Author's PoV
"You are my love ......" suara tepuk tangan memenuhi suasana di stadion. Pria yang tadi sedang bernyanyi pun turun dari bangku yang ia duduki dan berjalan tiga langkah kedepan.
"Terimakasih JJs.. aku tidak bisa berdiri disini tanpa kalian. Kalian adalah penyemangat bagiku..."
"Penyemangatmu Ley Harris.." potong salah satu fans.
Sontak, harris menundukkan kepaala. Harris tanpak memikirkan sesuatu dan merenung sejenak. Ia terbayang akan kejadian 3 tahun lalu. Kejadian dimana ia pertama kali bertemu di bandara. Harris serasa ingin tertawa mengingat kejadian waktu itu. Harris tak bisa mengelak bahwa ia merindukan wanita cerewet itu.
"Lihat, Harris tertawa sendiri. Ia pasti sedang flashback.. Harris semangat harrisss.. kami mendukungmu." Teriak salah satu fans dengan mengangkat iphonenya keatas. Di iphonenya tertera gambar '' 'y^o^y. Harris mendongak. Betapa terkejutnya iaasaat melihat semua JJs mengangkat iphone mereka dengan emot smile disana. Tak sadar senyum telah merekah diwajah harris.
Harris's PoV
Hidup ini sangat indah. Aku beruntung tekah memiliki semuanya. WALaupun tidak semuanya juga sih haha. Tapi aku .... ugh, sudahlah lupakan.
Aku turun dari stage dan mengahampiri rekan rekanku disana. Mereka tampak setia dan masih peduli dengan ku. Alu berjalan melewati lorong dan memasuki sebuah ruangan yang ditutupi pintu yang bertuliskan 'Harris's Room'.
"Hey bro. Menyenangkan bukan memiliki fans seperti mereka?" Sahut Grey yang sedang merangkul tunangannya Fio. Aku hya tersenyum menanggapinya.
"Kau haus?" Kevin memghampiriku dan menyodorkan segelas air putih kepadaku. Aw, dia memang fansku yang perhatian haha.
"Thanks vin." AKU mengambil gelas itu dab meneguknya sampai habis.
"Ok, guys aku ingim jalan jalan keluar sebentar. BY." Pamitku. Aku meninggalkan ruangan itu. Aku keluar dari stadion dengan mengendap endap. Ya kaalian tahu lah kenapa. ITU karena aku takut jika jjs melihatnya dan mereka pasti akan numpang narsis denganku dan menguoloadnya ke media sosial lalu banyak yg ngelike bahlan komentar. Trus dia akan punya banyak followers haha.
Aku berhenti tepat didepan pintu yang tak kuketahui itu pintu apa. Dengan rada heran daan penasaran, aku meraih kenop pintu itu dan mendorong pintu itu kedepaan.
"Wahh Harris keluar guys.. Harris kami ingin mewawancarai anda apa boleh?"
"Bagaimama dengan konser malam ini Harris?"
"Tadi mengapa kau murung saat fans mu menyebut Ley?"
"Apakah kau sudah menemukan penggantinya?"
"Harris.."
"Harris ..."
"Harris..."
Aaa aku pusing.. terhindar dari fans eh malaah dateng media massa. APakah kehidupan artis tidak bisa tenang huh?! E-eh aku merasa tanganku seperti ada yang menarik :? Eh, ralat. MEmang ada yang menarik -_-"
"Eh siapa kau. Lepas hey. kau ingin menculikku huh?" Aku berusaha untuk melepaskaan tanganku dari taarikkannya. NAmun, ia tak merespon. Ia malah terus membawaku berlari menjauhi paparazi.
"Disini kau aman." Wanita itu nelepaskan tanganku saat kami memasuki sebuah gang kecil.
Wanita berambut curlie itupun berbalik dan mendongak kearahku sambil mengatur nafasnya. Aku terkejut, bagaimana tidak?! Wanita ini ...
"Le-ley" ucapku terbata bata. OH ya tuhan, apa ini mimpi? Jika ia jangan bagunkan aku dari mimpi indah ini. Jika ini bukan mimpi, tetap saja aku menginginkan dia itu ley. Ley ada disini. Bersamaku.
"um hallow.."
"hey kau aneh sekali. kenapa malah melamun?"
"e-eh?.." aku menatap wanita didepanku canggung. wanita itu mengibaskan tangannya didepan wajahku. Aku menghentikan kibasan tangannya dan menurunkan tangannya keposisi semula.
"Dasar artis, masa ngehindarin paparazi aja susah amat. Atau kau memang suka dikeroyok paparazi huh?" Tanyanya sambil menyilangkan kedua tangannya didepan dada.
"ugh, itu ... itu.. hum.." Entah mengapa aku serasa ingin menggaruk tengkukku walaupun tak gatal?
"Memangnya kau mau kemana? mau aku antar? Lagipula, sekalian menghindar paparazi?" Tanyanya menaikkan satu alisnya.
"Ayo Ley." Ucapku semangat dan menggenggam tangannya lalu menariknya keluar dari gang ini. Huh, apa kalian tahu betapa semangatnya aku dalam mimpi indah ini bertemu dengan Ley? ini menakjubkan.
"e-eh tunggu tunggu." Ley menarik tangannya dan mengerem perjalanan kami dengan kakinya.
"loh kenapa Ley?" Aku mendekatkan diriku padanya. Dia menjauh.
"Aku lupa, kita belum kenalan. Namaku Rosa. kau bisa panggil aku Ros dan um.. aku bukan Ley." Ley mengulurkan tangannya.
huh? what? Rosa?! *tampar pipi. sakit -_- dengan ragu, aku mengulurkan tanganku juga.
"Harris . kaau sudah mengenalku tiga tahun yang lalu. " eh?
"kau lucu. haha." Ley um maaksudku Ros melepaaskan tangannya dariku. Ley um maksudku Ros *kenapa harus salah sebut sih?* dia berjalan kedepan daan menengok kearah kaanan dan kiri.
"har, paparazinya udah gak ada. Mau jalan? ayo!" seru Ros.
tunggu, ada apa ini? jelas jelas dia itu Ley. kenapa ia mengaku sebagai Ros? apakah sebelumnya Ley punya saudara kembar? tapi, dia tak pernah cerita dan Ros itu sangat sangat mirip dengan Ley.
Tbc? VOTE ;)