"Luhan-ah, apa saja yang harus kita beli di toko buku nanti?" tanya Yoon Mi. Mereka sekarang sedang berada di mobil Luhan.
"Emm... aku rasa kita akan membeli karton, perekat kertas, beberapa spidol, gunting-"
"Aku rasa kita tak perlu membeli gunting. Aku memiliki beberapa gunting dirumah."
"Oh, baiklah itu saja aku rasa."
Yoon Mi dan Luhan kini telah sampai di toko buku. Luhan segera memakirkan mobilnya di pinggir jalan, lalu mereka keluar dari mobil dan masuk ke dalam toko buku tersebut.
Mereka mencari barang-barang yang mereka perlukan. Sekarang, barang-barang yang mereka perlukan sudah terkumpul. Mereka segera membayar dan membawanya.
Mereka masuk ke dalam mobil Luhan.
"Luhan-ah, apakah kau haus?" tanya Yoon Mi yang tengah memakai seatbelt-nya.
"Apakah kau haus?" Bukannya menjawab, Luhan malah bertanya balik sambil memperhatikan wajah Yoon Mi yang berada disebelah kursi supir yang didudukinya sekarang. Kedua tangan Luhan memegang stir yang di depannya.
"Ya, aku haus. Kita pergi ke happy cafe saja, bagaimana?" Yoon Mi juga menoleh ke arah Luhan sambil tersenyum.
"Tentu saja," jawab Luhan tersenyum sejenak ke arah Yoon Mi dan segera memfokuskan pandangannya ke depan dan mulai menyetir.
Di dalam mobil tak ada yang membuka pembicaraan apapun. Hening. Hanya suara alunan musik dari dvd kecil yang berada di mobil Luhan(yang itu tuhh yang biasa di mobil-mobil).
"Ayo, kita keluar. Kita sudah sampai," kata Luhan sambil melepaskan seatbelt-nya dan Yoon Mi segera mengikutinya untuk keluar dari mobil.
Mereka masuk ke cafe bersama. Mereka segera menuju ke meja kasir, karena Yoon Mi hanya ingin membeli minuman dan segera pulang. Luhan hanya menemani saja.
"Luhan kau yakin tak ingin membeli minuman? Kau tak merasa haus?" tanya Yoon Mi sambil menoleh ke arah Luhan yang kini tinggal beberapa langkah lagi sampai ke meja kasir.
"Tidak, aku tak merasa haus," jawab Luhan sambil menoleh ke arah Yoon Mi dan tersenyum meyakinkan.
Kini mereka sudah berdiri di depan meja untuk memesan. "Baiklah. Tolong ice chocolatte nya satu," ucap Yoon Mi pada pelayan di sana.
"Apa ada lagi, agashi?" tanya penjaga kasir tersebut.
"Tidak ada," jawab Yoon Mi sambil melempar senyum ke arah penjaga kasir tersebut.
"Baiklah, harganya 16.000 won."
Baru saja Yoon Mi ingin mengeluarkan uang yang ada di saku seragamnya, Luhan dengan segera membayar pesanan Yoon Mi ke penjaga kasir. Sial! Yoon Mi kalah cepat.
"Biarkan aku saja yang membayar pesanan mu," jawab Luhan
"Ti-" Belum selesai Yoon Mi menyelesaikan kalimatnya, Luhan segera menyela.
"Tidak ada penolakan untuk kali ini." Luhan tersenyum manis ke arah Yoon Mi yang tengah menoleh ke arah Luhan.
"Te-terima ka-kasih" jawab Yoon Mi terbata-bata kemudian tersenyum kaku ke arah Luhan. Ia sendiri tak mengerti mengapa ia menjadi gugup seperti ini.
Setelah Yoon Mi mendapatkan minuman nya, Luhan dan Yoon Mi segera keluar dari cafe. Mereka tak menyadari bahwa ada satu orang sedang memperhatikan mereka dengan tatapan kesal sambil mengepal salah satu tangannya. Namun, sektika kepalan itu merenggang dan tatapannya berubah menjadi tatapan sedih. Seseorang yang berada di depannya nampak bingung dengan tatapan seseorang yang di depannya sekarang, yang bermula dari tatapan kesal menjadi tatapan sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Love Story
FanfictionProlog Percayakah kalian dengan vampir? Menurut kalian apakah vampir itu memang ada di kehidupan dulu atau bahkan hingga sekarang? Lalu apakah vampir dapat merasakan cinta? Apakah vampir juga dapat berubah menjadi manusia kembali dengan beberapa sya...