"Yak! Oh Sehun! Aku sudah tak tahan!"
Sehun menghela napas kasar, "Bisakah kau bersabar?!"
"Yang benar saja! Ini sudah lewat 1 minggu!"
Sehun memutar bola matanya, "Arra."
"Kalau begitu kenapa kau tak mau membantuku?!"
Sehun mencebikkan lidahnya kesal, "Kau itu sedang berkerja. Fokus saja sana!"
"Heol! Dia itu sahabtku!"
"Arra...."
"Kalau begitu bantu aku."
"Shireo. Nanti Chanyeol hyung tahu."
"Yang benar saja!"
"Sudahlah! Jung saem sudah datang!"
Sehun mematikan telfonya secara sepihak.
"Apa itu Eugene?" tanya Kai yang sedang memakan snack didepan Sehun.
Sehun menganggukkan kepalanya, "Haruskah kita memberi tahu Chanyeol hyung?"
"Kurasa ya. Ini sudah dua minggu Hun. Apa kita mau terus begini? Sementara Seulgi bisa saja mengalami gangguan mental."
"Tapi hyung, apa kau yakin Chanyeol hyung akan percaya dengan semua ini?"
Kai mengangkat bahunya, "Mengapa tidak?"
"Kau tahu? Chanyeol hyung dekat dengan Kwon sudah lama. Aku tak yakin dia membela kita." ujar Sehun.
Kai menghela napas, "Rumit sekali. Entah kenapa rasanya kita serba salah disini."
Sehun mengangguk setuju, "Bahkan Bing pun jadi cerewet. Jika aku tak mengabari soal Seulgi, aku akan mendapat omelannya. Menyebalkan sekali."
Kai terkekeh, "Itu bagus sekali. Kau juga mejadi lebih cerewet."
"Apa yang bagus dari itu?!"
"Tentu saja. Percaya atau tidak, kalian akan mencair secara bersama." Kai berujar santai.
"Maksud hyung itu apa?"
"Lihat saja nanti. Kau pasti akan melupakan yeoja gila itu dan hanya akan ada Eugene di kepalamu."
Sehun mendengus kasar, "Kau seperti cenayang hyung!"
***
"Kau ini kenapa eoh?! Berhentilah menatap handphone mu seolah-seolah itu adalah sebuah bom yang akan meledak! Bersiap-siaplah. Sebentar lagi giliranmu."
Eugene menghela napas mendengar ucapan Sara -managernya- yang ternyata ada benarnya juga.
"Yak! Berhenti melamun." Sara duduk didepan Eugene, "Kau tahu? Kau menjadi lebih emosional beberapa hari terkahir, apa terjadi sesuatu?"
"Memangnya hari biasanya aku seperti apa?"
Sara menyipitkan matanya, "Hei.... Biasanya kau pendiam. Tapi beberapa hari terkahir ini kau selalu berbicara panjang lebar dengan seseorang di telfon sana. Kau sudah punya namjachingu? Kalian sedang bertengkar?"
Eugene memutar bola matanya bosan, "Yang benar saja. Namjachingu? Aku bahkan tak pernah terfikir untuk memiliki namjachingu. Itu sangat buang-buang waktu! Lebih baik aku belajar agar tak tertinggal dengan teman teman di sekolah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Silly Love || Oh Sehun
Romance[COMPLETED] Cerita cinta konyol yang mempunyai janji manis tanpa adanya ikatan. Klise. Tuntutan pekerjaan. Bermula dari muda mudi penuh hormon yang labil hingga kesalahpahaman tak terhindar sampai jenjang dewasa yang mana berusaha untuk membuat ego...