Sehun memperhatikan dengan penasaran. Pasalnya, ia hanya bisa melihat dari jarak 10 meter. Ia hanya bisa melihat tanpa mendengar.
Apa yang mereka bicarakan?
Rasanya jika Sehun tak punya malu pasti ia akan segera mendekat dan bertanya pada kedua orang itu.
Bener bener membuat penasaran. Bagaimana tidak? Dua orang itu adalah Choi Minho dan Byun Baekhyun.
Jika ada Minho, pasti itu sedang membicarakan Eugene —walau tak selalu seputar Eugene, tapi tetep saja Eugene mendominasi. Lalu Baekhyun, hyungnya satu itu memang dekat dengan Eugene.
Jadi... Jika bukan tentang Eugene, apa lagi? Memangnya mereka ada proyek bersama? Setahu Sehun sih tidak. Setahu Sehun.
Aish! Kenapa lama sekali sih?! Apa yang mereka bicarakan? Apa itu penting?
Menyadari dirinya seperi orang bodah yang sedang kelewat penasaran dengan pembicaraan Minho dan Baekhyun, Sehun memutuskan untuk tak memperdulikan mereka sebelum ia meledak dan berteriak pada mereka untuk menanyakan apa yang mereka bicarakan.
Sehun akhirnya memutuskan untuk ke atap. Dengan langkah cepat Sehun pun menuju atap, ia tak mau jika ia melewatkan kegiatan rutinya satu itu.
Dan dengan agak kesal Sehun membuka pintu atap. Entah mengapa ia tetap tak bisa menghilangkan bayang bayang Minho dan Baekhyun. Ia benar benar penasaran dibuatnya.
Ahh... Sial! Aku seperti seorang pria yang melihat wanita berselingkuh saja.
Dengan kesal Sehun mendudukkan dirinya dan bersender pada pagar pembatas. Jika berbicara soal Eugene, ia jadi teringat masalah yang dibuatnya satu tahun yang lalu.
Ah... Sudah satu tahun ya??
Mau tak mau, rasa penyesalan kembali menyusup ke dalam hati Sehun.
Selalu seperti ini. Sehun hanya akan terdiam sembari mengenang kesalahan yang diperbuatnya dan membayangkan apa yang dilakukan Eugene di Yale sana.
Sehun akan terus menerus merasa menyesal dan berandai jika saja ia tidak melakukan kesalahan maka ia dan Eugene dapat berkomunikasi dengan lancar sekarang.
Cih! Berkomunikasi? Menyebut namanya saja rasanya kelu...
Sehun menyadari bahwa memang penting untuk berfikir sebelum berucap. Salah satu kata saja akan fatal akibatnya. Apalagi jika dengan wanita yang sensitif hatinya. Benar benar akan merepotkan jika sampai salah kata.
Tapi, Sehun sadar, ia bukan salah satu atau dua kata. Ia salah berucap hingga berkalimat kalimat. Mungkin jika ditulis dapat menjadi 3 paragraf dengan 4 baris di tiap paragrafnya.
Oh Tuhan! Ia benar benar membuat kesalahan besar!
"Dasar jalang! Kau itu iblis yang bersembunyi di balik wajah malaikat!"
"Memangnya apa kelebihanmu hah?! Siapa dirimu?!!"
"Cukup! Dengan kau membela diri seperti itu memangnya aku akan percaya?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Silly Love || Oh Sehun
Romance[COMPLETED] Cerita cinta konyol yang mempunyai janji manis tanpa adanya ikatan. Klise. Tuntutan pekerjaan. Bermula dari muda mudi penuh hormon yang labil hingga kesalahpahaman tak terhindar sampai jenjang dewasa yang mana berusaha untuk membuat ego...