Ley's PoV
Bukk
"Aduh, maaf ya." Aku bangun dari posisi terjatuhku.
"Oke oke tidak masalah." Sahutku.
"Aku Resya." Wanita dihadapanku yang tadi menabrakku mengulurkan tangannya.
"Aku Ley." Aku menerima uluran tangannya. Resya, hum. Nama yang bagus tak seperti dengan penampilannya. Rambutnya ia kuncir dua dengan balutan pita diatasnya. Pakaiannya seperti anak shs. Iapun memakai kacamata min besar. Kamipun melepaskan tangan kami.
"Ley, kau anak baru?" Tanya Resya.
"Um iya."
"Kau mau berkeliling? Mau ku antar?" Tanyanya sambil membenarkan posisi kaca mata besarnya itu.
"Okey." Aku dan Resya berjalan mengelilingi universitas ini. Satu persatu ruangan ia tunjukkan padaku. Sebagian anak dikampus inipun ia perkenalkan padaku.
"Nah Ley, cowok.yang sedang main basket itu Harris. Dia adalah artis pendatang baru disini. Dia banyak yang mengejar loh haha." Kami berhenti dilapang basket. Aku terkejut bahwa aku akan menemuinya disini. Ia sedang bermain basket penuh dengan keringat. Aku ingin menghampirinya namun, tanganku dicekal oleh Resya.
"Ley, ayo lanjutkan perjalanan kita." Akupun hanya mengangguk dan mengikuti Resya mengelilingi kampus ini. Kami sampai dilantai teratas kampus ini.
"Wah indahnyaa.." mataku berbinar melihat pemandangan dari atas universitas ini.
"Ini termasuk tempat favoritku Ley. Jika kau mau, kau juga bisa menjadikannya sebagai tempat favoritmu." Ucap Resya sambil menengadah pada dinding pembatas.
"Wah, ini akan menjadi tempat favoritku Res, aku menyukainya." Aku memeluk Resya.
"Aduh, Ley kau terlalu erat memelukku." Ucap Resya sambil mencoba melepaskan pelukanku. Aku tertawa kecil dan melepaskan pelukanku padanya.
"Um, Ley salju sudah mulai turun. Ayo kita masuk kedalam. Dingin aku tidak membawa jaketku."
"Kau duluan saja Res, aku sudah biasa. Aku masih ingin disini." Aku terus menghirup udara London ini. Kudengar langkah Resya mulai menjauh. Ia tlah pergi dan hanya aku disini.
Tap
Tap
Tap
Aku mendengar suara hentakkan kaki dari belakang mendekatiku. Apakah Resya balik lagi?
"Res, kau kembali? Bukankah kau kedinginan?" Resya memakaikan aku jaket. Aku masih menatap kedepan
"Res, sudah kubilang aku sudah biasa dengan salju. So, aku tak akan kedinginan. Udah kebal hihi." Aku tertawa kecil.
"Ley.."
Suara itu .....
Aku berbalik.
"Hai."
Tbc