Sehun berjalan menunduk. Ia benar-benar tak ingin kembali ke rumahnya, namun ia tak tahu akan kemana. Jadi, ia putuskan untuk ke rumah Chanyeol-sahabatnya.
Ting.. tong..
Suara bel rumah Chanyeol berbunyi, tak butuh waktu lama untuk menunggu, Chanyeol sudah membuka pintu.
"Omo! Sehun. Ada apa?" tanya Chanyeol dengan sedikit terkejut. Tak biasa sahabatnya ini mengunjungi rumahnya secara cuma-cuma. Chanyeol mulai merasakan firasat-firasat buruk akan kedatangan Sehun.
"Begitukah kau menanggapi tamu?" Bukannya menjawab pertanyaan Chanyeol, Sehun malah balik bertanya dengan nada datarnya.
Chanyeol hanya menghela nafasnya berat, lalu mempersilahkan Sehun untuk masuk.
"Hmm. Masuklah," ucap Chanyeol yang, lalu masuk ke dalam ruang tengahnya. Sehun hanya mengikuti Chanyeol dari belakang.
Sehun dan Chanyeol kini terduduk di sofa berwarna cream milik Chanyeol. Chanyeol melirik Sehun. Chanyeol dapat memastikan bahwa sahabatnya pasti memiliki masalah.
"Katakan. Apa ada masalah?" tanya Chanyeol dengan salah satu alisnya terangkat.
Sehun tak merespon pertanyaan Chanyeol untuk beberapa detik. Kemudian Sehun membuka mulutnya.
"Yoon Mi..." lirih Sehun yang masih menatap kosong ke arah meja yang berada di depannya.
"Ada apa dengannya?" Chanyeol yang dari tadi malas menanggapi Sehun, sekarang terlihat lebih semangat dengan topik pembicaraan Sehun.
"Dia pergi dari rumahku secara sepihak," ucap Sehun yang masih sama menatap ke meja yang di depannya dengan senyuman kecut yang terlukis di wajahnya.
"Maksudmu? Berbicaralah dengan jelas," pinta Chanyeol ke Sehun. Chanyeol benar-benar tak mengerti kata-kata Sehun.
"Dia diusir oleh appa ku. Dan bodohnya aku membuat dia menangis lagi," ucap Sehun yang semakin lama semakin rendah. Chanyeol terkejut dengan apa yang dibicarakan oleh Sehun.
"Omo! J-jinjjayo?" Chanyeol terbata-bata. Ia sungguh terkejut atas pernyataan Sehun tadi.
Sehun hanya mengangguk-anggukan kepalanya pelan. Ia sungguh ingin rasanya untuk melompat terjun kebawah dari gedung berlantai sepuluh jika saja pikirannya sudah tak waras lagi.
"Lalu mengapa kau kesini? Harusnya kau mengejarnya! Bukan ke rumahku!" bentak Chanyeol. Namun, tetap saja Sehun masih bersikap tenang dengan ucapan Chanyeol.
"Aku sudah mengejarnya..." Sehun memberi jeda pada kalimatnya. Lalu ia menghembuskan nafasnya. "Tapi ia tengah menangis di pelukkan seorang namja. Aku rasa namja itu bisa membuatnya lebih baik hari ini." Sehun tersenyum miris di akhir kalimatnya. Kejadian di taman tadi kembali terputar di otaknya. Chanyeol hanya kembali menunjukkan ekspresi terkejutnya, namun yang kali ini lebih terkejut.
Sehun melirik Chanyeol yang semakin membuat mata bulatnya itu membulat.
"Sudahlah. Aku akan mememuinya besok," ucap Sehun tenang. Mengapa bisa Sehun setenang ini?!
"Mwo?! Kau bilang besok?! Apa aku tak salah dengar?!" tanya Chanyeol dengan nada tingginya. Ia benar-benar tak percaya bagaimana bisa Sehun bilang ia akan menemui Yoon Mi besok.
"Ne. Kau tak salah dengar. Aku rasa ia akan merasa lebih tenang, besok." Chanyeol hanya bisa menghembuskan nafasnya kasar ketika mendengar ucapan tenang yang berasal dari mulut Sehun.
"Terserah kau saja." Chanyeol menyerah berdebat dengan Sehun. Bukannya tak mau memberi saran tapi, Sehun adalah orang yang cukup teguh dengan pernyataan nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Love Story
FanfictionProlog Percayakah kalian dengan vampir? Menurut kalian apakah vampir itu memang ada di kehidupan dulu atau bahkan hingga sekarang? Lalu apakah vampir dapat merasakan cinta? Apakah vampir juga dapat berubah menjadi manusia kembali dengan beberapa sya...