Harris PoV
"Ini sir, kembalinya ambil saja." Aku turun dari taxi. Didepan sekolah ini, aku ragu untuk masuk. Aku takut penampilanku tak sempurna. Akupun takut kalau ... Ley memarahiku :3. Seharusnya hari ini aku tak pergi show. Harusnya hari ini aku menemani Ley. Aku mencium bunga mawar yang aku bawa. Mawar ini akan aku berikan pada Ley. Semoga ia suka.
Aku berjalan masuk. Aku memasuki stadion disekolah ini. Aku terkejut saat melihat semua siswa kelas 3 berdansa ria dengan para pasangannya. Ley? Kemana dia? Aku menelusuri kerumunan manusia. Aku mencari dan terus mencari. Aku merasa ada yang mengganjal dengan sosok didepanku. Wajahnya terhalan oleh pundak seseorang. Ia memakai dress putih dengan taburan manik manik berwarna peach. Wanita itu disanggul dengan kepangan rambutnya. Setelah wanita itu mendongak, aku terkejut. Wanita itu adalah Ley. Wanita itu tak menatap kerahku. Ley bersama siapa dia?
Hampiri
Tidak
Hampiri
Tidak
Hampiri.
"Ah tidak tidak." Aku menggelengkan kepalaku. Tapi,...
"Kau Harris kan?" Ucap seseorang menepuk bahuku.
"Um, ya." Aku mengernyitkan dahiku.
"Bisakah kau mengisi acara ini? Setelah musik dansa selesai." Terima tidak ya? Huft. Baiklah. Aku mengangguk.
"Oke harris. Mari kita kebelakang panggung. Persiapkan dirimu." Aku mengikuti orang itu.
Ley PoV
Aku merasa nyaman dengan Grey. Dia seperti kakak bagiku. Dia selalu ada disaat aku sendiri. Dia selalu menemaniku. Andai Harris seperti Grey ...
"Selesai!!" Musik berhenti. Kami yang berdansa pun berhenti.
"Oke guys sebelum kita mengetahui siapa yang paling romantis dalam dansa, kita akan menyaksikan persembahan lagu dari penyanyi asal Inggris. Simak baik baik ya.." MC itu pergi. Suasana menjadi gelap. Aku melihat ada seseorang yang sedang duduk dengan gitarnya dengan posisi yang membelakangi audience. Lampu menyorot kearahnya. Gitar yang dipegangnya mulai ia petik.
"6am, when he wakes up
He wipes the sleep from his eyes
Another day, at school again
Weighing heavy upon his mind
Standing tall, trying to keep it cool
Saying "yes" to everything
He's lost in doubt, all he cares about
Is to find a way of fitting in..."Suara itu ....
Penyanyi itu berbalik.
"Don't ever forget to love
Keep loving who you are
Don't ever forget you shine
Shining like a star
There's something so perfect
Courage in everyone
So don't ever let yourself, stop
Loving who you are
She stood, by her mirror
She's wondering how to fix her scarf
Filled up, with a fear of
People staring from afar
At the way she talks, just how she walks
It's tearing up her self-esteem
She's lost in doubt, all she cares about
Is to find a way of fitting in
Don't ever forget to love
Keep loving who you are
Don't ever forget you shine
Shining like a star
There's something so perfect
Courage in everyone
So don't ever let yourself, stop
Loving who you are ...""Harris.." aku bergumam.
"Ley, itu kekasihmu Harris huh." Grey bertepuk tangan ria.
"No matter, ooh
You are always beautiful
No matter, you
You are incredible ..." dia bernyanyi sangat menghayati. Oh betapa beruntungnya aku memilikimu. Tapi, mengapa ia tidak menemaniku sedari tadi pagi? Apakah ini sebuah suprise? Ah, so sweet.."Don't ever forget to love
Keep loving who you are
Don't ever forget you shine
Shining like a star
There's something so perfect
Courage in everyone
So don't ever let yourself, stop
Loving who you are
Don't ever forget to love
Keep loving who you are." Suara tepuk tangan terdengar sangat ramai. Ada yang berteriak 'aku fans beratmu' , 'pasti Harris kesini karena Ley. Wah beruntungnya." Bahkan ada juga yang berteriak 'putuskan Ley Harris. Pacaran denganku. Aku mencintaimu.' Huft, dia fikir aku tak mendengarnya? Sakit tau sakit. Harrispun turun dari panggung menuju ke belakang layar. Aku ingin menemuinya. Tapi, aku masih marah karena ia tak menemaniku. Untung ada Grey. Lagipula, pasti dia lagi berfoto ria sama fansnya. Maklum artis."Gimana penampilannya guys?wah penampilannya sangat waw bukan? Oke sekarang adalah saat yang ditunggu tunggu. Sekerang aku akan mengumumkan siapa king and queen kita saat ini. Bersiaplah guys.. jeng jeng jeng jangan tegang haha oke menurut penilaian kami dan dewan juri, pemenangnya adalah ..."
Harris, kenapa kau saat dipanggung tak melihatku? Dan kenapa kau tak menghampiriku saja saat kau sudah disini. Aku masih fokus dengan fikiranku tentang Harris. Tak kupedulikan apa yang MC katakan. Aku menginginkan Harris ada disampingku. Udah itu aja.. dan apakah aku harus menghubunginya? Tapi kan harusnya dia sadar diri. Karena di-
"Ley, ayo kita maju. Kita berdansa sangat romantis Ley. Haha aku tak menyangka kita jadi king and queen. Haha ayo." Grey menarik tanganku.
Hah? Akupun tak tahu akan hal ini. Aku terlalu fokus dengan pikiranku tentang Harris. Sesampainya dipanggung, salah satu panitia memakaikan aku dan Grey mahkota. Semuanya bertepuk tangan ria. Tapi, aku tak senang sama sekalui. Andai cowok disebelahku ini Harris. Tak sengaja aku menangkap pandangan Harris didepanku. Ia berada diantara kerumunan siswa. Ia sedang digodai oleh teman teman seangkatanku. Tapi, apakah aku terlalu percaya diri bahwa ia sedari tadi melihatku?. Aku terus memandanginya. Tak lama, Harris pergi dari pandanganku. Oh tidak! Pasti Harris marah. Akupun dengan segera berlari menuruni panggung dan mencoba mengejar Harris. Namun gagal. Harris terlebih dahulu menaiki taxi. Bagaimana ini? Bagaimana kalau ia marah?
Aku mengambil gadgetku ditas kecilku. Aku mencari namanya dilayar ponselku. Setelah dapat, aku menyentuh tombol call.
Tut.. tut.. nada sambung terhubung.
"Oh ayolah Harris, angkat." Gumamku sambil menggigit kuku jariku.
Tut.. tut nada sambung terputus. Oh tidak lagi. Ia mereject ku! Apakah Harris semarah itu padaku? Harusnya aku yang marah dan ia yang sadar akan hal ini.
Aku ambruk diantara trotoar. Aku duduk termenung disini. Apa yang harus aku lakukan? Tak sengaja, air mataku tumpah membasahi pipiku. Apakah aku menangis? Oh baiklah aku akui bahwa aku memang wanita cengeng.
"Ley .."
Tbc? Vote min 30 pls ;) :3