31

375 41 0
                                    

"Tom, cepat. Kita harus segera berangkat kalau tidak ingin tertinggal pesawat." Teriak ayahku dari dalam mobil.

Aku melirik kanan dan kiri. Berharap seseorang akan berlari menemuiku. Tapi nyatanya nihil. Mungkin dia sibuk.

"Iya dad Aku datang." Aku masuk dan duduk dikursi penumpang tepat disamping dad.

"Sedari tadi kau selalu memperhatikan ponselmu. Ada apa Tom?" Tanya dad. Aku hanya menoleh dan tersenyum.

"Kau menunggu pesan dari gadis itu bukan?" Dad tertawa pelan.

"Kau fikir dad akan mempergunakannya sebagai penyanyi di restaurant kita Tom?" Aku menoleh dan menatapi mata dad yang tertawa.

"Bukan dad namanya kalau tidak seperti itu"

"Maksud dad?" Aku melotot mekihatnya.

"Kau lucu ya. Selucu dad dulu saat jatuh cinta pada mom."

"Dad hanya mengetesmu saja Tom. Kau sangat salah tingkah. Dad mana mungkin tega membuat calon menantuku menjadi karyawanku." Dad mengelus puncak kepalaku.

Calon menantu? Bahkan hal itu tak terfikirkan olehku. Apakah ucapan dad akan menjadi kenyataan?

"Mulaideh tersenyum tidak jelas seperti itu saat dad menyebutnya calon menantu." Aku melirik dad yang tertawa kecil. Benar kata dad. Membayangkannya saja sudah membuatku salah tingkah.
"Ugh, dad plis. aku baper." Aku menggaruk tengkukku yang tak gatal. Yah ini adalah kebiasaanku btw.

--

Ros's PoV

"Huahhhh.. selamat pagi dunia. Selamat pagi udara. Selamat pagi kasurku. Selamat pagi mom dad. Selamat pagi kekasih yang sedikit kucintai. Selamat pagi Harris. Um, harris. Pagi pagi sekali kira kira dia lagi apa ya.hum," aku menyingkap selimutku dan beranjak dari pulau kapuk yang paling aku sayangi itu. Aku mengambil ponselku yang berada diatas meja belajar. Aku menekan tombol power dan ponselku mulai bangun dari tidurnya btw. Aku membuat pola ✔untuk membuka kunci ponsel ini.

"Egila. 24 pesan belum terbaca dan semua dari Tom? Rajin banget ngetik apa ya dia." Aku mengecek pesannya satu persatu.

'Selamat pagi.'

'Jangan lupa sarapan :* '

'Ku tebak. Pasti kau masih tertidur pulas di pulau kapukmu itu kan?'

'Ros oh Ros Kapan engkau bangun? :* '

'pasti ini karena tadi malam kau tidak tidur ya? Sudah kubilang. Kau harus tidur.'

"So tau banget dia. Aku tidur ko dan ini tidak terlalu siang. Sekarang baru pukul tujuh lebih dua puluh tujuh menit. Dianya saja yang terlalu rajin sms pagi pagi-,-" dumelku.

'Ros.... kau masih ingatkan tadi malam aku berkata apa?'

'Cuy, aku mencintaimu :* '

'Pokonya selama aku tidak disini, kau harus jaga sikap. Aku berharap kau sering menghubungiku ({}) '

'Ros, aku melirik kekanan dan kekiri untuk menunggumu. Mungkinkah kau lupa?'

"Lupa? Apasih yang ia maksud?" Aku menggerutu seorang diri.

'Kau tau? Dari tadi dad membuatku salah tingkah karena selalu tersenyum bak orang gila. Apa alasanku? Karena aku memikirkanmu :* '

'Aku masih mengingat kejadian tadi malam. Aku mengingaat senyummu. Walau... itu bersama orang lain :( '

"Oiya. Harris!" Aku mengclose pesan dan mencari instagram.

"At oficel Harris je. Yup ketemu!" Huft, dia belum mempublish sesuatu pagi ini. Seandainya aja tadi malam aku meminta nomor ponselnya pasti aku akan menelponnya dan menanyakan kabarnya. Huft,-

Author's PoV

"Dad terima kasih atas perhatiannya. Aku akan menyusul saat semuanya jelas." Ucap pria itu sambil mengangkat kopernya.

"Jaga dirimu baik baik yah. Dad menunggumu dan dia." Ucap pria paruh baya itu.

"Siap captein" pria berbalut kemeja hitam itu memberi hormat pada pria paruh baya dan tersenyum.

Ros's PoV

Kringg

"Morning." Ucapku saat membuka pintu.

"Oh hay. Morning Ros." Sapa Yun

"Morning Yun. Morning mr.Kun." sapaku pada mereka.

"Ekhem, sepertinya pagi ini tampak cerah sekali ya. Ada apa Ros?" Tanya mr.Kun. aku hanya menatapnya bingung sambil menautkan kedua alisku.

"Ros tadi malam dating dengan Tom. Pasti aacara kalian menyenangkan!" Jawab Yun sambil menggerakkan tangannya ala apa ya.. entahlah y^o^y

"Wajahmu bersemu Ros." Lirik mr.Kun sambil tersenyum simpul.

"Oh ayolah. Sejak kapan kalian bergosip pagi pagi hm?" Ucapku dan mereka tertawa puas. Hell ada yang lucukah?,-

Kringg <bunyi bel pintu salon yang dibuka>

"Sstt, ada pengunjung tuh. Aku akan berganti pakaianku." Bisikku pada Yun.

Author's PoV

"Ada yang bisa kami bantu nona?" Ucap ramah Yun kepada wanita dengan cloth hitamnya yang berdiri manis sambil memegang kertas putih ditangannya sambil melirik kertas itu dengan kaca matanya yang tertata rapih dimatanya.

"Apa disini ada yang bernama Ros?" Tanya wanita itu. Yun hanya memiringkan kepalanya.

"Itu, um Ros. Ya Ros wanita cantik, tinggi, putih, berambut pirang, hidung mancun dan .. um apaya, aku sudah lama tak melihatnya." Wanita itu membetulkan kacamatanya yang sedikit miring.

"Ada apa Yun?" Ucap mr.Kun menghampiri Yun.

"Nona ini mencari Ros mister." Ucap Yun.

"Salam nona. Kau mencari Ros untuk melayanimu? Dia sedang berganti pakaian. Mari, silahkan duduk." Ucap ramah mr.Kun pada wanita itu.

"Melayani? Maksudmu, Ros itu pelayan disini?" Tanya wanita itu. Mr.Kun dan Yun hanya menganggukan kepalanya dan tersenyum.

Wanita itu mengusap wajahnya. Dia berbisik 'ohmaygat'.

"Ini,.. ini Ros. Apa yang kalian maksud itu Ros yang ini?" Wanita itu menunjukan foto Ros dengan senyumnya yang manis. Wanita itu mengambilnya dari akun sosial medianya.

"Ya! Dia Ros. Dan dia berkerja disini." Ucap mr.Kun.

Derap langkah terdengar mengaluni suasana. Gadis itu berjalan dengan santai kearah seseorang yang sedari tadi membicarakan namanya. Ya. Ruang ganti dan ruang tunggu tidak berjarak jauh disalon kecil ini.

" "Ada apa mister? Yun?" Ucap gadis itu mengernyitkan dahiku.

"Ros, ini mrs.." mr.Kun menggaruk tengkuknya.

"Um, aku mrs.Tanlar."

Tbc? Vomment plis ,;)

Nothing 2 (Harris J)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang