"Yoon Mi, Luhan ayo kita duduk di sana," ajak Yuri sambil menunjuk tempat duduk yang dimaksud. Yoon Mi dan Luhan hanya mengangguk lalu pergi ke tempat yang dituju.
Setelah tiba ditempat duduk yang dimaksud, mereka segera mendudukan diri di kursi panjang itu. Yoon Mi dan Yuri duduk bersebelahan sedangkan Luhan duduk di depan mereka—sendirian.
"Kalian ingin pesan apa?" tanya Yuri sambil menghadap ke arah Yoon Mi yang sedang disebelahnya.
"Aku samakan denganmu saja," jawab Yoon Mi dengan suara yang cukup pelan.
"Kalau kau Luhan? Kau ingin memesan apa?" Kini pandangan Yuri beralih ke Luhan.
Luhan sedikit kaget dengan yang telah diucapkan Yuri. Ia lupa bahwa ia tak bisa memakan makanan seperti manusia. Ia juga lupa mengapa ia menyetujui ajakan Yuri tadi untuk ke kantin.
"Ah... Tidak perlu. Aku sudah kenyang," jawab Luhan dengan sebuah senyum.
"Eoh.. baiklah." Yuri segera bangkit dari duduknya meninggalkan kedua temannya kemudian pergi untuk memesan makanan.
Namun ketika hampir sampai di tempat memesan, sebuah pikiran terlintas di benaknya, 'Jika Luhan tak lapar, mengapa ia menerima ajakan ku ke kantin tadi? Hmm ya sudahlah kurasa nanti dia akan merasa bosan jika hanya diam di dalam kelas,' batinnya bingung.
Di tempat lain, di tempat Yoon Mi dan Luhan, tidak ada yang membuka percakapan antara mereka. Yoon Mi hanya duduk sambil memandang keluar jendela dengan tatapan kosong. Luhan sendiri, ia hanya memandangi gadis yang ada di hadapannya saat ini. 'Dia cantik' batin Luhan dan tanpa ia sadari sebuah senyuman terlihat jelas di raut wajahnya sekarang. Ia tak mengerti mengapa ia memandangi gadis yang ada di hadapannya ini tanpa rasa bosan.
Akhirnya Luhan pun memecahkan keheningan diantara mereka berdua. Luhan merasa tak enak jika ia hanya memandangi wajah cantik Yoon Mi. Ia tak ingin jika murid-murid lain memandang buruk Yoon Mi.
"Yoon Mi-ya apakah kau sudah merasa baikan sekarang?" tanya Luhan lembut.
"Hm? Ya." Yoon Mi menjawab dan segera berhenti menatap kosong ke arah luar jendela dan memberikan senyuman kecil.
Tak lama dari itu Yuri datang membawa makanan untuk Yoon Mi dan dirinya dan segera melahapnya. Sedangkan Luhan, ia hanya memandangi kedua temannya yang tengah makan.
----
Yoon Mi kini tengah bersama dengan Luhan di kamar Yoon Mi. Mereka sedang mengerjakan tugas kelompok yang diberikan Guru Kim tadi. Tugas yang sangat dibenci oleh hampir seluruh murid di kelas termasuk Yoon Mi. Ia sangat tak semangat jika belajar tentang sejarah. Baginya, sejarah itu bagai dongeng pengantar tidur.
"Luhan-ah, apa kau sudah menemukan pembahasan yang ingin kita pakai saat presentasi nanti?" Yoon Mi yang nampaknya sangat merasa bosan dan berujung menjadi kantuk akhirnya menguap tanpa menutup mulutnya.
"Hei.. kau harusnya menutup mulutmu saat kau menguap." Refleks Luhan langsung memegang pergelangan tangan Yoon Mi dan menempelkan telapak tangan Yoon Mi di mulut gadis itu sendiri. Luhan terkekeh kecil karena wajah yang dapat ia lihat sangat lucu ketika Yoon Mi menguap.
Yoon Mi nampak bingung dengan gerakan Luhan yang tiba-tiba memegang pergelangan tangannya. Yoon Mi melihat tangan yang memegang pergelangan tangannya dengan tatapan bingung. Luhan yang menyadarinya langsung melepas cengkraman tangannya dari pergelangan tangan Yoon Mi. "Maaf, aku refleks tadi." Luhan menundukkan kepalanya. Ia merasa salah tingkah sekarang, sedangkan Yoon Mi yang melihat ekspresi Luhan hanya terkekeh kecil, "Tidak apa. Santai saja."
Hening beberapa saat. Luhan sedang fokus mencari materi yang akan dibahas.
"Yoon Mi, aku sudah menemukan materi pembahasan apa yang akan kita pakai nanti," kata Luhan semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Love Story
FanficProlog Percayakah kalian dengan vampir? Menurut kalian apakah vampir itu memang ada di kehidupan dulu atau bahkan hingga sekarang? Lalu apakah vampir dapat merasakan cinta? Apakah vampir juga dapat berubah menjadi manusia kembali dengan beberapa sya...