How Can I Tell U?

1K 56 3
                                    

"Kai hyung!" Seru Luhan saat Luhan membuka pintu kamar Kai lalu, segera memasuki kamar itu. Ia mengetahui keberadaan Kai saat ia pulang sekolah lalu, ia melihat sepatu milik Kai ada di rak sepatu paling atas.

Luhan segera berlari kegirangan layaknya anak kecil yang baru bertemu ibunya. Beda nya, Luhan tidak memeluk Kai, ia hanya ber-high five dengan Kai.

"Apa kabar?" Tanya Kai sembari menunjukkan senyumnya.

Raut wajah Luhan yang semulanya cerah tiba-tiba menjadi muram, "Tidak terlalu baik."

Kai mengernyit heran. Ia tak mengerti mengapa Luhan menjadi begini. Namun, sedetik kemudian, ia tahu penyebab Luhan menjadi muram tiba-tiba.

"Geurae-yo. Lebih baik kita mencari tempat rahasia yang kuceritakan padamu." Hibur Kai sambil menepuk-nepuk pelan pundak Luhan yang tampak menurun.

Semangat Luhan bangkit lagi ketika, ia mendengar ajakkan Kai. Ia menatap Kai dengan raut wajah semangat, "Kajja, hyung. Aku sudah tak sabar!" Ajak Luhan dengan semangat yang berapi-api.

Kai hanya tersenyum sekilas. Ia berjalan meninggalkan Luhan ke arah dinding yang tak jauh dari lemari pakaian miliknya. Luhan bingung. Untuk apa hyung-nya ke dinding itu? pikirnya.

Luhan tambah bingung ketika melihat Kai entah menulis apa pada dinding itu kemudian, ia mendorong dindingnya perlahan, kemudian dinding itu bergeser berlawanan arah dari letak lemari. Dan.. BOOM! ada sebuah lorong disana.

Kai menoleh ke Luhan yang masih memasang wajah bingung, "Kajja." Ajak Kai sambil tersenyum.

Luhan tak banyak bicara. Ia langsung mengikuti Kai dari belakang. Walaupun sebenarnya ia masih bingung plus terkejut dengan kejadian barusan.

Saat Kai dan Luhan sudah berada di dalam lorong itu, dinding itu bergerak kembali lalu tertutup. Membuat Luhan sedikit kaget. Membuat lorong itu menjadi gelap gulita. Namun, entah bagaimana, sedetik kemudian, lorong itu menjadi terang kembali. Di sepanjang lorong itu dipenuhi oleh lampu-lampu kecil dalam jumlah cukup banyak.

Mereka mulai memasuki lorong itu. Tak lama mereka berjalan, mereka sudah berada di mana tempat Kai maksud. Perpustakaan rahasia.

"Ini yang hyung maksud tempat rahasia?" Tanya Luhan. Matanya sibuk mengitari setiap sudut-sudut ruangan. Ia tak habis pikir jika Kai mengetahui ada perpustakaan rahasia disini. Terlebih lagi, sepertinya, perpustakaan ini terawat. Disini juga ada 2 sofa merah dan sebuah meja hitam yang cukup besar di antara 2 sofa itu.

"Ne. Sekarang, lebih baik kita mencari bukunya." Jawab Kai.

"Buku apa?" Tanya Luhan sambil menaikkan kedua alisnya.

"Tentu saja buku tentang kalung itu." Jawab Kai. Ia mulai mencari-cari buku itu dengan melihat setiap nama buku dari bagian samping kiri buku. Begitu pula Luhan. Ia mulai mencari buku itu. Ia mencari buku itu di rak yang berbeda dari Kai.

Tapi, ada satu hal yang mengganggu konsenterasi Luhan untuk mencari buku itu... Ia merasa cemas sekarang. Banyak pikiran aneh yang menggerogoti kepalanya sekarang. Ia sendiri tak mengerti mengapa ia cemas begini.

"Ketemu!" Teriak Kai semangat saat ia berhasil menemukan buku yang dimaksud. Ia melihat buku dengan cover warna hitam itu dengan tatapan berbinar-binar. Sepertinya, ia benar-benar penasaran.

Kai segera mendudukan dirinya di salah satu sofa itu. Luhan juga mengikutinya dan duduk disebelah Kai.

Kai mulai membuka satu per-satu halaman buku itu. Kertasnya nampak sudah lama.

Pada bab pertama, gambar vampir yang dibawahnya berisi tentang penjelasan manusia setengah vampir. Mereka nampaknya tak perlu membaca isi bab pertama karena, mereka telah tahu tentang masalah itu.

Vampire Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang