10| Apoligize.

93 9 0
                                    

"Yak! Apa yang kau lakukan?!"

Eugene terus meronta kepada Sehun yang dengan seenak jidatnya menarik tangan Eugene.

"Cukup diam dan ikuti saja!"

Entah kenapa disini yang menjadi pribadi dingin adalah Sehun. Oh, itu membuat Eugene kesal. Tidak biasanya ia patuh pada seseorang yang baru dikenalnya, apalagi ia sedang kesal pada Sehun. Ia kalah kali ini.

Rooftop. Sehun membawa Eugene ke rooftop. Entah untuk apa, Eugene sendiri tak tahu.

"Hei. Lepaskan tanganku." Eugene mencoba melepaskan tangannya dari Sehun, tapi gagal. Ck! Ia benci bahwa kalimat 'pria lebih kuat dari wanita' itu memang benar.

"Akh!" Eugene terpekik tertahan seraya mengigit bibirnya menahan sakit akibat Sehun yang malah menguatkan cengkeraman pada tangan Eugene.

Sehun menghela napas lelah dan melepaskan tangan Eugene, "Apa hanya itu? Tak bisakah kau memohon?"

Eugene yang sedang mengelus pergelangan tangannya yang memerah lantas berhenti dan menatap Sehun dengan tajam, "Memohon? Memohon untuk apa? Dan kau! Kau itu berani sekali menyentuhku! Memangnya kau itu siapa? Hah? Kau bahkan membu-"

Sehun segera menarik bibir Eugene membuat bibir Eugene seperti bebek, "Kenapa kau selalu marah padaku?"

Eugene menepis kasar tangan Sehun, "Kau. Kau benar-benar pria tak tahu diri."

Sehun mendengus menahan tawa, "Hei... Apa yang bisa aku lakukan agar kau tidak hanya menampilkan ekspresi dinginmu itu?" ujar Sehun tanpa memperdulikan pernyataan Eugene sebelumnya.

"Mwo?"

Sehun mencebik lidahnya senang, "Walau perkataanmu menyakitkan, aku yakin kau sebenarnya pasti menahan dirimu sendiri untuk tidak meledak bukan?"

Eugene menghela napas kesal, "Sebenarnya kau mau apa?"

Sehun menyeringai senang mendengar pertanyaan Eugene, "Aku mau kau memaafkanku dan hyung-hyungku."

Eugene memutar bola matanya bosan, "Memangnya kalian salah apa?"

Sehun menatapa Eugene dengan malas, "Jangan pura-pura lupa."

Eugene hanya diam membalas menatap mata Sehun. Sejujurnya Eugene tak lupa perbuatan Sehun dkk istirahat pertama tadi. Tapi, ayolah! Eugene tak ingin memperpanjang masalah itu. Namanya juga manusia, jadi wajar saja jika ada salah. Jadi, yang sudah ya sudah.

Sehun mengangkat satu aslinya, "Kenapa diam?"

Eugene mengangkat bahu tak acuh, "Ya sudah aku memaafkan kalian."

Sehun mendecak tak senang, "Kau seperti tak tulus mengatakannya."

Eugene menununjuk Sehun dengan telunjuknya, wajahnya menunjukkan raut kekesalan, "Kau yang lebih tak tulus. Sebenarnya tadi kau ingin meminta maaf atau memaksaku memaafkanmu? Kau tahu? Kau lebih terlihat seperti pemaksa tak berhati."

Sehun berdehem dan tersenyum tipis, "Sss... Sepertinya aku memang harus melakukan sesuatu padamu. Tapi, wajah kesalmu lucu juga."

Eugene melotot tak percaya, "Hei. Berhenti berkata bahwa kau akan melakukan sesuatu padaku. Dan heol! Sejak kapan wajah kesal menjadi wajah lucu?"

"Sejak aku melihat wajah kesalmu."

***

Setelah sampai di sport center, Kai langsung mencari Eugene dan Sehun. Namun nihil, mereka tak menemukan Eugene dan Sehun.

"Ehhmmm... Permisi, apa kau melihat Eugene dan Sehun?"

Kai akhirnya bertanya pada salah satu teman sekelas Eugene dan Sehun yang masih berada di sport center.

Silly Love || Oh SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang