Mata Yoon Mi perlahan terbuka. Ia mengerjap-ngerjapkan matanya perlahan untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya. Setelah itu, ia memandangi sekitar ruangan dimana ia berada sekarang. Dindingnya ber-cat putih dan ia dapat mencium bau obat-obatan disini. Ini rumah sakit, pikir Yoon Mi.
Yoon Mi merasakan bahwa tangan kirinya digenggam oleh seseorang. Dari sentuhan dan caranya menggenggam, Yoon Mi tahu ini siapa. Luhan.
Yoon Mi melirik ke arah Luhan. Memperhatikan wajah Luhan yang sedang tertidur. Tiba-tiba saja, nyeri di dadanya kembali menyerangnya. Ia tak bisa menahan untuk tak menangis ketika mengingat bahwa Luhan bukanlah manusia seutuhnya. Perlahan air matanya mulai turun dan membuat bahu nya sedikit bergetar. Yoon Mi menangis dalam diam. Ia bahkan menutup mulutnya dengan tangan kanannya agar tak menimbulkan isakkan.
"Eoh? Kau sudah bangun?" Tanya Luhan yang tiba-tiba saja terbangun dari tidurnya. Ia mengusap-ngusap matanya perlahan.
"Apa kau sudah merasa baikan?" Tanya Luhan. Setelah itu, ia ingin menempelkan punggung tangannya ke kening Yoon Mi namun, tak jadi. Karena, dengan cepat-dan sedikit kasar- Yoon Mi menepis tangan itu. Ia membuang muka dari Luhan sambil dengan cepat menyeka air matanya.
Luhan terdiam menatap Yoon Mi yang membuang muka dengannya. Dadanya menjadi sakit akan hal ini. Tatapannya bahkan berubah sendu.
"Jangan sentuh aku, pembohong!" Ucap Yoon Mi penuh penekanan pada kata 'pembohong'. Lalu Yoon Mi membenarkan posisinya yang semula berbaring, menjadi duduk.
Luhan hanya tersenyum getir saat mendengar hinaan dari Yoon Mi.
"Yoon Mi-ya." Panggil Luhan.
Yoon Mi tak menyahut. Ia masih tak ingin menatap Luhan.
Luhan mengehela napas pendek. "Mianhae. Aku baru memberi tahu mu tentang jati diriku sekarang." Luhan menatap Yoon Mi sekilas namun, dilihatnya Yoon Mi sama sekali tak menanggapi ucapan Luhan barusan.
"Tapi, kau tahu, aku ada cara untuk mengembalikan jati diriku lagi. Apa kau suka?"
Dilihatnya, Yoon Mi nampak sedikit menyunggingkan senyum dibibirnya walaupun Yoon Mi tak menatapnya. Hal ini, membuat Luhan juga ikut menarik kedua sudut bibirnya sedikit.
"Tapi, apa kau ingin tahu?" Tanya Luhan yang sepertinya 'memancing' agar Yoon Mi mau menatapnya. Dan, benar saja, Yoon Mi 'terpancing' untuk menatap Luhan.
Yoon Mi menatap Luhan dengan mata yang berbinar-binar, "Ne. Tentu saja. Tentu saja aku ingin tahu, Luhan-ah." Jawab Yoon Mi semangat.
"Sebenarnya ada 2 cara untuk mengembalikanku menjadi manusia kembali. Kau ingin mendengar cara yang mana?" Tanya Luhan.
"Yang pertama saja dulu."
"Geurae. Cara yang pertama adalah aku harus memakai liontin yang ada di lehermu itu." Jelas Luhan.
Yoon Mi yang setelah mendengarkan penjelasan Luhan, menunduk untuk melihat liontin yang terselip di dalam baju rumah sakit yang dipakainya saat ini. Ia mengeluarkan liontin itu, lalu berinisiatif untuk melepaskan liontin dari lehernya itu.
"Andwae." Cegah Luhan cepat saat ia melihat Yoon Mi akan melepaskan liontin itu dari lehernya. Hal ini, lantas membuat kedua alis Yoon Mi terangkat ke atas, "Wae? Bukankah, kau tadi bilang, cara yang pertama adalah memakai liontin milikku ini?" Tanya Yoon Mi. "Tenang saja, aku akan memberikan liontin ini dengan senang hati." Yoon Mi tersenyum ke arah Luhan lalu dengan segera melepaskan liontin itu dari lehernya.
"Ini. Pakailah." Ucap Yoon Mi sembari tersenyum dan memberikan liontin yang sudah ada di tangannya ke Luhan.
"Ani. Aku tak akan memakainya." Tolak Luhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Love Story
FanfictionProlog Percayakah kalian dengan vampir? Menurut kalian apakah vampir itu memang ada di kehidupan dulu atau bahkan hingga sekarang? Lalu apakah vampir dapat merasakan cinta? Apakah vampir juga dapat berubah menjadi manusia kembali dengan beberapa sya...