"La la la la la ..."
Ros menyisir rambut satu persatu. Rambut itu ia semprot 2 kali semprotan dengan hairspray. Rambut pirang itu ia gunting dengan penuh perasaan.
Sreett
Srett
Srettt
"Oke! Selesai!"
Ros menyisir kembali rambut pirang itu. Setelah itu, iapun menaruh gunting dan sisir keatas meja. Ia melihat sosok bayangan dicermin dan seketika tersenyum.
"Bagaimana? Apa kau suka style ini nyona?"
"Aku terlihat cantik sepertimu."
Wanita paruh baya itu beranjak dari tempat duduknya dan berbalik menghadap Ros dengan rambut yang dikuncir kuda. Ia menangkup wajah Ros dengan kedua tangannya. Seketika matanya berkaca melihat manik mata Ros yang begitu dalam. Wanita itu seperti merasakan sesuatu yang aneh saat melihat Ros sejak pertama kali disalon ini. Wanita paruh baya itu menurunkan tangannya dan memegang jantungnya. Ia meremas dadanya dan memejamkan matanya.
Dug
Dug
"Tak ada lagi yang lebih indah selain melihat cucuku"
Dug
Dug
Wanita paruh baya itu menghirup dalam dalam nafasnya. Ia tersenyum masih dengan mata yang terpejam dan meremas dadanya.
Dug
Dug
"Setelah bertahun-tahun aku mencarimu.. kau tak akan lepas dari ku nak. Kau cucuku. Aku sangat mengenalimu.."
Dug
Dug
Wanita itu tiba tiba terjatuh dari posisi berdirinya. Beruntung, Ros dengan cepat refeleks dan menahan wanita paruh baya itu yang terjatuh. Ia memanggil manggil dan menggoyangkan tubuh wanita paruh baya itu. Ia tak tahu mengapa wanita itu tiba tiba terkulai lemas dan berada dipangkuannya sekarang karena terjatuh. Wanita paruh baya itu masih tak sadarkan diri walau Ros terus mengguncangkan badannya.
"Nyonya. Nyonya bangun. Oh astaga.."
"Mister Kun, Yun, Boy atau siapapun yang mendengarku kemarilah! Oh astaga."
Ros masih dengan mengguncangkan badan wanita itu, mr. Kun dan Yun tiba tiba datang dan berada dihadapan Ros. Mr.Kun dan Yun kaget melihat Ros memangku wanita paruh baya berambut pirang dengan tangan yang masih memegang dadanya.
"Oh astaga! Jangan bilang kalau dia punya penyakit jantung?!" Seru mr.Kun
"Apa?!"
——00——
Sruppp
"Harris, ternyata kau disini."
Harris menoleh dengan secangkir mocachino yang masih ia pegang. Ia tersenyum dan mengangguk. Seketika, Harris meletakan secangkir mocachinonya dan memandang lurus kearah Kevin dihadapannya. Harris melirik pakaian yang dikenakan Kevin dari bawah sampai ujung rambut. Kevin dengan pakaian putih dan sabuk merahnya hanya balas memandang Harris dengan alis mengernyit. Harris menepuk keningnya dan bangkit dari posisi duduknya.
"Hari ini ada jadwal beladiri ya? Omaygat. Tunggu sebentar." Kevin hanya menaikkan bahu membalas obrolannya.
Harris berlari menuju kamarnya dan berlari kearah lemari pakaian. Ia memilah gantungan dilemari pakaiannya. Setelah dapat, ia berlari kekamar mandi dan mengenakan pakaian taekondo itu.
Disisi lain, kevin sedang menikmati pemandangan dari atas balkon apartement Harris sambil menyeruput mocachino yang tadi diminum Harris.
"Vin, ayo cepetan berangkat! Kita akan telat nanti."
Kevin meletakkan secangkir mocachinonya dan beranjak keluar bersama Harris. Di lift,Kevin sempat berdeham dan memunculkan lesung pipinya yang manis. Ia sesekali melirik Harris dari atas kebawah. Atasannya Harris mengenakan baju putih dan sabuk merah dipinggangnya. Tetapi, dibawahnya, Harris mengenakan celana loreng bak tentara yang melatih bela diri kembali karena gagal dalam perang dunia ke II melawan sekutu. Ckck
"Har-"
"Oke, cepat kau bawa mobilnya dengan kecepatan penuh. Kau yang mengemudi."
Belum sempat Kevin berbicara, Harris memotongnya dengan memberikan kunci mobil lamborghini putihnya. Harris memasuki mobil dikursi penumpang sebelah kiri dan Kevin menempatkan dirinya dikursi pengemudi disebelah kanan.
"Harris."
"Hm?"
"Aku ingin mengatakan sesuatu."
"Nanti saja Kev, ayo lajukan mobilnya dengan cepat. Kalau tidak, nanti kita dihukum. *Eh bukan kita maksudku, tapi kau. Karna aku tak pernah dihukum olehnya. Aku adalah murid kesayangannya." Harris menyilangkan kedua tangannya dan bergaya bak CEO angkuh.
"Baiklah" kevin mendesah pelan dan akhirnya ia melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh.
Setelah sampai, dengan semangay Harris berlari menuju klub taekondo. Ia melirik kekanan dan kekiri. Seseorang yang ia cari tidak ada. Bahkan biasanya ia selalu disambut ketika datang. Namun sekarang nihil.
"Harris, kau sudah datang toh. Dan hay kevin." Sapa Lou, salah satu murid disini.
"Hay." Jawab Kevin.
"Mencari nyonya Dea?" Tanya Lou saat melihat Harris seperti gelisah mencari seseorang. Harris hanya mengangguk dan tersenyum.
"Akupun tak tahu dimana ia berada. Informasi terakhir ia akan pergi kesalon. Entah untuk bertemu seseorang atau memang dan gak mungkin sih kalau dia ingin mempercantik diri lagi. Bahkan dia sudah tua. Xixi." Tawa Lou membuat Harris dan Kevin ikut tertawa.
"Yasudah, mari masuk, kita akan latihan tanpanya sementara. Guru Sean akan mengajari kita."
Harris dan Kevin pun mengikuti Lou kedalam. Mereka melakukan pemanasan dengan serius. Setelah nelakukan pemanasan, mereka pun berlatih dengan diajari oleh guru Sean. Ia adalah guru baru di klub Taekondo ini. Nyonya Dea yang menyuruhnya untuk bekerja dengannya karena ia menyadari bahwa ia sudah tak punya tenaga yang cukup untuk mengajar Taekondo lagi.
"Guru Sean, tadi ada telepon dari rumah sakit. Jantung nyonya Dea kambuh."
"Apa,?!!!" Teriak Harris dan iapun meninggalkan arena latihan dan berlari menuju guru Sean.
"Apa yang dibicarakan kalian tadi benar? Oh my, dimana alamat rumah sakitnya?"
Tanpa ba bi bu be bo, Harris berlari menuju parkiran dan mengendarai mobilnya diikuti oleh Kevin setelah diberitahu alamat rumah sakit nyonya Dea. Kali ini Harris yang mengendarai mobilnya.
.
.
.
.
.
.
Tbc? Vote 20+
di comment juga ya ;) author suka down kaga ada yang nanggepin cerita ini. berati jelek..
.
Ohya, follow ig author yukk!! Nanti di folback tapi comment ya ^_^ nih follow @farinastylesDan bagi yang suka nonton youtube atau youtubers, cek shortflm author juga di youtube :: farina styles
Tema youtubenya :Kisah kehidupan diary anak remaja "dear diary"
.
Ohya dan kalau mau lebih deket sama author, mumpun lagi terbuka nih add line author :: farinaazza
.
.
Sekian ;;)
.
Jangan lupa juga baca cerita baru author yang judulnya "watashi wa,.."