Part 24 (Hancur Hati Kim)

1K 48 0
                                    

Bersamaan dengan Yam bergumam, layar lcd terputar video yang menggambarkan Kim bersama dengan ayahnya. Tn. Suppanad sedang bermain dengan Kim dan Van, Kim yang sedang diarahkan untuk menjadi seorang laki-laki tangguh padahal Kim seorang wanita. Para audience terkejut melihat video yang terputar di lcd, video itu menampilkan kelakuan lucu Kim saat akan di lepas ikat rambutnya oleh ayahnya dan Kim berlari dari kejaran ayahnya karena tidak ingin ikat rambutnya dilepas. Berkali-kali Kim teriak layaknya balita umur 2 tahun bahwa dia anak perempuan bukan anak laki-laki. Seluruh audience tertawa melihat video yang di putar. Khun Suchai,KimPie, Van, Piti, dan Fah terkejut dengan video yang diputar. Yang ditampilkan bukannya bahan presentasi Kim tapi malah video lucu yang membuat ruang presentasi jadi gemuruh karena audience tertawa melihat tingkah lucu Kim dan Van di video tersebut. Kim bingung, dan mulai panic kenapa malah video tersebut yang terputar bukan bahan presentasinya. Kim menatap seluruh audience yang sedang tertawa melihat tingkah lucu Kim di video tersebut, Kim menatap keluarganya yang berada di antara audience dengan menahan air mata yang akan tumpah ke pipinya. Para juri dan tamu-tamu penting hanya diam dan terlihat menahan amarah. Brakkk...

"KIMHAN SUPPANAD!! APA PAMERAN INI LELUCON BAGIMU?!!" teriak salah satu juri sambil menggebrak meja dan berjalan keluar ruangan.

"apa-apaan ini?!! Tolong matikan!! Sdr. Kimhan silahkan anda keluar ruangan, anda di nyatakan GAGAL!!" teriak juri yang lain dan menyuruh Kim keluar ruangan sambil menunjuk ke arah pintu.

"Kiimmmm..!!" gumam Khun Suchai dan segera keluar ruangan karena kecewa dengan penampilan Kim.

Kim yang melihat Khun Suchai keluar ruangan dengan kecewa segera berlari mengejar Khun Suchai. Khun Suchai pergi ke sebuah rooftop di gedung itu dan menghembuskan nafasnya dengan gusar ke udara. Khun Suchai sangat kecewa pada anak didiknya yang sangat dia percaya. Khun Suchai tidak menyangka bahwa Kim mempermainkan pameran tersebut. Saat ini, Kim sudah berada di belakang Khun Suchai sambil menatap punggung Khun dan bahunya yang naik turun karena menahan amarah. Kim dapat merasakan seberapa besar kecewa yang dialami Khun Suchai padanya. Kim juga tidak mengerti kenapa yang terputar di layar adalah video itu bukan bahan presentasinya. Dengan perlahan Kim menghampiri Khun Suchai sambil sesekali mengusap air matanya yang sudah membasahi pipi.

"Khun.. aku.." ucap Kim lirih sambil menggapai lemas bahu Khun Suchai. Belum selesai Kim bicara, Khun Suchai segera berbalik badan dan tiba-tiba Prakk... Khun Suchai menampar pipi kiri Kim. Tubuh Kim segera terhempas ke lantai.

"kau fikir ini adalah lelucon?!! Hah?! Aku menyuruhmu ke Chiang Mai dan mengamanahkan padamu project ini tapi apakah ini hasilnya?!!" bentak Khun Suchai pada Kim yang masih tergeletak dibawah. Khun Suchai memang sudah sangat kecewa pada Kim. Dan dia akan sangat marah jika orang yang sudah dia percaya mengkhianatinya.

"aku minta maaf Khun" ucap Kim sambil berusaha berdiri dengan memegang pipi kirinya yang terasa panas karena tamparan Khun Suchai. Air mata Kim juga terus mengalir, Kim sangat mengenal karakter Khun Suchai disaat dia sedang marah semua penjelasan Kim tidak akan didengarkan lebih baik Kim mencari tau kenapa video itu bisa terputar dan pasti ada orang yang memasukkan video tersebut ke flashdisk Kim.

"semuanya telah gagal dan cita-citamu sebagai photoghraper terkenal hanya sekedar harapan!!" ucap Khun Suchai kemudian pergi meninggalkan Kim. Kim hanya dapat menatap kepergian Khun Suchai sambil terus menghapus air mata yang jatuh ke pipinya. Saat Khun Suchai hendak pergi dari rooftop, Khun Suchai berpapasan dengan Fah,Piti,Pie,Van dan Yam. Khun Suchai hanya mengangguk hormat pada Fah dan Piti dengan masih memasang wajah yang penuh amarah kemudian berjalan keluar rooftop. Pie melihat Kim yang sedang menangis menghadap ke udara sambil duduk tergeletak di lantai. Kim juga sangat merasa bersalah walaupun semua ini bukan rencananya. Pie segera berlari menghampiri Kim yang berada di tengah-tengah rooftop dan memeluk tubuh Kim dari samping. Sedangkan Fah dll hanya menatap Kim dari pinggir rooftop dan membiarkan Pie yang menenangkan Kim.

"aku yakin masih ada jalan lain untukmu menjadi photoghraper" ucap Pie memberi semangat pada Kim dan dengan suara serak karena menahan air matanya yang akan keluar.

"aku sudah tidak berfikir tentang cita-citaku, yang aku fikirkan adalah kekecewaan Khun Suchai" gumam Kim sambil terus menangis dan memeluk kedua kakinya.

"ini semua juga bukan salahmu kan? Kamu tidak mungkin memasukkan data yang salah di flashdiskmu sedangkan kamu ingin sekali menang dalam pameran ini dan menjadi photoghraper yang terkenal" ucap Pie dan mengeratkan pelukannya pada Kim. Kim tidak menjawab dan sibuk dengan fikirannya sendiri.

Sedangkan Yam yang berada di belakang KimPie segera mengirim pesan pada seseorang setelah kejadian tersebut.

"terima kasih P', semuanya berjalan lancar. Kau sudah menyelamatkan nyawa ibu Kim" ketik Yam pada seseorang yang namanya tertera di hp Yam dengan tulisan P'Som. Setelah itu Yam kembali berpura-pura bersedih tentang pameran Kim yang gagal karena ulahnya.

Setelah itu, Kim pulang ke rumah. Pie juga ikut menemani Kim, hanya Piti saja yang langsung pulang karena harus mengurus rumahnya. Di perjalanan pulang, Pie mengirim pesan pada Nann untuk segera datang ke rumah Kim. Pie berfikir mungkin Nann bisa menghiburnya dan memberinya semangat untuk menyelesaikan masalah ini. Sampai di rumah Kim, Kim memilih untuk masuk ke kamarnya dan bergegas mandi. Setelah selesai mandi, Kim memilih untuk duduk di tempat tidurnya dan memikirkan sesuatu. Sedangkan Pie berada di ruang tamu bersama dengan Van dan Fah untuk membicarakan permasalahan tentang pameran. Yam? Yam pasti mengambil kesempatan untuk bertemu dengan Kim. Yam perlahan-lahan masuk ke dalam kamar Kim. Dan ternyata Kim tertidur karena lelah hampir seharian dia menangis. Yam dengan hati-hati duduk di pinggir tempat tidur Kim dan menatap lekat wajah Kim yang sedang tertidur dengan lelap. Yam membelai wajah Kim dan tidak ada pergerakan apapun dari Kim. Yam semakin mengelus dan membelai seluruh wajah Kim hingga ke ujung bibir Kim. Kim seperti tidak merasakan apapun karena tetap tidak ada pergerakan darinya. Yam mulai mendekatkan wajahnya pada wajah Kim hingga saat ini Yam dapat merasakan hembusan nafas Kim di wajahnya. Tersirat senyum di wajah Yam, dan mulai menempelkan bibirnya pada bibir Kim tanpa memainkannya. Saat Yam mulai terpejam menikmati bibir lembut Kim di bibirnya, pintu kamar Kim terbuka. Yam belum mengetahui bahwa Pie telah masuk ke kamar Kim. Pie terkejut melihat perlakuan Yam yang mencium bibir Kim saat Kim tertidur. Tanpa mengeluarkan suara karena takut membangunkan Kim, Pie segera menarik tangan Yam keluar kamar. Sampai di luar kamar, Yam segera menghempaskan tangannya dari genggaman erat Pie.

"apa yang kau lakukan pada Kim?! Bisa-bisanya kau memanfaatkan kesempatan! Pergi dari sini!" ucap Pie dan sedikit membentak Yam.

"memangnya kenapa? aku berhak mencium Kim, karena aku akan menjadi calon istri Kim. KAU yang seharusnya pergi dari sini!!" membalas bentakan Pie dan menunjuk wajah Pie dengan telunjuknya.

"ck.. ternyata kau masih berkhayal untuk menikah dengan Kim?" ucap Pie sambil menyeringai.

MY HANDSOME GIRL SEASON 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang