"Aku harus bagaimana lagi?"
Luhan mendesah frustasi mendengar pertanyaan itu, "Kenapa balik bertanya sih?"
"Lalu memangnya aku harus menangis darah dan memohon padamu untuk tidak meninggalkan EXO?"
"Bukan seperti itu... Setidaknya jika aku mendapat beberapa makian itu baru wajar, Bing..." ujar Luhan.
"Buat apa aku memakimu, ge? Toh itu tak akan mengubah keputusanmu bukan?"
"Tapi kenapa kamu malah mendukungku? Kau tidak kecewa? Terlebih aku sangat terlambat untuk bercerita padamu."
"Baek oppa kencan saja aku tahu dari berita. Baek oppa bercerita padaku setelah 1 bulan terlewat. Aku tidak marah. Begitu juga padamu."
"Tapi ini bukan berita kencan Bing! Aku keluar dari EXO!" kesal Luhan.
"Arraseo. Aku memang kecewa. Pertama Yifan gege, kedua kau. Kalian tidak bisa menepati janji kalian padaku. Katanya kalian akan menungguku kembali."
"Bukan be—"
"Arra... Jangan merasa bersalah. Kau yang memaksaku."
Luhan menghela napas lelah, "Oke, kau menang!"
"Pokoknya kau harus semangat untuk kedepannya. Dan juga... Terima kasih karena tidak menimbulkan pertengkaran. Aku yakin kau bahwa sudah berbicara pada semuanya kan?"
"Emmm..." Luhan mengangguk walau ia yakin Eugene tak dapat melihatnya.
"Baguslah... Mungkin aku akan terus kepikiran jika ada pertengkaran lagi. Terima kasih karena pergi dengan baik-baik."
"Aku pergi kau malah berterimakasih ehh??" ledek Luhan.
"Ani... Bukan itu maksudku. Kau tahu maksudku ge..."
"Haha... Mian. Aku juga sangat berterimakasih atas dukunganmu Bing."
"Sudah seharusnya aku mendungkumu. Kau gegeku."
"Dan kau dongsaeng kurang ajar... Hahaha..."
"Aish shinca! Gege!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Silly Love || Oh Sehun
Romance[COMPLETED] Cerita cinta konyol yang mempunyai janji manis tanpa adanya ikatan. Klise. Tuntutan pekerjaan. Bermula dari muda mudi penuh hormon yang labil hingga kesalahpahaman tak terhindar sampai jenjang dewasa yang mana berusaha untuk membuat ego...