demi Tuhan."

Yasmin tersenyum kecil, lalu mengelus pundak pria itu. "Tapi sebelum lo dapetin gue, gue tau lo udah punya rasanya sama Shilla."

"Cara lo natap Shilla, ngomong sama Shilla, semua ngebuat gue yakin lo jatuh cinta sama Shilla, tapi lo bodoh gak tau  perasaan lo sendiri,"

After SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang