"Aku menunggu hadiahmu, nae cheonsa." Ucap Luhan dengan nada yang err.. membuat wajah Yoon Mi memanas untuk sekali lagi. Bagaimana tidak, sedari tadi ia terus saja menggodanya. Membuat dirinya menjadi gugup setengah mati. Bahkan, hingga sekarang, Luhan yang tengah mengemudi mobil untuk mengantarkan Yoon Mi pulang ke rumah, masih saja menggodanya.
Yoon Mi hanya terdiam. Tak sanggup untuk membalas perkataan Luhan.
Sekarang, Yoon Mi telah tiba di depan rumahnya. Ia masih berada di dalam mobil Luhan.
"Gomawo sudah mengantarkanku pulang." Ucap Yoon Mi sambil memberi senyuman ke arah Luhan.
"Seperti biasa, chagi." Ucap Luhan sambil memberikan wink ke Yoon Mi. Oh, astaga! Apa yang salah dengan Luhan sebenarnya? Mengapa ia terus-terusan memberikan kata-kata manis itu kepada Yoon Mi?
Sekali lagi, pipi Yoon Mi memerah. Ia segera menutupi pipinya yang memerah itu dengan melepas seatbelt nya lalu segera membuka pintu mobil. Tapi, hasilnya pintu tetap tertutup. Yoon Mi mengerutkan dahinya.
"Apa kau mengunci pintunya?" Tanya Yoon Mi sambil menoleh ke arah Luhan namun, tangannya masih berusaha untuk membuka pintu mobil. Yoon Mi melihat Luhan tengah menampilkan senyuman yang tak pernah Yoon Mi lihat. Itu sebuah smirk.
"Kau melupakan hadiahnya, Choi Yoon Mi." Luhan berucap dengan nada yang amat sangat nakal.
Yoon Mi menelan ludah susah payah. Astaga! Apa yang harus Yoon Mi lakukan?
"Kau ingin yang dimana?" Oh, astaga! Yoon Mi salah bertanya. Seharusnya ia tak bertanya seperti itu. Lihatlah! Luhan malah tampak lebih menyeringai!
Luhan tak menjawab. Ia hanya menunjuk bibirnya. Yoon Mi, lagi-lagi menelan ludahnya susah payah. Yoon Mi harus mencari alasan agar ia tak mencium bibir Luhan.
"Kita masih terlalu kecil untuk melakukannya, Luhan-ah." Sanggah Yoon Mi yang sukses membuat wajah Luhan nampak kecewa. "Bagaimana kalau di pipi saja, eoh?" Tanya Yoon Mi. Sebenarnya... ia masih ragu.
Luhan menghela napas sebentar, "Geurae. Tak masalah." Ucap Luhan pasrah.
Yoon Mi akhirnya tersenyum senang. Akhirnya ia tak perlu lama-lama berdebat dengan Luhan.
"Tutup kedua matamu." Perintah Yoon Mi. Luhan segera menutup kedua matanya. Yoon Mi mulai mendekatkan dirinya ke pipi kanan Luhan. Astaga! Jantungnya berdegup sangat kencang. Wajahnya memanas.
Jarak semakin dekat...
Semakin dekat...
Dan akhirnya...
Bibir Yoon Mi mendarat di pipi kanan Luhan. Luhan nampak spontan membuka kedua matanya. Baru saja Yoon Mi ingin menjauhkan jarak diantara dirinya dan Luhan, tengkuk belakang Yoon Mi ditahan oleh Luhan dan dengan segera ia menempelkan bibir Yoon Mi dengan bibirnya.
Cup~
Ciuman mereka berlangsung lama. Tak ada nafsu antara satu sama lain. Mereka hanya menempelkan kedua bibir mereka tanpa ada lumatan. Menyalurkan perasaan cinta satu sama lain.
Yoon Mi, yang awalnya terkejut dengan perlakuan Luhan, akhirnya mulai menikmati ciuman ini. Ia memejamkan kedua matanya.
Selang waktu beberapa detik, bibir mereka berpisah karena, Yoon Mi yang mulai menjauh.
Oh.. wajah Yoon Mi sangat memerah hingga ke telinga. Jantungnya berdegup kencang didalam sana. Astaga apa Yoon Mi masih hidup?
"Gomawo, Yoon Mi chagi-ya. Saranghae-yo." Ucap Luhan. Ia menatap Yoon Mi sambil tersenyum tulus. Sungguh, ia senang, bibirnya dengan bibir Yoon Mi dapat menyatu. Ya.. hanya menyatu. Tak ada lumatan sedikit pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Love Story
FanfictionProlog Percayakah kalian dengan vampir? Menurut kalian apakah vampir itu memang ada di kehidupan dulu atau bahkan hingga sekarang? Lalu apakah vampir dapat merasakan cinta? Apakah vampir juga dapat berubah menjadi manusia kembali dengan beberapa sya...