Sepasang sahabat tengah sibuk menyuprut minuman yang telah mereka pesan di Happy cafe. Di meja makannya tersebut telah dipenuhi dengan buku-buku tebal. Buku-buku itu adalah buku sejarah. Setelah selesai menyuprut minuman masing-masing mereka kembali membaca buku-buku tebal yang ada di depan mereka.
"Aigoo... mengapa buku ini sangat tebal, huh?!" Yuri kesal dengan buku tebal yang tengah ia pegang sekarang. Kini telapak tangan kanannya yang dibuat berbentuk kepalan tengah menopang kepalanya yang mulai sedikit miring ke kanan, menandakan ia sudah jengah dan bosan.
"Kau benar. Mengapa buku ini begitu tebal? Orang yang membuat buku ini adalah orang yang benar-benar rajin," tambah seorang namja yang duduk dihadapan Yuri. Namja tadi adalah Baekhyun. Baekhyun terkenal dengan sifat yang lumayan cerewet namun tak dapat dibohongi, ia juga seorang yang (cukup) tampan.
"Orang yang membuat buku ini aku rasa sedang tak ada kerjaan. Jadi, ia buat setebal ini," tambah Baekhyun lagi.
"Apa orang yang membuat buku ini tidak lelah? Ia mengetik lalu mencetak buku setebal ini dalam jumlah yang banyak," oceh Baekhyun.
"Mengapa tulisan di buku ini begitu kecil. Aku sangat kesusahan untuk membaca buku ini!" ocehnya lagi sambil menyipitkan matanya ke arah buku yang ia pegang.
"Aish!! Menyebalkan sek-"
Tiba-tiba suara pukulan tangan pada meja terdengar cukup keras. Membuat semua pengunjung cafe memperhatikan ke arah mereka, namun mereka tak peduli.
"Ya! Byun Baekhyun! Bisakah kau menghentikan ocehanmu?! Berhentilah mengoceh dan carilah materinya dengan tenang!" bentak Yuri dengan tatapan sangar yang ditujukan kepada Baekhyun. Ia sangat pusing dengan materi pembahasan sejarah yang sedang dicari, dan ocehan Baekhyun sama sekali tidak membantu.
"Aku sangat bingung kenapa Taeyeon sunbae* bisa menerima seseorang yang sangat berisik untuk menjadi kekasihnya." Yuri kembali memfokuskan matanya di buku sejarah yang sedang ia pegang. Ia tak peduli dengan tatapan sengit dari Baekhyun. (*senior)
"Hei! Bisakah kau tidak membawa-bawa Taeyeon noona* dalam permasalahan kita? Ia memilihku karena aku ini tampan dan cukup pintar di sekolah!" balas Baekhyun yang tak terima dengan sindiran yang diberikan Yuri. (*kakak perempuan (dari lelaki)).
"Ya, itu karena dia tak pernah tahu kalau kau secerewet ini! Sudahlah aku lelah berdebat denganmu." Yuri menyuprut minumannya kembali setelah selesai mengucapkan pernyataannya. Baekhyun menatap Yuri sebentar, lalu mataya beralih memandang ke arah pintu cafe yang berbunyi.
Masuklah seorang lelaki dan gadis yang masuk bersamaan. Dapat dilihat bahwa gadis itu mengaitkan lengannya ke lengan lelaki yang di sampingnya. Gadis itu terlihat senang. Lain dengan lelaki yang di sampingnya. Lelaki itu memasang wajah datar dan berjalan menuju tempat yang akan mereka duduki.
Baekhyun sepertinya mengenal lelaki itu. Langsung saja ia panggil Yuri dengan memukul pelan tangan Yuri yang berada di meja.
"Yuri-ya, lihat! Bukankah itu Sehun? Lalu bersama siapa dia?" Baekhyun menunjuk ke arah lelaki dan gadis tadi yang sudah duduk di ujung sana.
Yuri yang menoleh kemana arah Baekhyun menunjuk. Sedetik kemudian, ia membulatkan matanya tidak percaya.
"A-apa?! Kau benar itu Sehun. Kau benar!!" Yuri kaget bukan kepalang saat melihat Sehun tengah duduk bersama gadis yang tak dikenalnya.
"Lalu bersama siapa dia? Aku tak pernah melihatnya." Alis Baekhyun reflek terangkat yang menandakan ia bingung.
"Aku juga tidak mengenalinya. Tapi aku rasa gadis itu adalah gadis yang dijodohkan dengan Sehun..." Yuri kembali menatap buku sejarahnya dan membenarkan posisi duduknya seperti semula.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Love Story
FanfictionProlog Percayakah kalian dengan vampir? Menurut kalian apakah vampir itu memang ada di kehidupan dulu atau bahkan hingga sekarang? Lalu apakah vampir dapat merasakan cinta? Apakah vampir juga dapat berubah menjadi manusia kembali dengan beberapa sya...