"Well, aku akan memberimu waktu. Khanza ayo kita keluar." Alex dan Khanza meninggalkan ruangan ini dan menutup pintu. Aku terus meronta ronta agar ikatan ditibuhku ini terlepas.
"Percuma saja Ley." Ucap ka Alina. Aku menoleh padanya. Entah kenapa, perasaan benciku padanya muncul lagi.
"Ini karena kau Ley. Menikahlah dengan Alex! Dan kami akan bebas! Kau tak tahu rasanya dikurung disini dalam keadaan terikat selama tiga tahun Ley.." ka Alina tampak terisak.
"Walaupun ia selalu memberiku makan, tapi dia tak pernah merawatku. Kau lihat lula luka ini? Ini semua karena kau! Menikahlah dengannya Ley. Sayangi kakakmu ini Ley. Kau membunuhku dan Harris secara perlahan lahan. Kadang aku sangat ingin mati saja dari pada aku harus menanggung ini semua. Kalian tlah menganggapku tiada. So, buat apalagi aku hidup.." lirih ka Alina sambil terisak. Aku tak menyangka dengan apa yang diucapkan ka Alina.
"Ka, cinta itu tak bisa dipaksakan. Aku tak mencintainya. Dia itu masa laluku ka. Kau tak mengerti apa perasaanku. Kau-"
"Menikahlah dengannya Ley." Aku menoleh ke arah sumber suara. Harris? Apakah benar ia mengatakan itu?
"Tap-"
"Ley, jangan bilang kau ingin kami mati?! Kau jahat Ley. Aku ini kakakmu!" Bentak ka Alina.
"Tapi aku mencintaimu Harris." Ucapku lirih pada Harris. Kulihat, Harris hanya menunduk. Aku tak bisa melihatnya. Apa aku harus menikah dan penderitaan ini berakhir?
"Apa kau tak mencintaiku lagi Harris?" Tanyaku padanya. Aku menunggunya tuk menjawab. Oh ayolah, aku butuh kepastian dan penjelasan.
"Ya! Aku tak mencintaimu. Hubungan kita cuma pura pura. Ini semua karena popularitas! Cukup." Aku tersentak mendengarnya. Jadi, selama ini ia tak mencintaiku? Lalu, apa arti semua ini? Apakah benar dia hanya memainkan perasaanku saja?
"Aku yakin kau mengucapkannya terpaksa. Karena tidak mungkin ka-"
"Harris gak mungkin terpaksa Ley, Harris memang tak mencintaimu. Terimalah kenyataannya. Lagipula, kita semua ingin selamat. Aku bosan dalam keadaan seperti ini. Dalam hal ini, kita butuh tumbal." Ucap ka Alina.
"Kau gila!"
"Kau yang gila!"
"Kau!"
"Kau!"
"Kau!"
"Cukup!" Aku dan ka Alina tersentak dengan bentakkan Harris. Aku baru kali ini melihatnya marah. Ia sangat seram aku sampai tak berani tuk menatap matanya.
"Alina benar. Aku sungguh tak mencintaimu. Menikahlah dan kita semua akan bahagia. Apakah kau pernah merasakan apa yang dirasakan Alina? Ia terkurung bertahun tahun disini dan kau asik dengan duniamu. Jangan egois Ley. Dia ini kakakmu, tak seharusnya kau bersikap seperti itu." Tutur Harris. Aku tak menyangka akan hal ini. Aku sakit.. aku sakit..aku hanya bisa merenung menyaksikan mirisnya hidupku. Aku tak kuat lagi .. aku ingin mati ya Tuhan...
Tbc? Vote ;)