Lelaki tadi segera mendudukan Yoon Mi di sebelah tempat duduk supir dan tak lupa ia juga memasang seatbelt untuk Yoon Mi dan untuknya juga. Sebelum ia menyalakan mobilnya dan menancap gas untuk segera ke rumah sakit, tiba-tiba sesuatu yang melekat di bagian tubuh leher Yoon Mi berkilau. Sebuah liontin berwarna keemasan dengan bentuk bulat yang pada bagian tengahnya terdapat gambar bintang.
"Mungkinkah itu yang dicari oleh abeoji* selama ini?" gumamnya. (*ayah)
----
Yoon Mi kini sedang terbaring di sebuah kasur beralaskan sprei putih. Tubuhnya tertutupi selimut putih hingga bahu. Yoon Mi kini berada di ruang rawat.
"Bagaimana keadaannya, dokter?"
"Dia tak apa. Dia hanya kelelahan. Kalau dia sudah sadar, Anda dapat memberitahu saya dan saya akan memeriksanya lagi."
"Iya, dokter. Khamsahamnida," jawabnya dan kemudian dokter pun keluar.
Tak lama dari itu Yoon Mi menerjap-nerjapkan matanya. Ia tersadar dari pingsannya. "Me-mengapa aku a-ada disini?" tanyanya bingung dan setengah takut.
"Tadi kau hampir tertabrak mobil, namun setelah kuselamatkan kau pingsan. Jadi aku membawamu ke sini," jelas lelaki itu sambil tersenyum malaikat.
"Lalu kau ini siapa?" Yoon Mi bertanya seraya ingin mendudukan tubuhnya di kasur. Namun gagal, ia malah meringis kesakitan. Lelaki yang ada di sampingnya spontan membantunya dan membaringkan tubuh Yoon Mi lagi.
"Jangan bergerak banyak dulu. Kau baru saja sadar," titahnya. "Baiklah, namaku Xi Luhan. Kau bisa memanggilku Luhan," jawab Luhan dengan senyum simpul setelah memperkenalkan dirinya.
"Oh... Namaku Choi Yoon Mi. Kau cukup memanggilku Yoon Mi saja," balas Yoon Mi dengan senyum simpulnya juga.
"Aku rasa, aku perlu menemui dokter untuk memeriksa keadaan mu." Luhan bangkit dari duduknya dan segera berjalan menuju keluar.
"Iya," jawab Yoon Mi lembut.
'Kenapa ia bisa menolongku?' batin Yoon Mi. Ia sangat tidak percaya bagaimana ada orang bisa menolongnya padahal ia tahu bahwa kecepatan mobil yang hampir menghantamnya tadi berada di kecepatan yang tidak normal.
----
Dilain tempat Sehun masih termenung di restoran. Bahkan ia sama sekali tak mencicipi makanan yang ada di depannya sekarang. Ia sedang memikirkan keadaan Yoon Mi sekarang. Ia khawatir sekali dengan Yoon Mi dengan apa yang baru ia ucapkan tadi pada Yoon Mi. Ia mengetahui bahwa Yoon Mi pasti sangat terpukul sama halnya dengan dia.
DRRT.. DRRT.. DRRT..
From : Wendy
"Sehun-ah bisakah kau menjemputku? Aku sedang di tempat perbelanjaan pusat Seoul sekarang.
Itu adalah pesan dari gadis yang dijodohkan dengan Sehun. Dengan langkah lesu Sehun meninggalkan restoran tadi dan tak lupa membayar, lalu segera menuju mobilnya.
----
"Luhan-ssi kau tidak pulang?" tanya Yoon Mi sambil menaikkan satu alisnya, karena ia bingung mengapa lelaki satu ini tak pulang dari tadi.
"Oh iya... Eumm bagaimana aku mengantarkan mu pulang?" Senyum yang tulus terlihat jelas dari wajahnya.
"Apakah itu akan merepotkanmu?"
"Tidak, aku tidak merasa repot sama sekali."
"Ah, baiklah," jawab Yoon Mi dengan senyum canggungnya. Jelas saja ia baru mengenal lelaki ini hari ini juga.
Dengan bantuan Luhan, Yoon Mi dituntun untuk ke tempat parkiran. Luhan hanya khawatir dengan kondisi tubuh Yoon Mi yang mungkin masih lemah.
Tidak perlu waktu lama, Luhan sudah berhasil membelah jalanan dan tiba di rumah Yoon Mi.
"Terima kasih, Luhan-ssi sudah mengantarkanku pulang ke rumah," ucap Yoon Mi ketika hendak membuka pintunya.
"Ah, iya. Tetapi aku rasa kau tak perlu seformal itu denganku," jawab Luhan dengan senyum yang masih melekat di wajahnya.
"Ah, oke. Baiklah aku masuk dulu," balas Yoon Mi dengan sedikit malu.
Mobil yang dibawa Luhan segera pergi meninggalkan kediaman Yoon Mi. Sepeninggalannya, Yoon Mi berlari kecil di pekarangan menuju rumahnya.
'Lelaki tadi begitu baik.'
----
Luhan sampai dirumahnya. Ia segera memakirkan mobilnya. Ketika masuk ke rumahnya, ia menemukan abeoji-nya sedang berada di ruang tengah. Nampak sekali jika ia sedang menunggu kedatangan puteranya itu.
"Ternyata kau menemukan seseorang yang memiliki liontin istimewa itu?" tanya abeoji-nya dan langsung berdiri dari duduknya. Melayangkan tatapan intens ke arah anakya.
"Ne*, abeoji," jawab Luhan gugup. (*iya)
"Kalau begitu kau dekatilah dia."
Deg
Pernyataan abeoji-nya tadi membuatnya terkejut seketika.
"Dengan kau mendekatinya kau bisa mengambil liontin itu, lalu menjadi manusia normal lagi."
Luhan tak merespon perkataan terakhir dari aboeji-nya. Ia lebih memilih untuk naik ke atas menuju kamarnya. Pikiran Luhan kembali melayang pada benda berkilau yang sedari tadi menarik perhatiannya. Jadi liontin yang Yoon Mi pakai dapat membuat Luhan menjadi manusia normal lagi.
Sebenarnya Luhan adalah manusia normal, sebelum 'abeoji'-nya menggigitnya dan mengubahnya menjadi vampir seperti ini. Dulu, abeoji-nya ini mempunyai niat buruk pada Luhan dan akhirnya membuatnya harus menggigit Luhan dan mengubahnya menjadi vampir. Niat buruknya adalah ingin mengambil kekuatan Luhan untuk membaca pikiran seseroang. Niat buruknya muncul ketika tak sengaja mendengar percakapan vampir lain tentang mengubah seseorang menjadi vampir dan mengambil kekuatan membaca pikiran itu. Kekuatan magis ini sangatlah sukar ditemukan di bangsa vampir manapun, makanya aboeji Luhan sangat tertarik untuk memiliki kekuatan membaca pikiran itu.
Setelah Luhan berubah menjadi vampir, abeoji-nya mendengar bahwa orang yang memiliki kekuatan membaca pikiran tersebut sudah digigit oleh vampir bangsa lain. Abeoji-nya sangat kesal dan akhirnya mencampakkan Luhan begitu saja, ya sampai sekarang. Sehingga wajar saja jika ia menginginkan agar Luhan kembali menjadi manusia kembali karena tidak berguna sama sekali.
----
Revision : 15-12-2017

KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Love Story
FanfictionProlog Percayakah kalian dengan vampir? Menurut kalian apakah vampir itu memang ada di kehidupan dulu atau bahkan hingga sekarang? Lalu apakah vampir dapat merasakan cinta? Apakah vampir juga dapat berubah menjadi manusia kembali dengan beberapa sya...