14

460 50 2
                                    

Semua pengunjung direstaurant itu menoleh kearah sumber suara termasuk Ley, Harris, Roy dan Khanza. Mereka terkejut bahwa kaca besar itu pecah akibat tembakan yang berasal dari pria berjubah hitam dengan sisi yang agak sedikit robek.

"O ow.".sahut Roy, Ley, Harris dan Khanza bersamaan.

Pria berjubah hitam itu melangkah maju dan terus maju sambil menodongkan pistolnya kedepan. Semua pengunjung restaurant itu hanya bisa gemetar dan mengumpat dibawah meja.

Gubrakk

Pria itu menendang meja didepannya yang menghalangi.

"Dimana Harris dan kawan kawannya?!" Teriak pria itu kepada seluruh pengunjung restaurant itu. Semua hanya bisa diam ketakutan. Sedangkan Harris dan kawan kawannya merangkak dari satu meja ke meja lain hingga mereka berhasil keluar tanpa sepengetahuan pria itu. Harris dan kawan kawannya pun berhasil memasuki mobil dan Khanza mulai menstater mobilnya.

Brm.. brm..

Pria berjubah hitam itupun menoleh dan mendapati mobil yang bermerek lamborgini itu melesat meninggalkan tempat. Pria itu geram dan mengepalkan tangannya. Suara sirine mobil polisi mulai terdengar. Pria itu dengan cepat lari dan memasuki mobilnya hitamnya. Ia menyuruh supir didepannya untuk menyusul mobil lamborgini didepannya dengan cepat.

Harris PoV

"Zha za lebih cepat zha. Alex sudah dibelakang kita." Teriak Ley mengguncangkan bahu Khanza.

"Iya iya." Aku melihat Khanza sedang berkonsentrasi dalam mengemudinya. Jalanan disini sungguh sempit dan banyak yang berlalu lalang. Selaim harus cepat, Khanzapun harus hari hati dalam mengemudikannya.

"Ko bisa ya si Alex hidup lagi." Ucap Roy.

"Dia itu punya 100 nyawa." Jawab Ley. Huh, akupun bingung kenapa Alex bisa selamat.

Sirine mobil polisi terdengar jelas. Akupun menoleh kebelakang. Ya, benar saja. Selain mobil hitam yang dikendarai Alex, ada dua mobil polisi dibelakangnya. Oh tidak tidak tidak! Khanza melajukan mobilnya dengan cepat. Sontak aku Ley dan Roy terbanting kebelakang.

"Khanzaa, slow dude!" Teriak Ley. Sambil mencoba tuk memasang sabuk pengaman. Akupun begitu. Aku memakai sabuk pengaman dengan susah payah dan akhirnya berhasil. Aku kembali memandang kedepan. Yak! Sekarang kita sudah dipantai. Dan tepatnya mobil ini akan menabrak pagar pembatas itu dan akan tercebur.

"KHANZAA AWASS." Kami semua berteriak ketakutan. Sedangkan Khanza masih fokus dengan kemudiannya.

Buupp

Mobil ini menabrak pagar pembatas. Aku merasakan bahwa mobil yang aku duduki ini terbang. Aku memegang erat sabuk pengamanku. Oh tidak! Jika mobil ini melewati pagar pembatas itu pasti ....

Byarrrr

Lamborghini ini menyebur deras di air terdalam pantai ini. Tiba tiba,.. aku merasa bahwa mobil ini kembali keatas dan mengapung.

"Zha zha, apa yang terjadi?" Aku membuka kaca mobil dan melihat kebawah.

"Mobil ini dilengkapi pelampung jet. Jadi kita bisa mengapung." Ucapnya. Ya yang benar saja. Canggihnya mobil ini. Aku kembali menutup kaca mobil ini. Aku menoleh kebelakang. Dua mobil polisi yang mengejar kami tadi sukses menyebur kedalam air. Sedangkan mobil Alex? Entahlah aku tak melihatnya.

"Lalu, sekarang kita akan kemana?" Tanya Ley.

"Kita ke pulau itu." Khanza menunjuk pulau kecil didepan kami. Mungkin 1 jam lagi kami baru sampai dipulau itu.



Tbc? Vote ;)

Nothing 2 (Harris J)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang