29

464 41 2
                                    

Tom's PoV

"Dad..."

"Kau sedang apa disini? Apa kau mengenali gadis itu?"

JEGERRR

Mampus! Bagaimana ini?! Apa harus aku mengenalkannya? Tapi, kalau sampai dad tahu, pasti dia akan membawa ros dan menjadikannya sebagai penyanyi di restaurant ini. Yah, ini gila.

"Ti-tid-"

"Tom, bagaimana dengan suaraku? Apakah bagus Tom?" Mampus, deh gue Ros kenapa kau datang disaat aku-

"siapa dia Tom? Kau tak ingin mengenalkannya padaku?" Kulirik Ros dan dad secara bergantian. Aku harud jawab apa? Oh God! Aku gak boleh gugup. Yak! Aku harus berusaha tenang agar mereka tak mencurigaiku. Aku berdeham pelan menetralisasikan suaraku.

"Ros, ini mr.Tomlinson.. mr tomlinson, ini Ros." Kulihat dad mengernyit mendengar ucapanku.

"Um, Ros bagaimana kalau kau ikut aku kesesuatu tempat yaang sejuk?" Tanyaku tanpa mempedukikan dad yang menatapku.

"Di malam hari? Ada kah?" Tanya Ros.

"Yah, jika kau penasaran, ayo ikut aku." Aku menggaandeng tangan Ros dan berlalu dari tatapan dad yang melihatku tajam.

-----

"Tom, kita akan kemana? Apakah tempatnya bagus?" Tanya Ros setelah kami berada dalam mobil.

"Dulu, saat kita masih di shs kau ingin melihat bintang bukan? Sekarang aku akan mengabulkannya." Jawabku tenang.

"Ohya?" Ros menatapku dengan mata yang berbinar. Ugh, lucunya*-*

"ya." Kamipun melanjutkan perjalanan kami menuju tempat dimana bukit bukit berjejer.

"Sudah sampai!"

"Hanya bukit?" Ucap Ros dengan tatapan datarnya.

"Ayo, ikut aku." Aku menarik tangan Ros dan mendaki keatas bukit indah ini.

"Sepi sekali disini." Ucap Ros. Akupun tersenyum.

Setelah kami merasa sudah berada di atas bukit ini, akupun berlari kebelakang dan mengambil teropongku dibawah kotak yang aku sembunyikan di semak semak.

"Sejak kapan kau membawa teropong?" Ros mengernyit

"Um, sejak..." aku menggaruk tengkukku. Mungkin tak salah bila ia tahu.

"Jadi gini," aku membuka teleskopku dan mendirikannya didepan kami.

"sedari kecil, aku senang sekali bermain disini bersama mom. Aku selalu melihat bintang disini disaat aku sedang ingin menyendiri. Sebenarnya, aku ingin menceritakannya padamu dari dulu. Tapi, aku memikirkan waktu yang tepat untuk ini. Dan waktunya itu adalah sekarang. Lalu, bagaimana menurutmu? Apakah kau senang?" Aku mekihatnya melamun kedepan.

"Ros.." tanyaku sambil melambaikan tanganku didepannya.

"Ros.."

"Harris.."

--------

Pria itu... aku seperti mengenalnya. Tapi, aku tak tahu siapa dia. Rambut curlnya sangat mirip seseorang menurutku.

"Ros.." dia masih sibuk berdiri membelakangiku.

"Ros..." pria itu berbalik dan membetulkan topinya.

"Harris..." ya! Dia harris J! ^_^||

aku berlari menuju tempat dimana harris berdiri dengan topinya. Aku tak mempedulikan Tom yang memanggilku dari belakang.

"Harris..." harris menoleh.

"Ley.." sahutnya.

Asdfghjkl-,- lagi lagi dia memanggilku Ley-,-

"harris, aku Ros. Apakah kau lupa denganku?" Tanyaku saat aku sudah sampai di depannya.

Aku meliriknya menggaruk tengkuknya yang kurasa tak gatal.

"Um,," harris taampak terbataabata.

"Hey, sejaak kapan kau disini? Dan sedang apa?" Tanyaku langsung.

"Sejak tadi. Memanjakan diri." Jawabnya. Ia pun duduk menjatuhkan dirinya diantara rumput rumput hijau diatas bukit ini.

"Kau sendiri saja har?" Tanyaku ikut duduk disebelahnya

"tidak." Oh juteknya-,-

"Aku denganmu." Lanjutnya lalu tersenyum padaku.

Deg.. deg.. kenapa jantungku serasa 2x memompa lebih cepat?! Oh Tom, apakau yang mengirimkannya? Aku melirik ke arah Tom. Yap! Aku hampir saja lupa. Aku kesini dengan Tom. Tapi, aku malah membiarkannya sendiri melihat bintang disana. Tidak bisa dibiarkan!

"Tom.." aku berlari menemuinya dan meninggalkan harris yang masih duduk disana.

"Ish, Tom." Dia tak mengacuhkanku dan tetap fokus pada teropongnya.

"Tom, aku ingin melihatnya juga." Aku menarik narik lengan bajunya.

Tom pun mengangkat matanya dari teropong itu. Tom menatapku lekat. Hum, kenapa dia? Tatapannya sungguh tak terbaca. Terlintas ide dikepalaku dan sepertinya bola lampu telah muncul di atas kepalaku *-

"Harris." pria itu menoleh.

"Cepat kemari." Aku memberinya aba aba dengan melambaikan tanganku diudara.

Haarris berdiri dari posisinya dan menghampiriku. Um, tepatnya menghampiri kami. Aku dan Tom.

"Ada apa Le- Ros?" Tanyanya dengan senyumnya yang khas.

"Tak apa, hanya saja, dari pada kau sendirian disana dan melamun, lebih baik kau kemari." Aku menyunggingkan senyumku.

"Ohaaha. Kau peduli rupanya."

"Dasar. Ayo apakah kau mau lihat bintang? Ayo kita lihat. Dan um,, Tom, kau bisa bergeser sebentar." Tom dengan wajah datarnyapun bergeser.

Tom PoV---

"Harris, itu ris bintang apa? Um, indahnya." Tanya Ros pada harris. Hey! Seharusnya kata kata itu dia lemparkan padaku.

"Kau tahu, warna bintang yang paling cerah itu apa?" Tanya Ros.

"Oh be a fine girl kiss me." Jawabku langsung. Ros mengangkat wajahnya dan menoleh kearahku. Dia memiringkan kepalanya menandakan batinnya berbicara 'maksudmu?'

"Warna biru Ros." Lanjutku.

"Oh." Ros kembali menoleh ke arah teropong itu dan sesekali menunjuk ke arah atas.

Hanya itukah responnya? ●﹏●



.
..
..
...
...
Tbc? Vomment ya ;)

Nothing 2 (Harris J)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang