Eugene menghela napasnya bosan. Dia sendirian disini. Di atap. Sekali lagi, SENDIRIAN.
Seulgi? Pindah. Yap! Pindah. Sudah tiga bulan ini. Tepatnya 1 setengah bulan setelah kenaikan kelas. Menyebalkan bukan?
Teman lain? Banyak.
Tapi tidak ada yang sespesial Seulgi.
Eugene rasa hidupnya makin datar saja. Jika tidak sekolah ya melakukan pemotretan. Selalu begitu. Semuanya sibuk sendiri sendiri.
Tidak ada waktu untuk mengobrol.
Tidak ada waktu untuk bermain.
Tidak ada waktu untuk bertemu.
Bahkan tidak ada waktu untuk saling berbalas pesan.
Semuanya benar benar sibuk.
Seulgi dan teman seangkatannya sedang gencar gencarnya belajar untuk ujian. Oppanya sibuk bermusik. Bahkan ia sendiri juga memiliki segudang jadwal untuk ini dan itu.
Sibuk.
Tapi setidaknya sebentar lagi libur musim panas. Artinya akan ada waktu senggang walau sebentar.
Tapi... Jangan pikir saat libur musim panas Eugene akan bersantai ria atau malah berlibur ke luar negeri.
Itu salah besar.
Disaat yang lain tiduran sembari menonton tv dan memakan camilan, Eugene akan berpose didepan kamera dengan baju keluaran terbaru untuk musim panas ini. Belum lagi syuting iklan dan lainnya. Menjadi entertain itu memang setengah mengenakan dan setengah menjengkelkan.
Misery
Oh yeah
Oh yeah
So scared of breaking it
But you won't let it bend
And I wrote two hundred letters
I won't ever send
~Eugene memandang handphonenya yang berbunyi dan memunculkan tulisan 'Sara unnie is calling'.
Eugene menghela napas pelan sebelum menjawab, "Nde, yeoboseyo?"
"Pulang jam berapa? Ada 1 pemotretan hari ini."
"Mollayo. Memangnya janji jam berapa?"
"Jam 16.00 (KTS) sore."
"Unnie ingin aku tak ikut jam tambahan lagi? Lagipula kenapa sore sekali?"
"Seperti kau rajin mengikuti jam tambahan saja."
"Memang. Sangat jarang. Malas, lebih baik tidur."
"Itulah. Pemalas."
"Itulah kenyataannya."
"Yak Choi Eugene! Setidaknya kau tahu itu sindiran, kenapa mengiyakan?!"
"Buat apa mengelak? Toh itu kenyataan juga."
Eugene dapat mendengar managernya menghela napas lelah disebrang sana.
"Arrasoe. Terserah kau saja. Pokoknya nanti aku akan mengijinkanmu."
"Nde... Arraseo."
Sambungan telepon diputus sebelah pihak oleh sang manager. Setelahnya Eugene memandang arloji barwarna silver dipergelangan tanganya. Istirahat masih lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silly Love || Oh Sehun
Romance[COMPLETED] Cerita cinta konyol yang mempunyai janji manis tanpa adanya ikatan. Klise. Tuntutan pekerjaan. Bermula dari muda mudi penuh hormon yang labil hingga kesalahpahaman tak terhindar sampai jenjang dewasa yang mana berusaha untuk membuat ego...