Bab 27 • Drama

2.9K 233 0
                                    

Entah sudah berapa lama Elektra tidak bertemu Dylan. Yang jelas, itu sudah lama. Tanpa Elektra mencoba menghindari Dylan, sejak sekitar seminggu yang lalu, Dylan tidak menampakan dirinya di dekat Elektra.

Padahal, Elektra beberapa kali berpapasan dan bertemu Dylan di kantin. Tapi, entah kenapa, Dylan hanya melengos begitu saja. Malah seperti ia tidak mengenal Elektra.

Seperti saat ini. Mereka jelas-jelas bersebelahan di kelas bahasa Perancis, tapi menoleh pada Elektra sekali pun tidak pernah. Elektra merasa ia benar-benar tidak terlihat di mata Dylan.

Tapi, well, bukan masalah. Toh, ia juga ingin menghindari Dylan.

"Selamat pagi, anak-anak!"

Guru bahasa Perancis mereka menyapa, yang langsung dijawab 'selamat pagi, pak!' oleh murid secara bersamaan.

"Saya akan ada urusan hari ini, jadi mungkin saya tidak mengajar."

Mendengar itu, para murid berteriak senang. Tak terkecuali Elektra. Ia bisa memanfaatkan waktu kosong ini untuk menyelesaikan makalahnya.

"Tapi," satu kata itu langsung membuat para murid langsung melenguh. "Saya akan memberikan tugas. Saya mau kalian berpasangan, mencari naskah drama berbahasa Perancis, dan minggu depan, kalian akan tampil."

Ini buruk.

"Tidak ada bantahan. Selamat mencari partner dan naskah drama, anak-anak! Oh—satu lagi, Percy, pulang sekolah nanti pastikan kau membawa nama-nama pasangan dalam kelas ini."

Lalu Steve, guru bahasa Perancis mereka, meninggalkan ruang kelas. Anak-anak menyerukan 'argh' secara bersamaan, sama-sama berpikir kalau ide Steve buruk. Sama-sama berpikir lebih baik Steve mengajar hari ini, dibanding mendapat tugas seperti ini.

Elektra mendesah. Dengan siapa dia akan berpasangan?

Tidak tau. Sally tidak berada di kelas bahasa Perancis yang sama padanya. Dan, kelihatannya, tidak ada yang berniat mengajaknya untuk berpasangan juga. Apa dia tidak bisa mengerjakannya sendiri saja? Oh, ya, ini sebuah drama, tentu saja tidak.

Sekitar sepuluh menit berlalu, dan yang Elektra lakukan hanyalah memutar-mutar pensilnya.

"Hei. Kau berpasangan dengan siapa?"

Oh, itu Percy. Elektra gelagapan. "Ah—ekhm, aku belum mendapat partner."

"Begitukah?"

Elektra meringis, dan mengangguk. "Aku akan mengatakan pad—"

"Tunggu. Hey, Dylan! Kau belum mendapat pasangan, kan? Keberatan jika berpasangan dengan gadis Asia ini?"

Elektra tidak bisa menahan matanya untuk tidak melebar. Dylan? Tidak, itu buruk. Jangan Dylan. "Apa? Tidak, aku bisa mencari—"

"Nah, Dylan sudah oke. Jadi, tidak ada bantahan. Kau, nama lengkapmu siapa?"

"Aku bisa mencari—oh, baiklah, aku Elektra King."

Percy tersenyum lebar. "Pasangan terakhir, Elektra King dengan Dylan Antionious. Selesai!"

Elektra melirik ke arah Dylan, yang sama sekali tidak menatapnya. Ia mendesah pelan.

Kenapa sepertinya ia tidak bisa berjauh-jauhan dengan Dylan, sih?

After RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang