Sepulang dari sekolah dan juga seusai kejadian di mobil tadi. Yoon Mi merasa bosan. Ia tak tahu harus berbuat apa. Hingga akhirnya, ia mendapat kabar bahwa ada buku keluaran baru dari penulis favoritnya.
Ia yang bingung ingin mengajak siapa, akhirnya menguhubungi temannya. Ia tak ingin merepotkan Luhan hanya karena ingin membeli buku keluaran baru. Ia tak ingin jika namjachingu-nya dianggap sebagai supir pribadinya yang bisa ia minta tolong untuk mengantarkannya kemana-mana. Yoon Mi sangat tidak mau. Walaupun, Yoon Mi tahu Luhan sama sekali tak keberatan akan masalah itu. Namun, sekali lagi, Yoon Mi tak ingin merepotkan Luhan.
"Yeoboseyo, Yoon Mi-ya. Wae-yo?" Ucap orang yang di sebrang sana setelah sambungan telefon sudah tersambung.
"Yuri-ya, temani aku ke toko buku, ne? Aku ingin membeli buku keluaran terbaru." Jawab Yoon Mi.
"Ku pikir kau sudah lupa denganku." Ucap Yuri dengan nada datar. Ya.. semenjak Yoon Mi berhubungan dengan Luhan, ia jarang berpergian dengan Yuri.
"Ani-yo. Aku tak mungkin melupakan sahabatku yang satu ini. Eotthokae? Apa kau mau?" Tanya Yoon Mi dengan nada yang sedikit memelas diujung kalimat.
"Tid-"
Belum sempat Yuri menyelesaikan kalimatnya, Yoon Mi segera memotong, "Jebal, Yuri-ya. Ne? Jebal.." Rengek Yoon Mi sambil menunjukkan aegyo nya walaupun ia tahu bahwa Yuri tak dapat melihatnya.
Namun, Yuri tahu bahwa Yoon Mi kini tengah mengeluarkan aegyo di dengar dari suara nya yang membuat Yuri muak.
"Ne, ne, ne. Ne, Yoon Mi-ya! Aku akan menemanimu." Ucap Yuri yang akhirnya terpaksa menemani Yoon Mi. Ya.. selagi ia tak memiliki pekerjaan dirumah, tak apa kan bila pergi keluar sebentar?
"Gomawo, Yuri-ya. Kau memang yang terbaik." Ucap Yoon Mi kelewat senang.
"Hmm. Segera lah bersiap-siap. Annyeong." Yuri menutup telfonnya tanpa menunggu Yoon Mi mengucapkan 'annyeong'. Tapi, Yoon Mi tak peduli. Ia segera beranjak dari posisi tiduran di kasur nya lalu segera menuju lemari besarnya.
Setelah Yoon Mi mengganti pakaiannya, ia keluar dari kamar dan segera keluar dari rumah. Tak lupa, ia juga berpamitan pada eomma-nya.
Yoon Mi's POV.
Aku menunggu diluar rumah. Terus saja memandangi pagar rumahku. Berharap bahwa Yuri tiba dengan cepat. Dan, ya.. akhirnya, Yuri datang.
Apa aku tak salah lihat? Ia sedang mengendarai sepeda. Sangat tak seperti Yuri yang biasanya. Yang biasanya ia akan mengendarai mobil nya itu bila berpergian kemana-mana kecuali, ke sekolah.
Aku menghampiri Yuri ketika ia berhenti tepat di depan pagar rumahku sambil melambai-lambaikan tanganku dan memasang senyum yang menunjukkan giginya itu.
"Apa kau menunggu lama?" Tanyanya saat aku sudah keluar dari teras rumah. Aku tak menjawab pertanyaannya.
"Mengapa kau mengendarai sepeda?" Aku tak menghiraukan pertanyaannya. Aku malah bertanya kepadanya. Aku bertanya sambil mengangkat kedua alisku. Aku benar-benar bingung.
Ia melihat sepedanya sekilas lalu, menoleh ke arah ku, "Aku pikir berolahraga sedikit tak masalah." Jawabnya sambil tersenyum.
Aku menggaruk tengkuk belakang ku yang tak gatal, "Lalu, aku duduk dimana?" Tanyaku. Benar saja, sepedanya tak memiliki tempat duduk lain, selain tempat duduk untuk dirinya sendiri.
"Ya! Pakai sepeda mu sendiri." Jawabnya. Aish.. dia benar-benar membuatku kesal. Apa ia sedang mengerjaiku sekarang?
Tapi, sebaiknya aku menuruti kemauannya saja, daripada tidak ada yang menemani untuk membeli buku baru, bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Love Story
FanfictionProlog Percayakah kalian dengan vampir? Menurut kalian apakah vampir itu memang ada di kehidupan dulu atau bahkan hingga sekarang? Lalu apakah vampir dapat merasakan cinta? Apakah vampir juga dapat berubah menjadi manusia kembali dengan beberapa sya...