Harris 's PoV
"3..." dalam dua detik lagi aku akan kembali kehadapan tuhan.
"2..." terimakasih atas hidup indah ini. Aku selalu mencintai orang orang yang menyayangiku. Termasuk Ley...
"1.." Pria didepanku menggerakkan jarinya. Aku memejamkan mataku agar aku tak begitu merasakan betapa sakitnya diriku yang sangat hancur. ╯▂╰
Dorrr
╯ω╰
Apakah aku tlah tiada? apakah aku tlah disurga? kuraba dadaku. Aku tak merasakan luka dan sakit didadaku. Apakah aku tlah disurga dan dalam sekejap rasa sakit itu hilang? Separah itukah Alex menembakku sehingga aku langsung meninggalkan dunia?
Aku mencoba membuka mataku perlahan. Aku ingin merasakan indahnya dunia baru yang akan aku pijaki.
Srettttt
Crett crett...
asdfghjkl ◑▂◑●﹏● Apakah inu mimpi? *cubit tangan
"Aww.." Sakit
Kevin melempar tutup bagasi mobil. Tubuh Alex terdampar tak berdaya tanpa kepala. Kepalanya putus. Darah terus mengalir dari leher dan kepalanya. Bajuku kini berlumuran darah yang kuyakini ini hasil dari cipratan darah Alex begitupun Kevin.
"Kev..." Aku masih tak menyangka akan hal yang ia lakukan. Ini sungguh gila! Bagaimana bisa aku melihat secara langsung didepan mataku kepala Alex terpenggal?!
"Maafkan aku.. Aku telat. Dia sudah tiada." Lirih Alex mengusap mukanya yang penuh dengan cipratan darah.
"noprob Alex. Kau telah menyelamatkanku." Ucapku menenangkan.
"Bukan aku.... dia... " Alex menunjuk kebawah. Aku mengikuti arah yang ia tunjuk. Aku tersentak mendaapati seseorang yang terkulai lemas tak berdaya. Aku terjatuh. Aku meraba wajah mungil gadis ini. Wajah cantiknya, rambut ikanya, sikap periangnya, dan semua yang ia miliki kini tak mungkin aku lihat lagi.
"Ley ....." Aku meraba denyut nadinya. Mencari kehidupan disana. Dia sudah tiada. Dia telah berkorban untukku. Luka dijantungnya itu yang seharusnya menjadi luka dijantungku.
"Ris ..."
"Dia pergi vin ... dia pergi ..," Aku memeluk Ley erat.
"Aku sangat mencintainya. Aku tlah menyakiti hatinya. Tapi, ia masih ingin menyelamatkanku dengan mengorbankan nyawanya..."
"Harris ...." Kevin memelukku yang memeluk Ley erat.
Author's PoV
"Diberitahukan bahwa adanya penembakan yang dilakukan oleh seorang mafia di pulau kecil pantai London. Diketahui korban adalah dua anak perempuan, dan 5 anak laki laki. Yang menghebohkan adalah salah satu anak laki laki itu adalah penyanyi baru islam keluaran inggris yaitu Harris J. Diduga sang terdakwa adalah mantan kekasih dari salah satu anak perempuan itu. Polisi sekarang sedang menjalankan pemberesan penyergapan itu........bla bla bla bla."
"Dad, Ley ditelpon tidak diangkat angkat. Kemana dia? Mom takut. Apalagi Harris masuk kedaftar salah satu korban." Ucap mom Ley sembari memegang ponselnya berjalan mondar mandir. Sedangkan yang diajak bicara hanya menatap datar televisi didepannya sambil menyeruput kopinya.
"Theo, ayo kita ke London dad. Ayo. Perasaanku tak enak." Mom Ley bergegas memasuki kamarnya dan menyiapkan beberapa pakaian didalam koper disusul oleh mr. Tanlar aka daddy Ley.
"Tak perlu banyak banyak. Jangan terlalu khawatir. Berdoalah Ley kita selamat." Mr. Tanlar menenangkan mrs.Tanlar. mereka berduapun menenangkan diri mereka masing masing.
Drt..drt
"Ya Hallo?"
"....."
"Iya saya sendiri. Ada apa ya?"
"....."
Tak sengaja, mr.Tanlar menjatuhkan ponselnya. Ia terlalu terkejut akan hal yang ia dengar dari sang penelpon. Mereka pun bersiap untuk pergi ke London melihat keadaan anaknya.
---
Wliu wliu wliu wliu..
Semua pasukan polisi turun dari helikopter dan kapal khusus petugas.
"Kau tak apa?" Tanya petugas itu pada seseorang yang sedang memegang lengan atasnya yang terluka.
"Bagaimana tak apa. Sakit tahu." Pria yang bernama Grey itupun meringis dan petugas itu membawanya menuju kapal.
"Banyak anak yang sudah tak bernyawa." Teriak salah satu petugas ke petugas lainnya.
Mereka tampak sudah terbiasa dengan keadaan ini. Petugas dan tim kepolisian pun membereskan semua hal yang berhubungan dengan mereka. Terutama organ organ yang ada.
"El-Le-ley..." ucap Kevin terbata bata. Yah beruntung sekali Kevin hanya luka sedikit karena ia kabur dari tempat dan melapor pada polisi dengan rekaman video saat Alex menembak Khanza.
Yang diajak bicara hanya bisa menangis tersedu sedu melihat seseorang dipelukannya penuh dengan darah dan tak bernyawa.
"Dia sudah banyak berkorban.. dia tidak tahu betapa aku sangat mencintainya..." lirih orang itu. Kevinpun hanya bisa memeluknya dan merasakan kepedihan yang dirasakannya.
"Maaf, kami harus membawanya." Ucap petugas itu.
"Silahkan.." ucap Kevin. Petugas itu pun mengambil gadis yang tadi dipeluk oleh pria yang bernama Harris.
--
Harris PoV
--hospital--
"Dad, aku sungguh tak menyangka hal ini akan terjadi pada putri putri kita." Isak mrs.Tanlar dalam pelukan mr.Tanlar.
"Sudahlah. Mereka akan tenang disana." Mr.Tanlar mencium puncak kepala istrinya.
'Aku hanya bisa menatapi kepedihan mereka'
---
Belum.end. ya :D
TBC? Vote ;)