Part 29 (Mobil Putih)

936 42 0
                                    

Setelah makan malam selesai, NHY dan Pie pamit pulang. Sedangkan Kim,Fah dan Van akan menginap di rumah sakit untuk menemani Yam. Kim terlebih dulu mengantar Pie pulang dan akan balik kembali ke rumah sakit.

Sementara di ruang Yam di rawat, hanya ada Yam,Fah dan Van. Fah dengan sigap merawat Yam, mengantar Yam dengan menggunakan kursi roda jika Yam ingin ke kamar mandi dan menyuapi Yam saat Yam sudah waktunya untuk minum obat. Beberapa jam kemudian, Kim kembali setelah mengantar Pie pulang. Kim masuk, dan mendapati Fah dan Van yang sudah tertidur di sisi Yam dengan posisi duduk. Kim segera mengelus bahu maminya pelan untuk menyuruhnya tidur di sofa rumah sakit yang berada di ruang inap Yam. Fah terbangun, dan segera pindah ke sofa untuk tidur. Kim menggantikan posisi Fah dan duduk di sisi Yam. Kim menarik selimut Yam agar menutupi seluruh tubuh Yam. Kemudian Kim tertidur dengan posisi duduk dan merebahkan kepalanya di pinggir tempat tidur Yam. Pada tengah malam, Yam sedikit terbangun dan menyadari bahwa Kim tertidur di sisi kanannya dan Van tertidur di sisi kirinya. Yam tersenyum dan mengelus rambut Kim dan Van.

"aku senang jika kalian tidak berubah. Aku sangat mencintai kalian lebih dari seorang sahabat terutama padamu Kim. Aku sangat ingin kamu menjadi milikku dan kita bisa bermain bersama tanpa ada orang lain diantara kita" lirih Yam memandang Kim dan Van bergantian sambil tangannya mengelus rambut Kim dan Van. Yam terus memandang wajah Kim dan seketika Yam merasa bersalah karena Yam yang sudah membuat pameran Kim gagal dan mempermalukan Kim karena video yang terputar.

"Kim, maafkan aku karena aku yang sudah membuat pameranmu gagal, aku melakukan itu semua karena aku tidak ingin kamu menjadi milik orang lain. Aku sangat menyanyangimu Kim" batin Yam sambil terus mengelus rambut Kim dan menundukkan tubuhnya untuk mencium pucuk kepala Kim. Saat Yam mencium Kim, Van terbangun dan melihat perlakuan Yam pada Kim.

"Yam.." lirih Van dan menegakkan posisi duduknya. Yam terkejut karena Van sudah terbangun dan melihat apa yang dia lakukan pada Kim.

"Van, ka..kamu sudah bangun?" ucap Yam terbata-bata sambil merebahkan tubuhnya.

"apa kamu benar-benar masih mencintai Kim?" tanya Van sambil menatap Yam dan Kim yang masih tertidur.

"iya, aku mencintai Kim, sangat mencintainya" jawab Yam dan menahan tangisnya.

"aku fikir kamu sudah merelakan Kim karena sudah ada Pie dihatinya" ucap Van.

"aku sudah mencoba untuk merelakannya, tapi nyatanya aku tidak bisa menghapus Kim dan membiarkan Kim menjauh dariku" ucap Yam.

"Kim sangat mencintai Pie, bahkan aku yang kakak kandungnya saja dilawan olehnya. Dia sangat memperjuangkan Pie untuk menjadi miliknya. Lebih baik kamu lupakan Kim, aku tidak ingin kamu terluka lebih dalam lagi Yam" ucap Van menatap Yam.

"tidak Van. Aku yakin Kim akan menjadi milikku, Kim hanya goyah karena 4 tahun lalu aku pergi meninggalkannya ke London. Kim akan menepati janjinya untuk menikah denganku" ucap Yam sambil menatap ke arah lain dan mulai menangis.

"Yam, waktu itu Kim masih sekolah dia hanya memiliki kamu dan aku disisinya. Hanya kita yang Kim cintai dan butuhkan karena itu dia selalu ingin berada di dekat kita dan tidak ingin kita meninggalkannya" ucap Van tegas.

"tidak! Kim akan tetap jadi milikku bagaimanapun caranya. Kim tidak akan pergi dariku dan akan menikah denganku!" ucap Yam dengan sedikit penekanan. Setelah Yam selesai bicara tiba-tiba Kim terbangun.

"heuummhh P'Yam.. kamu sudah bangun?" tanya Kim dengan suara serak sambil mengucek matanya.

"i..iya Kim, aku haus" ucap Yam dan berusaha mengambil minum di nakas samping tempat tidurnya.

MY HANDSOME GIRL SEASON 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang