KRING... KRING... KRING...
Bel tanda pulang sekolah berbunyi. Semua siswa-siswi di sekolah segera merapikan buku-bukunya dan bersiap untuk pulang. Sama hal nya dengan Yoon Mi. Yeoja itu nampak bergerak lebih cepat saat memasukkan semua bukunya ke dalam tas nya daripada biasanya. Ya.. tentu saja karena setelah ini ia akan pergi ke rumah orang tua Sehun bersama Sehun juga pastinya.
Luhan yang melihat gerakan cepat dari Yoon Mi, mengernyit bingung.
"Yoon Mi," panggil Luhan sambil memperhatikan gerakan Yoon Mi.
"Waeyo?" Yoon Mi menanggapi ucapan Luhan, namun kedua tangannya masih sibuk memasukkan buku-bukunya ke dalam tasnya.
"Kenapa gerakanmu cepat sekali?" tanya Luhan. Kini Yoon Mi telah selesai memasukkan semua bukunya ke dalam tas, lalu segera mereseleting tasnya dan menyandangnya.
"Tentu saja. Aku akan ke rumah Sehun. Baiklah, sampai jumpa!" pamit Yoon Mi yang langsung saja berlari meninggalkan Luhan yang masih terdiam di tempat. Luhan merasa sebuah meteor menimpa badan nya sekarang.
"Hei! Luhan!" kejut seseorang sambil menepuk pundak Luhan yang tak lain adalah Yuri.
"Kau tak mau pulang?" tanya Yuri yang menatap Luhan yang sedikit terlonjak ke belakang.
"Ah tentu saja." Luhan segera menyandang tas nya di salah satu pundak nya(author: biar keren gituu) lalu berjalan beriringan dengan Yuri menuju keluar kelas.
Di lain tempat...
"Yoon Mi-ya!" teriak seseorang yang sekarang berada di parkiran. Ia tengah bersender pada pintu mobil sport hitamnya.
Yoon Mi yang merasa namanya diteriaki segera menoleh ke kanan-kiri sambil meninggi-ninggikan lehernya untuk mencari sumber suara. Yoon Mi akhirnya menemukan orang yang tadi meneriaki nama nya, Oh Sehun.
Yoon Mi segera berlari menuju ke arah Sehun.
Yoon Mi berdiri di depan Sehun dengan sedikit mendongakkan kepalanya ke atas sambil tersenyum semangat ke arah Sehun. Walaupun, nafas nya kini masih terengah-engah.
"Apa kau menunggu lama?" tanya Yoon Mi.
"Aniyo. Kajja, kita berangkat," balas Sehun membalas senyuman Yoon Mi lalu langsung membuka pintu untuk Yoon Mi. Setelah Yoon Mi masuk ke dalam mobil, Sehun menutup pintu mobil penumpang yang diduduki Yoon Mi, lalu mengitari setengah bagian mobil untuk menuju ke arah kursi supir lalu segera masuk.
Selama perjalanan, suasana dalam mobil cukup canggung. Namun, dapat dilihat dengan jelas, pelipis Yoon Mi dibasahi oleh keringat gugupnya. Ia benar-benar bingung mengapa ia menjadi sesgugup ini. Ahh.. mungkin karena baru pertama kalinya Sehun mengenalkannya kepada orang tua nya. Terlebih lagi Sehun adalah pacar pertama nya. Oke, ini membingungkan. Selama ini sudah banyak namja yang menyatakan perasaannya kepada Yoon Mi namun, ia sama sekali tak menyukai namja-namja tersebut. Tetapi, ketika Sehun menyatakan perasaan kepadanya, ia langsung saja menerimanya. Karena Yoon Mi juga menyukai Sehun.
Yoon Mi yang sedari tadi terus-terusan diam sambil memainkan ujung seragamnya yang dikarenakan rasa gugupnya itu, tak menyadari bahwa Sehun tengah menatapnya khawatir. Yaa.. beruntung lampu lalu lintas tengah berwana merah jadi ia bisa berbincang sambil memandang Yoon Mi.
"Kau kenapa menjadi segugup ini, hm?" tanya Sehun lembut, sedangkan yang ditanya perlahan-lahan menolehkan kepalanya ke arah Sehun.
"Entahlah. Aku tak mengerti." Yoon Mi berucap pelan ke arah Sehun. Sehun akhirnya tersenyum hangat ke arah Yoon Mi lalu mengelus pucuk kepala Yoon Mi dengan salah satu tangannya dan tangan satu nya lagi masih menempel di stir-an mobil.
"Uljimayo. Kau tak perlu gugup." Sehun mencoba untuk menenangkan Yoon Mi. Seketika itu juga, perasaan gugup Yoon Mi sedikit berkurang. Ia mengulas senyum kecil di bibirnya.
"Ne."
"Aahh.. tapi aku lupa sekarang aku terlihat gendutan. Apa orang tua mu akan menerimaku?" tanya Yoon Mi dengan polos. Membuat Sehun terkekeh sebentar.
"Ya! Apa yang kau pikirkan? Bukannya aku sudah bilang walaupun kau terlihat gendut sekalipun, kau masih cantik!" ucap Sehun sambil terkekeh lalu mengacak rambut Yoon Mi lembut. Yoon Mi hanya kembali menunduk. Terlihat jelas bahwa wajah Yoon Mi sekarang seperti kepiting rebus.
Tak lama dari itu, lampu lalu lintas berganti warna menjadi hijau, menandakan bahwa kendaraan bisa berjalan lagi. Sehun segera mengemudi mobil dengan kelajuan sedang.
You driving me crazy because of your smile and hug for me.
----
Luhan mengemudi dengan kelajuan sedang, namun siapa yang tahu pikirannya kini benar-benar kacau. Ia seolah sedang hidup seorang diri di planet lain.
"Aarghh.." ucap nya sambil memukul stir nya cukup kuat. Ia memberhatikan mobilnya di dekat sebuah taman kecil. Ia keluar dari mobil dan berjalan dengan wajah datarnya lalu menuju ke arah taman. Ia mencari tempat dimana ia bisa meniduri badannya. Lalu ketika ia mendapatkannya, ia meniduri badannya kemdian menutup kedua matanya. Ia menghirup nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya pelan.
"Aku lelah," ucapnya.
----
"Eomma! Appa! Aku pulang!!" ucap Sehun semangat. Tak seperti biasanya yang selalu saja menyelonong masuk. Sehun masuk dengan senyum mengembangnya sambil menggenggam tangan Yoon Mi.
Appa, Eomma Sehun serta Wendy kini tengah duduk di sofa putih di ruang tengah. Mereka bertiga dibuat terkejut oleh Sehun yang datang dengan senyum mengembangnya.
"Sehun-ah! Selam-" Belum sempat appa Sehun menyelesaikan kalimatnya, ia melihat Sehun kini telah menggenggam salah satu tangan yeoja.
"Neo nuguya?" tanya appa Sehun ke arah Yoon Mi yang sedang tepat di sebelah kiri Sehun. Yoon Mi yang merasa bahwa pertanyaan itu ditujukan ke arahnya, langsung melepaskan genggaman Sehun, kemudian memperkenalkan diri sambil membungkukkan badannya di awal kalimat.
"Annyeonghamsinika. Jeoneun Choi Yoon Mi imnida." Ucap Yoon Mi sambil tersenyum ke arah mereka bertiga-appa, eomma Sehun, dan Wendy-. Yang ditatap hanya memandang bingung ke arah Sehun, meminta penjelasan, kecuali Wendy. Ia memandang tak suka ke arah Yoon Mi.
"Dia siapa, Sehun?" Tanya eomma-nya bingung.
"Dia Yoon Mi. Bukankah, dia sudah memperkenalkan diri?" jawab Sehun kembali ke sifat dasarnya, datar.
"Aniya. Bukan itu maksud eomma. Maksudku, dia mempunyai hubungan apa denganmu?" Eomma Sehun kembali bertanya.
"Dia adalah yeojachingu-ku," ucap Sehun enteng.
Hening.
Yoon Mi merasa atmosfir disini sedikit berbeda, menjadi sangat mencekat! Seketika, Yoon Mi merasa oksigen hilang, sehingga membuatnya tidak bernapas. Oke, ini berlebihan.
"Jadi.. kau adalah kekasih.. Oh Sehun?" Ucap appa Sehun hati-hati.

KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Love Story
FanfictionProlog Percayakah kalian dengan vampir? Menurut kalian apakah vampir itu memang ada di kehidupan dulu atau bahkan hingga sekarang? Lalu apakah vampir dapat merasakan cinta? Apakah vampir juga dapat berubah menjadi manusia kembali dengan beberapa sya...