3| Approach.

283 15 0
                                    

Eugene berjalan sambil bersedekap menuju kelasnya. Rambut bergelombangnya itu berterbangan dengan pelan, terbawa angin pagi. Wajah cantiknya datar -seperti biasa. Mungkin ia akan dikira orang mati yang hidup kembali jika tidak ada rona diwajahnya. Pasalnya, ia sangat jarang menyapa orang disekitarnya, tersenyum saja jarang. Pandangnya lurus kedepan tanpa memperhatikan yang lainnya. Cuek.

Tapi... Walau terlihat cuek, setidaknya saat ada yang menyapanya ia membalasnya dengan senyum kecil. Entah itu senyum ikhlas, senyum terpaksa, atau senyum tak ikhlas sama sekali? Entahlah. Yang penting ia masih bisa bertata krama dengan orang lain.

Tiba tiba Seulgi datang menepuk bahu Eugene, "Hei! Kau tak berangkat bersama Minho oppa?"

Eugene melirik sekilas pada Seulgi, "Katanya kau kesal padaku."

Seulgi memukul pelan bahu Eugene, "Yak! Kau sungguh ingin aku kesal? Kau akan sendirian terus jika begitu" Sulli tersenyum mengejek.

Eugene hanya memandang tajam ke arah Seulgi dan berjalan mendahului Seulgi.

"Yak! Choi Eugene! Aku hanya bercanda! Tunggu! Yak!" Seulgi hanya bisa berlari menyusul Eugene dan memohon maaf.

"Diamlah." bukanya menjawab, Eugene hanya mengeluarkan 1 nada, datar. Hanya 1 kata.

Seperti alien yang baru datang ke bumi, tak punya banyak kosa kata, dan minim ekspresi -Ehhh??

"Mianhaeyo.... Jangan marah Eugene-ya." Suelgi hanya bisa memeluk lengan Eugene dengan terus mengucapkan permintaan maaf.

"Seulgi-ya!" saat sedang berjalan berdua dan meminta maaf pada Eugene. Seseorang memanggil Seulgi dengan keras dan membuat beberapa siswa yang berada di koridor memperhatikan si pemanggil.

Seulgi menjawab dengan ramah, "Ah... Chanyeol sunbae. Selamat pagi."

"Selamat pagi juga! Bagaimana keadaanmu?" pertanyaan dari Chanyeol membuat Seulgi sedikit gugup. Eugene sendiri mulai merasa seperti nyamuk diantara mereka berdua.

"Sudah lebih baik. Gomawo sudah mengantarkanku kemarin sunbaenim.."

Chanyeol menggaruk kepalanya dengan kaku, "Itu bukan apa-apa. Aku juga sudah berjanji dengan Eugene, benarkan Eugene-ya?" dan mendapatkan anggukan sebagai persetujuan dari Eugene.

"Tapi, tetap saja aku harus berterima kasih padamu sunbaenim." Seulgi terus saja tersenyum manis.

"Arraseo.. Dan jangan panggil aku sunbaenim Seulgi-ya. Oppa. Panggil aku oppa. Arrachi?" Chanyeol menyunggingkan senyum manisnya.

"O-oppa?" Seulgi berkata gugup, wajahnya merona.

Chanyeol tertawa kecil, "Haha... Nah seperti itu!" dan mengacak-acak pucuk kepala Sulli.

Melihat pemandangan didepannya ini, Eugene bosan sendiri. Ia bak menonton drama roman picisan yang sering eommanya tonton.

Merasa tak diperlukan lagi atau memang benar benar tak di perlukan dari awal, Eugene memutar tubuhnya dan berniat melanjutkan langkahnya menuju kelasnya.

Tapi.....

"Hei! Kau mau kemana?" Chanyeol manarik tas Eugene hingga Eugene mundur beberapa langkah.

Seulgi sendiri sampai menutup mulutnya lantaran kaget. Ia saja tidak berani berbuat begitu pada Eugene, Eugene kan sangat mengerikan saat marah. Seulgi tak bisa membayangkan bagaimana reaksi Eugene jika-

Plak!

Dengan cepat Eugene berbalik san memukul kepala Chanyeol dengar keras.

"Appo! Yak! Bersikaplah lembut sesekali Eugene!"

Silly Love || Oh SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang