Yoon Mi berjalan sendirian di gelapnya malam. Ia baru saja keluar dari minimarket dekat rumahnya untuk membeli beberapa bahan makanan mengingat besok appa dan eomma-nya besok tak akan ada di rumah karena harus berkerja. Ia tak masalah. Ia akan meminta Yuri untuk menemaninya selama 1 minggu ke depan.
Ia sengaja tak memberi tahu Luhan jika, dirinya pergi sendirian seperti ini. Ia tak ingin Luhan datang menemuinya hanya untuk menemaninya berbelanja lalu, pulang. Benar-benar merepotkan. Lagipula, jarak rumahnya dan minimarket tidak terlalu jauh.
Ia menenteng 2 kantung belanjaan. Sedikit kesusahaan tapi, ia nampak tak masalah dengan hal ini. Ia menikmati udara malam. Sekali-kali juga ia bersenandung.
Cetuk..
Yoon Mi tersandung tapi, untunglah ia tersandung batu kecil dan masih bisa menjaga keseimbangan tubunya sehingga ia tak terjatuh ke depan. Keberuntungan. Jadi, ia tak perlu bersusah payah nantinya untuk memungut belanjaannya.
"Oh, kau.." Ucap seseorang sambil menunjuk wajah Yoon Mi. Wajah orang itu nampak terkejut.
Yoon Mi menatap orang didepannya dengan bingung. Alisnya terpaut. Ia bingung, rasanya ia tak pernah bertemu atau bahkan berkenalan dengan orang itu. Lihat saja, penampilannya yang dilengkapi dengan segala yang berbau warna hitam.
"Kau.. Yoon Mi, bukan?" Tanya orang itu. Tangannya menurun. Tatapannya seolah ia pernah bertemu dengan Yoon Mi sedangkan, Yoon Mi tatapannya kepada orang itu sama seperti tadi. Bingung.
"Eung.. ne. Saya Yoon Mi tapi, anda siapa?" Tanya Yoon Mi sopan dan sedikit... takut. Oh, ayolah, siapa yang tak takut jika dimalam hari ada orang yang berbusana serba hitam lalu ia mengenalmu tetapi, dirimu tidak. Apa kau tak takut?
"Kau melupakanku? Aish.. aku Yifan. Wu Yi Fan." Ucapnya sambil menunjuk-nujuk dadanya meyakinkan Yoon Mi bahwa mereka pernah berkenalan.
Yoon Mi nampak berpikir sejenak, "Mian. Tapi, aku tak mengingatmu. Apa kita pernah bertemu atau berkenalan sebelumnya?"
Yifan memutar bola matanya malas, "Aku Yifan. Orang yang kau temui di toko buku pekan lalu." Jelasnya sambil tersenyum.
Yoon Mi nampak berpikir dengan keras. Ia mencoba mengingat saat ia pergi ke toko buku pekan lalu.
Cring~
Bagaikan ada sebuah bola lampu yang muncul di atas kepalanya. Ia mengingatnya. Ya.. Yifan adalah orang yang memberinya buku oleh pengarang favoritnya waktu itu.
"Ah.. ne. Ne. Senang bertemu dengan mu lagi, Yifan-ssi." Ucap Yoon Mi sambil tersenyum canggung. Jujur, ia bahkan hanya bertemu dengannya sehari jadi wajar bukan jika ia tak terlalu dekat. Ya.. Yoon Mi bukanlah orang yang jika satu hari saja bertemu dengan seseorang yang bahkan hanya berbasa-basi sedikit dapat langsung dekat dengan dirinya. Tidak. Ia bukan seseorang seperti itu.
"Ne. Senang bertemu denganmu juga, Yoon Mi." Jawab Yifan sambil tersenyum riang. Oke, ingat ini hanya salah satu topeng dari seluruh topeng koleksinya.
Yoon Mi lagi-lagi tersenyum canggung.
"Apa yang sedang kau lakukan?" Tanya Yifan. Ia mulai berjalan juga saat melihat Yoon Mi berjalan. Ia berjalan disebelah Yoon Mi dan menyeimbangi langkah kaki mereka.
"Aku habis berbelanja." Jawab Yoon Mi singkat. Ia menjawab pertanyaan itu tanpa menoleh ke arah Yifan yang ada disebelahnya. Ia hanya menatap jalan yang ada di depannya. Berharap cepat sampai dirumah. Entahlah, perasaannya menjadi tak enak saat berdekatan dengan Yifan. Mungkin karena kedatangannya secara misterius tadi.
"Sedangkan, kau?" Tanya Yoon Mi basa-basi. Yaa... ia mencoba menjadi pribadi yang bersahabat.
"Oh, aku? Aku hanya berjalan-jalan." Jawabnya. Entahlah, menurut pendengaran Yoon Mi, jawaban itu hanyalah sebuah... alasan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Love Story
Fiksi PenggemarProlog Percayakah kalian dengan vampir? Menurut kalian apakah vampir itu memang ada di kehidupan dulu atau bahkan hingga sekarang? Lalu apakah vampir dapat merasakan cinta? Apakah vampir juga dapat berubah menjadi manusia kembali dengan beberapa sya...