Keesokan harinya, Kim sudah berada di rumah Pie dan menceritakan semuanya. Mulai dari Yam siuman, minta maaf atas kesalahan yang sudah dia perbuat hingga Yam mengatakan bahwa Yam akan mengurus tentang pameran Pie agar Pie ikut dalam pameran pembudidayaan ikan itu di Paris.
"kamu serius? Waktu persiapannya kan sudah habis dan aku yakin semua peserta juga sudah berangkat ke Paris hari ini" ucap Pie.
"iya aku serius. Aku tidak tau, mungkin P'Yam punya rencana sendiri. Aku hanya disuruh menyiapkan dokumen untuk ke luar negeri" ucap Kim.
"kalau benar Pie ikut. Apa Pie bisa mengurus semuanya sendiri?" tanya Piti yang saat itu juga berada di ruang tamu bersama dengan KimPie.
"aku akan menemani Pie disana tante" ucap Kim.
"apa?! kenapa kamu ikut? Siapa yang menyuruhmu?" tanya Pie nyerocos.
"oii Pie, kenapa kamu berteriak? Apa kamu tidak ingin aku temani? Hm" ucap Kim sambil menaikkan alisanya pada Pie.
"bukan begitu, tapi apa kamu tidak merasa kecewa nantinya kalau kamu pergi kesana" ucap Pie pada Kim.
"sudah lah sayang, aku sudah melupakan kejadian itu" ucap Kim dan hendak merangkul Pie.
"ehmm ehmm" dehem Piti saat melihat Kim ingin bermesraan dengan Pie.
"eh maaf tante, aku lupa kalau ada tante hehe" ucap Kim menarik tangannya dari Pie dan cengengesan menatap Piti.
"ibu bersyukur jika sepupumu itu mau membantu Pie. Dan jika kamu juga pergi kesana, ibu mohon bantulah Pie untuk mewujudkan cita-cita ayahnya. Ibu merestui" ucap Piti dan tersenyum pada KimPie.
"jadi, ibu juga merestui jika aku dan Pie......" ucap Kim sambil nyengir tapi ucapannya terpotong karena Piti segera menyambarnya.
"eeitss maksud ibu pada acara pameran ini" ucap Piti dan melotot pada Kim.
"huhh baiklah" lirih Kim dan terduduk lemas. Piti dan Pie hanya tertawa kecil melihat kelakuan Kim.
Sementara di tempat lain, Yam masih tetap duduk di kasur rumah sakit sambil sibuk menelfon beberapa orang relasinya. Yam setiap hari sibuk untuk mengatur segala urusan agar KimPie dapat pergi ke Paris sebelum acara pameran diadakan. Yam merasa sangat bersalah karena telah menjadi ulat dalam hubungan Kim dan Pie. Walaupun Yam sibuk mengurus segalanya agar Pie tetap ikut pameran, Yam juga tidak melupakan tentang kondisi kesehatannya. Yam minum obat dan istirahat yang cukup, karena Yam juga sudah tidak betah lama-lama berada di rumah sakit. Yam juga menyuruh orang kepercayaannya untuk mengurus pembudidayaan ikan dan mengembangkan pembudidayaan ikan ayah Pie yang berada di Nan agar terlihat lebih menarik. Ikan-ikan hasil peternakan ayah Pie, memang sangat lengkap dan kebanyakan ikan hias yang sudah langka di Thailand.
Beberapa hari kemudian, Yam sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah. Kondisi tubuh Yam sudah mulai membaik tapi untuk kondisi kaki Yam belum sepenuhnya membaik, karena itu Yam masih harus duduk di kursi roda untuk menjalani aktivitasnya. KimPie juga ikut mengantar Yam pulang dan menemani Yam. Sampai di kamar Yam, Yam di gendong oleh Van untuk pindah dari kursi roda menuju tempat tidurnya. Setelah itu Fah,Kim dan Van keluar kamar dan hanya ada Pie yang menemani Yam.
"Pie, aku minta maaf atas semua yang sudah ku lakukan padamu dan Kim. Aku menyesal sudah menjadi ulat di hubungan kalian. Sekarang aku sadar bahwa cinta tidak harus memiliki. Cinta adalah takut menyakiti. Dan aku tidak ingin menyakiti Kim dan membuatnya tidak bahagia. Untuk menebus rasa bersalahku aku ingin kau mengikuti pameran itu. Aku sudah mengatur semuanya, dan mudah-mudahan masih ada kesempatan untukmu" ucap Yam sambil duduk bersandar di tempat tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HANDSOME GIRL SEASON 1
FanfictionCinta itu adalah anugerah. Cinta tidak dapat ditebak kapan datangnya dan kapan akan perginya. Cinta yang murni datang dari hati, cinta tidak melihat usia, tempat bahkan jenis kelamin pun akan buta di mata orang yang sedang jatuh cinta. Itu lah yang...