Aku berguling kesana kemari diatas kasur. Aku tak bisa tidur. fikiranku selalu tertuju pada Harris. Bagaimana ini bisa terjadi?! Kalau sampai seperti ini la-
Tok. Tok. Tok
"Ley.." panggil Mom. Aku beranjak dan membuka pintu kamarku.
"Iya mum?"
"Ini dari Harris." Mum memberiku sebuket mawar nerah dan putih. Wah indahnya... Harris?
"Mana Harris mum?" Tanyaku langsung.
"Entahlah. Mum menerima ini dari pak satpam komplek ini. Dan kata pak satpam itu ini dari orang bukan Harris. Katanya ini titipan dari Harris."
"Oh." Aku mengambil buket bunga itu dan memasuki kamar. Mum menghampiriku yang duduk ditepi ranjang.
"Ley.. apa-"
"Ya mum. Harris marah sama aku karena Grey." Ucapku geram. Mum mengelus puncak kepalaku.
"Sekarang bukan waktunya bersedih Ley. Kau harus tidur. Sekarang sudah jam sembilan. Besok pagi bukankah kau dan Ros akan pergi mensurvey perguruan tinggi?" Benar juga. Huft.
"Baiklah mum." Aku menaruh buket bunga itu dan tidur. Mum merapihkan selimutku lalu beranjak mematikan lampu kamarku menggantikannya dengan lampu tidur dan menutup pintu kamar.
Aku masih tak bisa tidur. Kupandang buket bunga itu. Andai Harris sendiri yang memberinya. Pasti hari ini adalah hari yang sangat menyenangkan :3. Berguling kekanan,
kiri,
duduk,
tidur,
Menutupi selimut sampai kekepala,
Membuka selimut,
Menendang selimut,
Drt..drt
Aku terjungkal terkejut dan mengambil gadgetku di nakas.
"Halo." Sapaku bete.
"Kami sudah menemukannya." Aku membulatkan mataku.
"Good job. Satukan ia dengan --."
"Siap." Sambungan terputus.
Akhirnya akhirnya akhirnya! Kalau begini semuanya akan cepat kelar. -Back to the topic. Harris, semoga kita cepat bertemu. Huft, tak terasa rasa kantukku mulai menyerang.
"Hoamm.." selamat tinggal dunia nyata.
---
Matahari mulai terik. Mataku rasanya enggan untuk dibuka. Namun, cahaya ini sungguh mengganggu sarafku. Aku beranjak dari tempat tidur. Aku mengambil handuk yang tergantung dan masuk kedalam kamar mandi. Didalamnya, aku tak perlu menceritakannya. Pasti kalian sudah tahu apa yang aku lakukan :DSelesai mandi, aku mengenakan pakaianku. Dress selutut berwarna biru dan rambutku aku kuncir kuda. Selesai berdandan, aku pergi menemui mom dan dad yang sedang berada diruang tv. Aku memeluk mereka dari belakang sofa.
"hum, anak daddy mau kemana pagi pagi?" Daddy mengelus tanganku.
"Aku mau mensurvey perguruan tinggiku dad."
"Dengan siapa?"
"Sama Ros. Mum udah tau kok." Aku mencium kening mum.
"Aku berangkat ya." Aku mencium mereka berdua dikeningnya.
Aku beranjak dan pergi keluar rumah. Aku sudah menemukan mobil Ros setia didepan halamanku. Akupun masuk kedalam mobilnya dan kami berangkat.
Drt..drt
"Ya?"
"Maaf, kami tak bisa menyatukannya. Kami telat. Dia sudah terbang ke London."
"What?!" Aku melirik kearah Ros. Dia sedang fokus menyetir.
"Lanjutkan saja oke?"
"Baik." sambungan telepon terputus. Huh,
"Siapa Ley?" Tanya Ros sesekali melirikku.
"Bukan siapa siapa." Jawabku.
"Harris?" Tanyanya. Aduh kepo banget.
"Bukan,, harris sepertinya masih marah. Ia tak pernah menghubungiku lagi." Ros hanya ber 'oh' saja.
Kamipun sampai ditempat. Aku dan Ros sama sama mengambil formulir pendaftaran.
Drt..*suara pesan masuk
From xxxx
Kami mendapat kabar. Ia akan menetap kembali disana untuk kuliah.
Huft, aku sudah tau-,-
To xxxx
Lakukan yang terbaik
Sent.
Selesai mendaftar, aku dan Ros pulang. Aku terkulai lemas dikamarku. Huft, apa kabar ya Harris? Um, bagaimana cara agar harris tidak marah lagi? Huft, aha!
Aku beranjak dari tempat tidurku. Aku menghampiri mom dad yang sedang berada ditaman belakang.
"Mom.. dad ."
"Hey Ley. Bagaimana lancar?" Tanya dad. Aku duduk ditengah tengah antara mom dan dad.
"Bolehkah aku meminta sesuatu?"
"Silahkan." Ucap dad.
"aku ingin sekolah di King's College London."
"Kau yakin?" Tanya mom.
"Kau akan meninggalkan kami lagi Ley?" Mum memelukku. Aduh ini sangat berat bagiku. Apakah sebegitu berhaganya aku?
"Mom, dad aku ingin mandiri." Dad mengusap puncak kepalaku.
"Baiklah Ley. Asal kau harus tetap menjadi good girl ya sayang?" Dad mengulurkan jadi kelingkingnya.
"Siap dad." Aku menautkan jari kelingkingku di jari kelingking dad. Mumpun ikut menautkannya.
'Terimakasih atas hidup bahagia ini tuhan'
Belum selesai sampai sini.. masih banyaakkk part part yang menunggu. So, dont be a silent riders guys.. give a vote pliss for TBC ..