"Tom, ish kau ingin membawaku kemana Tom. Cepatlaah, gelap sekali disini."
"Sabar ya Ros. Sebentar lagi kita akan sampai. Aku harap kau tidak akan tidak terkejut dengan ini."
Tom menutup mataku dengan kain hitam yang sama sekali tidak tembus padang. Dengan kegelapan, Tom menuntunku berjalan kedepan. Aku tidak tahu ia akan membawaku kemana. Sebelumnya, aku sangat terkejut dengan datangnya sembilan belas tangkai mawar, sembilan belas buah strawberry dan sembilan belas pesan singkat yang ditulis diatas kartu ucapan. Di dalam kartu itu hanya tertulis sebuah aba aba yang harus aku ikuti.
Kartu pertama bertuliskan bahwa aku harus berjalan mundur lima langkah dari tempatku berdiri yang berada diteras salon Ros. Kartu kedua memerintahkanku untuk membelokkan tubuhku ke barat. Kartu ketiga memerintahkanku untuk berjalan maju sepuluh langkah kedepan. Kartu keempat menyuruhku untuk membuka sebuah pintu yang berdiri manis tepat didepanku. Kartu keempat menyuruhku untuk menekan saklar lampu. Kartu kelima, aku harus maju lagi tiga langkah dan brakk aku tersandung oleh likitan kabel. Huft, aku pun membuka kartu yang ke enam.
"Aku tahu kamu akan tersandung dan dalam hitungab ke tiga lampu akan mati. Satu.. dua.. tiga."
Japp
"Keren. Kartu ini sungguh ajaib." Ucapku.
Aku membuka kartu ketujuh. Kartu ini memerintahkan aku untuk maju tanpa berdiri. Kartu kedelapan menyuruhku untuk meraba ubin sampai aku menemukan lilin . Kartu kesembilan, ambil lilin itu dan nyalakan. Kartu kesepuluh, maju tanpa berdiri dan bawa lilin itu. Kartu kesepuluh, fokus kedepan jangan melirik kesamping dan kekiri. Kartu kesebelas, terus berjalan sampai menemukan sesuatu. Aku menemukan bunga dan menghirupnya dalam. Bunga ini sangat harun. Kartu keduabelas berisi jangan hirup bunganya dan lanjutkan membuka kartu keempatbelas. Kartu keempat belas berisi maju kembali. Kartu kelimabelas, terua maju. Kartu keenambelas, terus maju dan maju tanpa berdiri. Kartu ketujuh belas, maju maju dan maju. Kartu kedelapan belas, sebentar lagi dan stop, arahkan lilin itu perlahan lahan ke atas.
Dengan perlahan, aku menaikkan tubuhku keatas sambil mengarahkan lilin ke atas. Aku sangat terkejut melihat sebuah manik manik yang tertata rapih pada gaun peach yang berdiri manis dihadapanku. Gaun ini sangat cantik dan aku sangat menyukainya.
"Indahnya*-*.." aku menaruh lilinku dan mengambil gaunnya lalu memeluknya erat.
"Ohiya. Masih ada satu kartu lagi." Aku membuka kartu kesembilan belas.
Pakailah gaun itu. Aku menunggumu didepan.
Your love:*
"Your love? Tom? Bukankah dia tidak ada disini?"
Aku membawa gaun ini keruang ganti dan memakainya. Gaun ini sungguh pas ditubuhku. Aku...
--
"Tom, ini dimana?" Tom melepas kain hitam dimataku perlahan lahan."Spesial untukmu ley."
"Ley?"
Aku berbalik dan menatap pria yang berdiri dihadapanku. Mulutku menganga melihat pria dengan rambut curl dan topi merah yang menghiasinya.
"Harris?"
"Kau suka Ley? Ini adalah ulang tahunmu yang ke sembilan belas ditanggal sembilan belas. Aku ingin hari ini menjadi hari yang sangat spesial."
Harris tersenyum padaku dan merentangkan tangannya untuk memelukku. Aku menahannya dengan mengangkat tanganku kedepan.
"Terimakasih Harris. Ini adalah pesta dan kado yang spesial untukku. Kau memberiku gaun, kau membawaku kedanau ini, kau menghiasi mereka."
Aku berbalik dan berjalan sambil mengamati berbagai warna lampu hias yang berjejer rapih diantara ranting ranting pohon. Aku berjalan tiga langkah kedepan dan memutari dua kursi dan meja yang diatasnya terdapat lilin dan beberapa makanan dan minuman yang sama sekali bukan favoritku.
"Aku tahu kau sungguh menyukainya. Aku menyiapkan ini sejak lama. Aku harap sekali lagi kau menyukainya. Dan ohh ikut aku." Harris menarik tanganku lembut dan membawaku kedanau.
"Ha-haris ini.."
"Bagaimana? Kau suka?" Tanyanya sambil menatapku dalam.
"Ini indah Harris, semua wanita menyukai ini." Aku menatap syahdu danau ini. Diatas air danau ini, banyak sekali taburan bunga dan lilin diatasnya yang berbentuk rangkaian huruf yang bertuliskan 'Happy Birthday.... Ley'
Harris's PoV
Aku yakin Ley pasti suka dengan ini semua. Aku melihat air mata kebahagiaan dimatanya. Aku tersenyum melihatnya bahagia.
"Ley, kau menangis?"
Dia mendongakkan kepalanya dan menatapku dalam. Kini, aku tak tahu arti dari tatapannya. Jujur, ku akui bahwa malam ini Ley sangat cantik dengan gaun yang sengaja aku beli saat tourku di brazil.
"Terimakasih sekali lagi Harris. Ini-"
"Sebenarnya, kadonya bukan hanya ini. Aku menyiapkannya lebih dari apapun. Sebelum itu, ayo kita makan."
Aku mengamit tangannya lembut dan menuntunnya menuju meja makan yang berada sepuluh langkah dari sini.
"Ayo silahkan duduk nona." Aku menyiapkan kursinya dan menuntunnya untuk duduk dan setelah itu aku pun duduk dihadapannya.
"Tuan putri yang cantik, aku yakin kau pasti suka. Aku memasaknya sendiri dan ini adalah menu favoritmu. Jangan tanya aku bagaimana aku bisa memasaknya. Aku hanya mencoba cara yang aku temui di buku resep yang dulu pernah kau berikan padaku. Hm.. well, mari kita makan."
aku mengambil garpu dan pisau dihadapanku. Aku mencoba memotong stik ini dengan perlahan lahan lalu menusuknya dengan garpu dan memakannya.
"Tidak terlalu buruk. Um, ley, kenapa belum memakannya? Mau aku suapi?" Tanyaku. Ia hanya menatap lurus kearaahku.
"Baiklah, aku anggap tatapanmu menjawab iya."
Aku memotong stiknya lalu kutusuk dengan garpu dan memberi Ley satu suapan.
"Ley, ayo buka mulutmu hum?"
"Aku bukan Ley."
Jeggerrr
Otakku kembali memutar dimana Ley mencoba menyelamatkanku dari tembakan yang dilakukan oleh Alex dengan darah yang bercucuran dari tubuhnya dan pemakaman yang dihadiri oleh semua kerabat dengan tangisan yang pilu yang membuatku mencoba untuk latihan beladiri dan kursus menembak diantara waktu luangku.
Dia berdiri dan tak sengaja menumpahkan gelas yang berisi sirup strawberry kesukaan Ley. Dia menunduk dan memfokuskan matanya kearah tumpahan gelas itu dan mengambil sesuatu dari dalam gelas itu.
"Cincin berlian?" Dia menatapku sambil menyodorkan sebuah cincin berlian berbentuk hati ditangannya.
"Kau suka? Itu kadonya." Hanya itu yang bisa aku ucapkan sekarang.
Tbc? Vomment yoo