delapan

4.7K 302 11
                                    

A/N : sambil denger instrumennya ya :)

Terkadang,yang tak bisa kamu lupakan
adalah seseorang yang tak pernah bisa kamu miliki.

☆Christian Simamora, All You Can Eat☆

April, 2009

Bagian mana yang membuatmu sangat terluka?
Bagian dimana saat aku ingin berlari kencang namun cintanya menahan ku.

Bagian dimana aku ingin tetap tinggal
Namun dirinya tak pernah berjanji untuk mencintaiku.

☆☆☆☆☆☆

Shilla memberikan helmnya kepada Juna, lalu ia merapikan rok abu - abunya yang mengusut.

"nanti kalo gue agak lama tungguin ya Jun" katanya sambil tersenyum. Lalu pergi meninggalkan Juna.

Shilla berjalan kearah ruang ekskulnya, ditatapnya pintu itu masih tertutup, teman temannya belum datang.

Ia mengeluarkan earphone dari dalam tasnya, dan menyambungkannya dengan ponselnya. Lalu duduk disalah satu kursi yang berada di luar ruangan itu.

Sepertinya ini akan lama, dan ia bosan menunggu, sambil menunggu ia mendengarkan alunan musik, membiarkan dirinya terbawa suasana.

Mendengar instrument yang sedang ia dengar sekarang, membuatnya seperti tengan menari dibawah hujan, membuatnya merasa ada disuasa teduh dan mencium aroma tanah yang terkena percikan huja yang biasanya orang lain sebut sebagai, petrichor.

"Apa judulnya?"

Suara itu menganggetkan Shilla, gadis itu membuka matanya dan menoleh kearah sumber suara.

Kevin, pria itu tengah duduk disampingnya, pria itu tersenyum dengan sebagian earphone milik shilla terpasang ditelinganya.

Shilla memegang salah satu telinganya, earphonenya tidak ada, bagaimana mungkin pria itu mencabut earphonenya tanpa ia sadari.

"Shill, apa judulnya?" Tanya kevin lagi.

Shilla tersenyum, "kiss the rain" ucapnya.

Pria itu menganggukan kepalanya, lalu merogoh saku celana abu abunya, ia mengeluarkan ponsel dan memberikannya pada Shilla.

"Gue mau" katanya. Lalu melepaskan earphone Shilla dan berjalan kearah lapangan.

"Vin ini hp lo, gimana?" Teriak Shilla.

Pria itu berjalan mundur, dan tersenyum kepada Shilla, "Nanti gue ambil, kirimin aja dulu lagunya" katanya.

Sementara Shilla hanya terdiam, begitu lama. Menatap pria itu yang sekarang tengah fokus bermain bola.

☆☆☆☆☆☆

Pria itu menatap pinggir lapangan, senyum getir tertera dibibirnya, ia menatap seseorang yang tegah duduk dipinggir lapangan, seorang gadis yang tengah meneguk air mineral, ia melempar bola basketnya asal asalan dan berjalan kepinggir lapangan.

Seiring langkahnya, ia mengedarkan pandangan kesegala arah, beberapa anak cheer dan basket telah menghilang, jam juga telah menunjukan pukul tiga sore, jelas saja sebagian dari mereka pasti sudah pulang.

Hari sabtu adalah hari khusus Ekskul.
Juna, pria itu menghentikan langkahnya sejenak, menatap lapangan sekolah yang dibagi menjadi dua untuk basket dan futsal, ia melirik kelapangan futsal, Kevin pria itu masih sibuk dengan bola futsalnya, lalu pandanganya beralih pada ruangan yang pintunya terbuka yang berada disamping lapangan Futsal, shilla gadis itu pasti masih ada didalam, masih sibuk dengan ekskul musiknya.

After SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang