13

465 47 2
                                    

"Harris, apakah tadi sebuah lamaran?" Tanya gadis itu pada pelukan mereka di taman. Harris mengusap lembut pucuk kepala Ley.

"Ya. Ley. Aku serius akan hal ini. Jika kau belum siap, aku akan menunggu sampai kapanpun kau siap." Ujar Harris. Ley hanya bisa termenung menatap indahnya bintang bintang dilangit.

Ley 's PoV

Drt..*pesan masuk

Aku mengambil ponselku disaku celanaku.

From xxxx aka Khanza

Mereka sudah bersatu. Tanpa kita susah payah tuk menyatukannya. Nona tanlar :D

Wah, akhirnya masalah ini tuntas juga. Khanza memang sahabat yang baik. Aku senang akan hidup ini.

"Pesan dari Khanza? Untuk apa?" Tanya Harris yang kuketahui ia mengintip. Baiklah mungkin sudah saatnya Harris mengetahuinya.

"Aku sama Khanza punya rencana yang sangaaaatt besar." Dia mengernyitkan dahinya.

"Semenjak malam kelulusanku, aku termenung. Kenapa saat itu Grey yang datang. Bukan kau.. saat itu juga, aku mulai menyelidikinya. Grey punya konflik denga Fionita. Jadi, aku ingin melerai kesalahpahaman ini dan meminta Khanza untuk menyatukan Fio dan Grey. Dan pada saat itu yang kau lihat hanyalah kesalah pahaman." Aku mengerucutkan bibirku.

"Maaf aku terlalu kekanak kanakan. Tak seharusnya aku cemburu." Ucap Harris.

Dorr..

"Aaa.. Harris suara apa itu?" Aku dan Harris sama sama berdiri dan menoleh kebelakang. Yang benar saja, apa yang kudapati?

Alex.

Ya, Alex. Dia berdiri dengan pistol yang ia arahkan ke atas. Aku takut. Aku takut dengan suasana ini,

"Ada apa ini Alex." Tanya Harris.

"Masih sempat sempatnya kau bertanya Jung?!" Alex mengarahkan pistolnya kearah Harris.

"Alex. Apa yang kau lakukan? Singkirkan pistol itu. Jangan main main dengan benda itu!" Bentakku kearahnya.

"Leyku yang manis, menyingkirlah. Atau kau juga ingin aku tembak sayang? Kau telah menyakitiku Ley. Karena pria itu." Alex menatap tajam kearah Harris dan membunyikan pelatuk pistol itu.

Bugh

"Cepat kalian kabur." Teriak Khanza tiba tiba menghampiri kami bersama Roy.

"Ta-tapi-"

"Ayo Ley."Harris menarik lenganku. Aku menoleh kebelakang dan mendapati Roy dan Khanza juga menyusul.. Kami semua berlari dan terus berlari.

"Masuklah kedalam mobil didepan!" Teriak Khanza dari belakng. Kamipun masuk kedalam mobil itu. Disusul oleh Roy dan Khanza. Khanza mulai mengemudikan mobil itu dengan cepat.

Dorr dorr

"Harris aku takut." Aku memeluk Harris.

"Kita semua akan baik baik saja oke." Ucap Harris menenangkan.

"Sial, dia mengejar kita." Umpat Khanza. Sontak kamipun menoleh dan yang benar saja! Dibelakang mobil ini ada mobil jaz berwarna putih. Mobil itu melaju cepat sama seperti mobil yang dikendarai Khanza. Akupun hanya bisa memejamkan mata. Aku takut. Takut. Aku hanya bisa berdoa. Semoga tidak terjadi apa apa.

Author's PoV

Suara tembakkan selalu menghampiri. Tembakkan yang dilakukan oleh Alex sayangnya selalu meleset dan tak tepat mengenai mobil yang dikendarai oleh Khanza. Khanza mengarahkan mobilnya kejalan sempit yang terdapat jurang dipinggirnya.

"Khanza awass!!" Teriak Ley memejamkan matanya.

Srettt

Mobil itu berbelok dengan sangat tajam. Sementara mobil jaz berwarna putih itu terjun masuk kedalam jurang itu. Dan..

Duarr....

Suara ledakkan terdengar kencang berasal dari jurang itu. Kini Ley, Harris, Roy dan Khanzapun bernafas lega. Mereka merasa sudah aman. Khanzapun membawa mobilnya menuju sebuah restaurant kecil dipinggir jalan. Mobil itu diparkirkannya dan merekapun masuk kedalam restaurant kecil itu.

"Wah Bravo, kau hebat zha." Roy menepuk bahu Khanza. Khanza hanya tersenyum angkuh.

"Iya zha. Untung ada kalian." Ucap Ley sambil menopang kepalanya dengan tangannya.

"Ehya, baydewey, zha roy. Kalian ko tiba tiba ada disana?" Tanya Harris.

"Simpel aja bro. Tadi sore aku meminta Khanza untuk menemaniku membeli beberapa cemilan buat aku di apartrment. Eh pas pulangnya aku sama Khanza denger suara Dorr.. sontak aku sama Khanza ngintip. Dan ternyata ada kalian berdua. Saat itu juga kami memasang aba aba untuk menyelamatkan kalian. Selesai." Jelaa Roy. Harris dan Ley hanya membentuk mulutnya menjadi huruf 'O' .

"Ceritanya panjang amat. Ngantuk bro." Ucap Khanza sambil sesekali menguap.

Dorr ..

Prangggg ..

Tbc.

Nothing 2 (Harris J)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang