Part 10 (Hari Buruk Van)

1.6K 64 0
                                    

2 bulan sudah KimPie menjalani project pemotretannya, sekaligus menjalani hubungan yang terus sembunyi-sembunyi di depan mami Kim dan Van. Bagaimana dengan JanePuey? JanePeuy sudah jarang bertemu dengan KimPie karena selama menyelesaikan project, KimPie jadi jarang ke kampus dan karena kesibukannya KimPie tidak memiliki kesempatan untuk bertemu dengan JanePeuy. Ibu Pie menyadari akan hubungan antara Kim dan Pie semakin dekat bahkan saat projectnya telah selesai, Kim tetap sering mengunjungi Pie dan mengajak Pie untuk makan di luar dengan alasan membicarakan tentang perkembangan usaha ayah Pie di Nan yang saat ini masih di bantu oleh Paman dan Bibi Pie di Nan. Tidak ada kecurigaan di pikiran Van tentang hubungan KimPie karena Van merasa KimPie dekat karena Pie akan menjadi kakak ipar Kim dan sebaliknya. Kim juga mulai mengerti keadaannya dengan Pie yang harus berpura-pura dan berbagi kasih pada Van kakaknya karena Kim tidak mau mami atau Van curiga tentang kedekatannya dengan Pie. Seperti hari ini, Kim menjemput Pie di rumah untuk jalan-jalan bersama tapi alasan Kim pada ibu Pie adalah mengajak Pie makan di luar untuk membicarakan tentang perkembangan pembudidayaan ikan ayah Pie di Nan. Tapi Piti (ibu Pie), semakin curiga dan penasaran sebenarnya ada hubungan apa antara Kim dan Pie. Piti memutuskan untuk bertanya langsung pada orang yang bersangkutan.

"silahkan di minum nak Kim, Pie sedang siap-siap di kamarnya" meletakkan secangkir teh di meja yang berada di hadapan Kim. Kim mengangguk kemudian mengambil cangkir teh dan meminumnya.

"Kim, tante mau bertanya sebenarnya ada hubungan apa kau dengan Pie? Apa kalian pacaran?" tanya Piti to the point.

"uhukk.. " Kim tersedak saat meminum teh yang dibuat Piti dan sekaligus terkejut mendengar pernyataan Piti yang begitu to the point tentang hubungannya dengan Pie.

"pelan-pelan nak, apa tante mengejutkanmu?" ucap Piti sambil menepuk-nepuk punggung Kim pelan.

"kenapa tiba-tiba tante Piti bertanya seperti itu?" ucap Kim sambil menaruh cangkir teh di meja dan dengan memasang wajah terkejut.

"tante hanya mengira saja, tante fikir kalian saling menyukai. Perlakuanmu terhadap Pie sangat berbeda akhir-akhir ini dan Pie juga terlihat bahagia jika bersama denganmu" ucap PIti jelas.

"apa ini saatnya aku bicara pada tante Piti? Aku rasa tante Piti orang yang baik dan bisa mengerti" batin Kim. Kim berfikir sejenak kemudian membuka suaranya lagi.

"hmm.. tante apa yang akan tante lakukan jika benar kalau aku dan Pie saling menyukai bahkan saling mencintai?" tanya Kim hati-hati sambil memicingkan matanya.

"kalau itu benar, apa yang dapat tante lakukan? Apa tante akan memisahkan kalian berdua? Itu tidak mungkin Kim" ucap Piti dengan santai sambil membenarkan posisi duduknya agar punggungnya menempel pada sofa.

"benarkah? Jadi tante Piti menyetujui jika aku menikah dengan Pie?" tanya Kim sambil memajukan tubuhnya agar lebih dekat dengan Piti dan bertanya dengan penuh semangat.

"menikah?" tanya Piti sambil mengerutkan dahinya.

"eemm.. maksudku berpacaran hehe" ucap Kim sambil menggaruk-garuk kepalanya, dia salah bicara karena terlalu bersemangat. Tentu Kim harus meminta izin berpacaran dulu, setelah itu baru meminta izin untuk menikah. Pie mendengar kata berpacaran dari ujung tangga langsung berlari menuju ruang tamu.

"Kim..." ucap Pie lirih dan ada rasa terkejut, serta khawatir. Pie takut ibunya marah dan tidak mengizinkan dia berpacaran dengan Kim.

"ibu sudah tau Pie, ibu akan mengizinkan kalian pacaran tapi dengan syarat kalian tidak boleh melakukan hal yang diluar batas, mengerti?" ucap Piti kemudian menatap KimPie bergantian. Kim tertawa kecil mendengar perkataan Piti. Kemudian Kim menatap Pie dan mengangguk pelan pada Pie saat Pie menatapnya tajam dan seakan bertanya darimana-ibu-tau-soal-kita.

MY HANDSOME GIRL SEASON 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang