Unforgetting Night.

1.2K 65 5
                                    

Last chap.

"Kita akan kemana lagi, cheonsa?" Tanya Luhan.

Blush.

Yoon Mi yang merasa dirinya dipanggil 'Cheonsa' oleh Luhan, pipinya tambah memerah. Entah kenapa, rasanya jantung ingin copot saat ini juga.

/\/\/\

"A-ah, bagaimana kalau kita makan malam saja? Matahari juga sudah tenggelam." Ucap Yoon Mi gugup dengan semburat merah yang masih menempel di pipinya. Jujur, jantungnya masih berdetak tak karuan di dalam sana.

Luhan yang tadinya tersenyum, seketika senyumannya luntur. Raut wajahnya menjadi tegang sekarang. Ia menelan ludahnya susah payah sesaat setelah mendengar penuturan Yoon Mi.

Yoon Mi yang heran ketika mendengar tak ada respon dari Luhan, menolehkan kepala nya sedikit ke atas untuk melihat Luhan. Yoon Mi mengerutkan dahi nya bingung, "Luhan-ah, waeyo?" Tanyanya.

"Eum.. Yoon Mi-ya, aku masih kenyang. Bagaimana jika kita berkeliling sebentar lagi, lalu pulang? Aku rasa, Yuri sudah berada di rumahmu." Ucap Luhan. Terdengar seperti alasan agar dirinya tak memakan makanan yang menurutnya menyeramkan itu.

Yoon Mi tiba-tiba menepuk jidatnya. "Ah, astaga! Aku melupakan Yuri!" Panik Yoon Mi. "Kalau begitu, kita pulang saja sekarang!" Tambahnya. Lalu, ia segera menarik tangan Luhan untuk berlari bersamanya ditengah keramaian menuju sebuah halte bus. Mereka bahkan melupakan bahwa memanggil taksi akan lebih cepat daripada menunggu bus di halte bus.

"Hosh.. hosh.." Napas Yoon Mi tersengal-sengal. Saat ini, mereka sudah sampai di halte bus. Dengan segera, Yoon Mi menduduki bangku untuk menunggu di halte bus tersebut.

Luhan, sama halnya dengan Yoon Mi, ia juga sibuk mengatur napasnya.

Saat napas Yoon Mi sudah terkontrol, ia menoleh ke arah Luhan dengan raut muka panik, "Aish! Mengapa aku bisa melupakan Yuri?! Aigoo.. bagaimana jika ia sendirian di rumah nanti?!" Tanya Yoon Mi yang mungkin dirinya sendiri, panik. Keringat dari kegiatan berlarinya tadi, sepertinya sudah berbaur dengan keringat dingin akibat kepanikkannya tentang Yuri.

"Uljima, Yoon Mi-ya. Sebentar lagi, bus nya akan datang." Ucap Luhan menenangkan Yoon Mi sambil mengusap-ngusap pelan punggung Yoon Mi.

Yoon Mi menatap kebawah. Ia menggigit bibir bawahnya.

Hening.

Keadaan mendadak hening. Entah apa yang membuat keadaan menjadi hening. Mungkin karena tempat ini yang jauh dari keramaian dan juga keadaan juga sudah gelap. Luhan yang sedari tadi sibuk mengusap-ngusap pelan punggung Yoon Mi, tiba-tiba merasakan bahwa ada yang sedang memperhatikan dirinya. Tidak, tetapi, mereka. Dirinya dan Yoon Mi.

Luhan yang merasakan hal tersebut, memberhentikan akitivitas mengusap punggung Yoon Mi. Ia beralih untuk menatap daerah sekitar. Namun, ia tak menemukan apapun. Walaupun, ia sudah menajamkan penglihatannya, tetap saja tak menemukan apapun.

Yoon Mi yang tiba-tiba tak merasakan bahwa Luhan tak mengusap punggungnya lagi, menoleh ke arah Luhan. Entahlah, baginya, saat Luhan mengusap punggungnya untuk menenangkan dirinya terasa begitu nyaman. Maka dari itu, ia langsung menoleh ke arah Luhan saat Luhan memberhentikan aktivitas itu. Tapi, saat ia menoleh, ia malah mendapati Luhan yang sedang memandangi daerah sekitar.

"Luhan-ah, waeyo? Apa ada sesuatu?" Tanya Yoon Mi lembut. Dan, sepertinya, tidak terdengar lagi suara kepanikkan dari mulut Yoon Mi.

"Aku merasakan bahwa ada seseorang yang sedang memperhatikan kita." Jawab Luhan yang tanpa sedikit pun menoleh untuk melihat wajah Yoon Mi. Ia masih sibuk menajamkan penglihatannya ke daerah sekitar.

Vampire Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang