"Emma!"
"Halo?" Mulutku bergerak dengan sendirinya.
"Ayo kita pergi menangkap belut!"
"Belut?" Aku berbicara dengan sendirinya.
"Iya, ayo kita pergi!" Anak laki-laki itu menarik tanganku.Ia memegang tanganku dengan erat. Kami berlarian di jalanan sepi. Di sekitar jalan itu hanya ada persawahan.
Seketika aku sudah berada di tengah sawah bersama anak laki-laki itu.
"Emma? Kau belum menangkap sama sekali." Anak itu tersenyum geli. Aku tidak bisa melihat matanya. Wajahnya samar-samar terlihat olehku. "Emma?" Suaranya lembut. Tapi, seketika semuanya menjadi putih.
🍀🍀🍀
Aku terbangun. Aku memimpikannya lagi. Teman? Benarkah teman masa kecilku?
Sudah berkali-kali aku memimpikan anak itu. Aku tidak tahu siapa anak itu. Saat aku berusaha mengingat masa laluku, kepalaku terasa berdenyut dan aku tidak mengingat apapun.
Siapakah anak itu?

KAMU SEDANG MEMBACA
STALKER
Romance#bahasaindonesia Pernahkah kalian bermimpi tentang seseorang? Mungkin kalian akan menganggap orang itu hanya imajinasi kalian saja. Tetapi, bagaimana kalau kalian memimpikan orang yang sama secara terus-menerus. Novel ini mengisahkan tentang Emma...