30

389 43 0
                                    

Tom's PoV

Argghh

Aku melirik ke arah jam loker diatas nakas. Aku hanya meliriknya sebentar. Aku mengambil ponselku disampingku. Yah, biasanya aku menaruhnya disamping bantalku. Tak pedulilah seberapa radiasi yang masuk kedalam tubuhku. Ku tekan tombol power disamping kiri handphone ini dan muncullah cahaya terang diaantara suasana gelap ini yang membuat mataku sakit. Pandanganku fokus kearah jarum jam yang berputar sedikit demi sedikit diponselku. Yah, sudah jam 03.00 dan mataku tidak bosan untuk melihat dunia. Oh ayolah, kalian bisa mengatakannya bahwa ini insomnia-,-

Sebelumnya, aku tak pernah merasa seperti ini. Oh tuhan, insomnia ini kapan berakhirnya?! Aku tahu, aku ini sangat lebay. Insomnia sedikit langsung mengeluh. Ugh, ya tapi inilah aku dan kebia- oh no-, ini bukan kebiasaanku. Ini hal pertama dari beberapa bulan lalu.

Drtt..drt..

Ros's calling..

Aku menyipitkan mataku diantara cahaya pnselku. Aku terkejut seseorang disana menelponku dini hari. Apakah ia sama sepertiku yang tidak bisa tidur? Atau mungkin ada hal yang dikhawatirkan. Ugh, no no no. Baiklah aku menggeser tombol hijau dan menempelkan ponselku ditelinga.

"Ya, Ros,?" Tanyaku.

"Tom.. kau belum tidur?" Terdengar suara serak Ros.

"Kaupun begitu."

"Ya. Um,, aku ingin bercerita. Apa boleh?"

"Tentu saja. Ceritakanlah. Aku akan mendengarkanmu Ros."

"Malam ini sungguh membuatku bahagia. Aku senang Tom." Alu tersenyum mendengarkannya.

"Harris sungguh menyenangkan. Aku benar benar nyaman walaupun aku hanya mengenalnya beberapa hari.." senyumku serasa memudar. Aku menatap langit langit kamarku yang kosong menunggu kalimat selanjutnya yang akan ia ucapkan. Difikiranku terbayang saat aku dan Ros berada di bukit untuk melihat bintang. Namun, cowok so cool itu datang merusak suasana yang tadinya ingin ku buat secara dramatis dan seromantis mungkin. Arghh. Aku mengacak rambutku frustasi.

"Tom?"

"Hellow? Tom, kau disana? Ataukau telah terlelap?"

"What!" Bentakku.

"Apa kau baik baik saja Tom? Kenapa kau berbicara seakan kau membentakku?" Tersadar. Aku pun menetralisasikan suaraku. Aku sungguh terbawa perasaan akan hal ini. Kalian tahu? Rasanya tuh sakitt! Sakit men! Kalau kalian tak tahu, baiklah. Bagaimana kalau kita tukar posisi. Aku jadi kau. Dan kau jadi diriku, bagaimana? Cowok mana sih yang mau disakitin-_-

"maaf."

"Yowes tak apa Tom. Tom, terimakasih ya, berkatmu juga malam ini terasa indah." Senyumku kembali tersimpul.

"Berkat teropongmu aku dan Harris dapat melihat bintang." Ucapnya. Ampunnn deh, sebenarnya pacarmu itu siapa Ros? Sakitt Ros sakitt.

"Ya, sama sama. Semoga kalian bahagia."

Ros's PoV

"Ya, sama sama. Semoga kalian bahagia." What the— doanya kenapa seperti itu? Aku hamoir kehabisan jaata kata. apa dia cemburu? Aku hampir saja lupa kalau aku dan Tom sudah menjalin hubungan. Apa ucapanku ada yang salah?

"Ros, sekarang sudah larut. Apakau masih ingin memegang ponselmu ditelingamu? Dan apakah matamu masih setia dengan kegelapan malam? Tidurlah Ros. Ohya, um. Besok aku dan dad ada urusan ke bangkok. Jadi, kita tak akan bertemu untuk sementara."

"Bangkok?" Tanyaku memastikan.

"Ya."

"Baiklah. Jaga dirimu ya. Aku akan menutup teleponnya. By."

"By."

Tuttt...

Tbc? Vomment plis ;;)

Nothing 2 (Harris J)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang