Ros on mulmed ⇧
Ros's PoV
Tringg.. *suara bel pintu masuk
"Maaf mr saya terlambat." Aku membungkukkan badanku dan berjalan tergesa gesa untuk mengambil seragamku dan memakainya.
"Tunggu." Mr. Kun mencekal tanganku. Aku berbalik dan menghadap padanya.
"Iya mr?" Tanyaku langsung.
"Apakah seseorang yang kau bawa tadi itu artis?" Hah? Bagaimana ia bisa tahu? Jangan jangan dia melihatku lagi. Yaiyalah, wong dia aja nanya sama aku. Tapi, tadikan diluar jam kerja.
"Ros.."
"Eeh i-iya mr. Tadi itu teman baruku. Namanya—"
"Harris? Dia harris j kan?" Potongnya. Mampus, ko dia bisa tahu sih? Eh, yaiyalah Harris kan artis-,-
"Iya,"
"wah, kau sering bawa dia ke salon ini ya Ros. Salon kita pasti akan terkenal dan berkembang. Karena semakin sering Harris kesini, semakin sering pula media massa kesini." Kulihat mr.Kun seperti sedang membayangkan sesuatu. Itu lucu. Apa kalian tahu bentuk dari seorang mr.Kun? Jika tidak, baik aku jelaskan. Mr.Kun itu fat, mukanya bulat tembem, dan jika ia tertawa pasti perutnya goyang goyang hihi.
"Hahaha, iya mr. Pasti salon ini akan terkenal. Wahh,,," sebenernya aku mengatakannya karena Aku tak kuat menahan tawaku melihat ekspresinya yang lucu haha.
"Kembali bekerja!" Perintahnya dingin. Huft, inilah tambahan dari ciri cirinya. Mr.Kun itu sifatnya gak nentu. Dikit dikit bahagia, senang, sedih, cemberut, marah, dan so berkuasa seperti sekarang ini. Huft.
"Oke. Aku akan berganti pakaian."
"Cepatlah! Pelanggan kita banyak." Mr.Kun pun pergi dari hadapanku.
——
Huft, ini gila! Udah jam 8 malam dan pelanggan masih banyak?! Oh tuhan, ijin pingsan pliss.. lelah sekali╯﹏╰
Aku berjalan kearah kamar mandi. Aku membasuh mukaku dari keringat. Hari ini tumben sekali banyak pelanggan yang datang. Terutama anak remaja seusiaku.
"Ros.." panggil Yun. Sahabatku selama ini.
"hn?"
"Wajahmu tampak pucat. Pulanglah. Biar aku saja yang melanjutkannya." Ucapnya. Melanjutkan :? Aku berbalik dan menatapnya.
"Yun, ini sudah malam dan pegawai disini hanya ada aku dan kamu dan yaa mr kun mungkin dan para office boy. So, aku taakkan membiarkanmu mengerjakannya sendiri." Aku memegang bahunya dan tersenyum.
"Tapi Ros..." aku menutup mukutnya dengan jari telunjukku dan menggeleng.
"Tak ada penolakan oke? Lagipula, aku juga bekerja harus profesional agar bisa mengumpulkan uang yang banyak." Jelasku. Ya, inilah aku Ros dengan keluarga yang biasa aja hihi.
"Baiklah." Kami berjalan keluar dari kamar mandi dan menuju tempat dimana para pelanggan kami menunggu untuk diurusi.
Tringg
huft, aku baru saja menggunting beberapa helai rambut dan ada pelanggan yang datang? Nambaah lagi?! Oh tidak.
"Ros..." aku berbalik dan betapa terkejutnya aku yang menganggap orang yang masuk itu adalah pelanggan padahal dia adalah Tom. Yak! Dia adalah kekasihku.
"Hay Tom." Aku menyapanya sambil fokus menggunting rambut wanita didepanku.
"Ros, kau banyak pelanggan hari ini." Tom duduk disofa sambil memilih salah satu tabloid di meja depannya.