Tiga Puluh

2.5K 196 5
                                    

Ada banyak sayap sayap patah yang membuatmu sulit untuk terbang.
Ah maaf aku mematahkan sayapmu.

Agar kau tetap tinggal.
Agar kau tetap disisiku.

Tapi ada luka dimatamu.
Dan ada bahagia dimataku.

Aku begitu serakah.
Dan kau mencoba berkata baik baik saja.

Kasih maaf aku tak mencintaimu dengan benar.
Aku yang serakah.
Aku yang penuh ego.

Tapi kau sukai terus menerus.

Jadi kalau begini.
Bisakah peluk aku sekali lagi.
Lalu kau boleh pergi.

Kau boleh pergi untuk memperbaiki hati.
Dan aku akan memperbaiki diri.

Sampai nanti.
Ketika kau baik baik saja.
Dan aku tetap mencintaimu dengan luar biasa.

Kita akan bertemu.
Aku akan berlari menemuimu.
Kita akan punya akhir yang manis.

Tanpa aku yang serakah.
Tanpa kau yang penuh luka.

Hanya kau dan aku.
Dengan akhir yang bahagia.

Aku menunggumu.
Panggil aku lagi nanti,

Dilain waktu.

Dan aku akan berlari menemuimu.

Januari, 2009

Yasmin diam sejenak, ia menghentikan langkahnya dan menatap pundak Juna dari kejauhan, senyum tipis seketika ada di bibirnya. Ia berjalan maju, dan duduk persis disamping pria itu.

Yasmin menyodorkan sebotol air mineral kepada Juna. "Seenggaknya lo harus minum supaya otak lo adem dikit."

Juna tersenyum mendengar ucapan Yasmin, lalu mengambil botol mineral dari tangan Yasmin.

Yasmin menatap Juna yang tengah meminum air mineral darinya, pria itu punya sepasang mata yang indah, rambut coklat yang menunjang penampilannya. Ah Yasmin suka semua yang ada pada diri pria itu.

"Makasih ya Yas," ucap Juna.

"Santai kali,"

Juna menggeleng. "Makasih buat segalanya."

Ah Yasmin tahu kemana Juna akan membawa arah pembicaraan mereka.

"Karena udah jadi pacar pura-pura lo?" Tanya Yasmin.

Tanpa menunggu jawaban Juna, Yasmin mengangguk mantap, ia tersenyum lebar. "Gue ga keberatan punya pacar ganteng kayak lo."

"Ya walau pura pura doang." Tambah Yasmin.

Juna tertawa. Dan Yasmin lagi lagi jatuh hati pada pria itu.

"Tapi Jun," ucap Yasmin.

"Hmm?"

Yasmin menghela nafas berat. Ditatapnya Juna dengan lekat. "Dimata gue, yang lo lakuin ini salah."

Juna tetap diam, pria itu tak tahu harus berkata apa, jadi yang bisa ia lakukan adalah mendengarkan Yasmin.

"Seandainya Shilla bener bener suka sama lo, yang lo lakuin kali ini bener bener salah."

Yasmin menghela nafas berat. "Ketimbang lo paksa dia buat kembali, seharusnya lo tunggu dia."

After SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang