"Romeo.. plis, jangan tinggalkan aku.." Teriak gadis itu mengangkat tangannya keatas.
"Kau ingin memberiku sebuah ciuman perpisahan?" Gadis itu mencondongkan wajahnya keatas. Memanyunkan bibirnya seperti mulut ikan.
Aku terbahak bahak melihat aksinya. Aku mengambil sebuah ide dari beribu ribu ide di otakku. Aku mengambil boneka bear kesayangannya yang bernama Harley. Boneka itu adalah hadiah dariku untuknya saat dia merayakan sweet seventeen dirumahnya. Aku mengangkat boneka itu dan berjalan mendekatinya. Aku meletakkan Harley secara perlahan lahan keatasnya. Tepatnya sih diwajahnya. Dan tepatnya lagi diatas mulutnya.
"Em mu mumumu.." gumamnya. Dia sedikit membuka matanya. Perlahan lahan matanya melebar melihatku. Aku sungguh terbahak bahak melihat ekspresi bangun tidurnya.
"Harris, ish." Gerutunya sambil membelakangiku.
"Kau jahat ya Ley. Memimpikan siapa tuh, Romeo? Ya si Romeo itu menciummu? Kan bukan muhrim." Aku duduk ditepi ranjangnya. Kulihat ia bergeser menjauh.
"Apasih, nggak juga!" Ley mengamit selimutnya dan membenamkan wajahnya diantara selimutnya dan masih membelakangiku. Aku terkekeh aku merasa pipinya merah seperti tomat dan ekspresinya seperti maling yang tertangkap basah. Hihi
"Bohong itu dosa loh." Aku bergeser kearahnya tepatnya aku duduk disamping punggungnya yang membelakangiku.
"Aku gak bohong Je,." Ley bergeser lagi menjauhiku.
"Kau tahu .. aku cemburu." Aku tertawa dan bergeser kearahnya lagi.
"Apa kau waras Je, ini kamarku. Sukasuka dong. Lagi pula itu hanya mimpi." Ucapnya dan bergeser kembali.
"Memimpikan kau dicium Harley?" Aku kembali tertawa terbahak bahak dan menggeser kearahnya lagi.
"Harr-"
Bukk..
"Ahahahahaha.." aku semakin tercengang melihatnya yang berniat mrnggeserkan tubuhnya untuk menjauhiku tanpa menyadari bahwa ia sudah di tepi ranjang.
"Harrisss, ini ulahkau. Oh shit." Dia beranjak dari posisi terjatuhnya dari pulau kapuk ini. Hihi, ini pelajaran buatnya karena memimpikan orang lain :D
"Sudahlah Harris, keluar ish. Aku mau mandi. Lagipula bukan muhrim berdua di kamar." Dia menarikku keluar kamar. Setelah aku sudah diluar kamarnya, ia memeletkan lidahnya dan menutup pintu. Aku masih terkekeh.
"Beruntungnya aku memiliki wanita cengeng itu. Aku berjanji aku akan menjaganya sampai akhir hayatku." Aku beranjak dan pergi menuju dapur. Tempat dimana mrs.Tanlar sedang memasak sarapan disana.
--
![](https://img.wattpad.com/cover/58254711-288-k590685.jpg)