"dokter jangan bercanda!!" ucap Kim sedikit keras.
"saya tidak bercanda, ini gejala kanker tulang kaki. Mohon kepada Ny.Yam agar tidak terlalu banyak berjalan dan tidak menggunakan sepatu yang ber hak tinggi. Karena kalau semakin parah, ini bisa menyebabkan kelumpuhan" ucap dokter yang memeriksa Yam.
"dok, jangan asal bicara. Dokter saja belum merontgennya" ucap Pie yang kini angkat bicara.
"kalau anda tidak percaya, mari kita lakukan rontgen" ucap dokter meyakinkan KimPie.
"sudah, tidak usah Kim. Benar yang dikatakan dokter, aku memang mempunyai penyakit gejala kanker tulang kaki aku sudah memeriksanya 3 hari yang lalu dan hasil rontgennya akan keluar minggu depan" ucap Yam dan mengeluarkan air matanya.
"Ny.Yam harus di rawat untuk istirahat dan melakukan kemoterapi untuk mencegah penyakit ini semakin buruk, saya permisi dulu selamat siang" ucap dokter dan keluar ruangan.
"P'...." lirih Kim dan menggenggam tangan Yam.
Yam menangis dan memeluk Kim. Pie juga menangis karena turut prihatin tentang penyakit Yam. Pie mengerti dan tidak menganggap Yam kali ini hanya berpura-pura untuk mendapat perhatian Kim. Pie percaya bahwa Yam benar-benar sakit dan membutuhkan perhatian. Kim menelfon Fah dan Van untuk memberitahu bahwa Yam sedang berada di rumah sakit. Yam melarang Kim untuk menelfon keluarganya yang berada di London karena Yam tidak ingin keluarganya khawatir.
Beberapa jam kemudian, Fah dan Van datang untuk melihat keadaan Yam yang terbaring di rumah sakit. Nann dan Hongyok juga datang setelah Nann mengambil mobil Yam dimana Kim tadi menjemput Yam. Fah dan Van segera masuk ke dalam ruang inap Yam dan segera menghampiri Yam.
"sayang.. kamu kenapa? kenapa gak cerita sama mami kalau kamu sakit" ucap Fah dan mengeluarkan air matanya sambil mengelus rambut Yam yang terbaring di tempat tidur.
"aku gapapa mi, mami tenang aja" ucap Yam lemas.
"gapapa gimana? Yam, mami gak mau kehilangan orang yang mami sayang lagi" ucap Fah dan merebahkan kepalanya di samping kepala Yam.
"tidak mi, Yam ga akan ninggalin mami" ucap Yam pada Fah dan menggesek kepalanya ke kepala Fah.
"Yam, semoga cepat sembuh ya. Apa kamu tidak ingin main bersamaku dan Kim seperti waktu kita kecil dulu?" ucap Van dan menggenggam tangan kanan Yam.
"iya Van, aku akan sembuh. Kamu jangan khawatir" ucap Yam dan tersenyum pada Van sambil membalas mengelus tangan Van.
Pie, NHY hanya menatap dan ikut bersedih tentang apa yang dialami Yam. Kemudian, NHY izin keluar untuk mencari makan malam. Dan Pie juga ikut keluar ruangan karena ingin ke toilet. Kim,Van dan Fah masih setia menemani Yam di ruangan, karena hanya mereka keluarga yang Yam punya saat ini. Kim sejenak melupakan masalah insiden pameran dan menunda untuk mencari seseorang yang bertatoo tersebut.
Setelah keluar ruangan, Hongyok berbicara pada Pie.
"Pie, bagaimana perkembangan penyelidikan orang yang bertattoo yang kau curigai itu?" tanya Hongyok.
"sepertinya Kim akan penunda penyelidikan, karena Kim akan focus pada penyembuhan P'Yam" ucap Pie sambil berjalan menuju toilet.
"ah Pie, waktu itu aku melihat P'Yam bertemu dengan CEO dari team support pameran. Siapa yaa namanya.. aku lupa.. siapa sayang namanya?" ucap Hong pada Pie kemudian beralih menatap Nann.
"P'Som" ucap Nann.
"nah itu, mereka saling kenal?" tanya Hongyok pada Pie.
"kapan kalian melihatnya bersama? Dan dimana?" tanya Pie.
"beberapa hari sebelum acara pameran, di sebuah café" ucap Hongyok.
"darimana P'Yam mengenal P'Som?" ucap Pie menatap NHY. NHY hanya mengangkat bahu tanda bahwa mereka tidak tau.
"sudah lah, aku kebelet dadahh..." ucap Pie sambil melambaikan tangannya pada NHY dan segera berlari menuju toilet. NHY tetap melanjutkan perjalanan untuk membeli makanan.
"aku curiga dengan P'Yam" ucap Hongyok.
"curiga kenapa?" tanya Nann.
"aku merasa ada yang tidak beres saja pada Kim, Pie dan P'Yam" ucap Hong.
"sudahlah sayang, ayo kita beli makan saja aku sudah lapar" ucap Nann manja.
"baiklah" ucap Hong menggandeng tangan Nann.
Malam harinya, KimPie dll sedang memakan junkfood bersama di ruangan inap Yam.
"Kim, bagaimana perkembangan penyelidikanmu?" ucap Van pada Kim.
"aku belum menemukan orang bertattoo naga itu P'" ucap Kim sambil mengunyah makanannya.
"penyelidikan apa Kim?" lirih Yam sambil berbaring di tempat tidur rumah sakit.
"aku melakukan penyelidikan pada orang yang terekam cctv di ruang panitia, kemungkinan orang itu yang menukar flashdisk ku sehingga pada saat di putar bukan bahan materiku yang muncul" jelas Kim.
"siapa orang itu?" tanya Yam ragu-ragu.
"aku belum tau, orang itu mempunyai tattoo naga di tangan kanannya" jawab Kim.
"itu P'Som, gawat kalau sampai Kim tau" batin Yam dan merasa khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HANDSOME GIRL SEASON 1
FanfictionCinta itu adalah anugerah. Cinta tidak dapat ditebak kapan datangnya dan kapan akan perginya. Cinta yang murni datang dari hati, cinta tidak melihat usia, tempat bahkan jenis kelamin pun akan buta di mata orang yang sedang jatuh cinta. Itu lah yang...