Selama beberapa detik Kim memperhatikan perbuatan Nann yang masih terus menelusuri seluruh tubuh Hongyok tanpa melepaskan pakaian Hongyok dan membuat Hongyok memejamkan matanya. Bibir Nann kembali membungkam bibir Hongyok saat Hongyok akan mengeluarkan desahannya. Kim hanya memperhatikan dua orang yang sedang bercumbu di sofa dan Kim tersenyum kecil melihat adegan panas tersebut.
"sepertinya aku harus mengambil popcorn agar tidak bosan menonton blue film ini?" ucap Kim dan melipat kedua tangannya di dada.
Nann yang mendengar suara Kim, segera menarik bibirnya dari bibir Hongyok dan melihat ke arah sumber suara.
"Kim.. sejak kapan kau disitu?" ucap Nann terkejut dan segera turun dari tubuh Hongyok. Hongyok juga terkejut melihat Kim dan langsung berjalan menuju kamarnya.
"kenapa berhenti? Aku sedang menonton blue film dalam bentuk 4D?" ucap Kim dan menaikkan alisnya pada Nann.
"sudah.. kau membuatku malu saja" ucap Nann sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Nann, apa kau sering melakukan itu pada Hongyok?" tanya Kim dan duduk di samping Nann.
"hm iya, memangnya kenapa?" ucap Nann santai.
"bagaimana rasanya?" tanya Kim dan nyengir di hadapan Nann. Nann terkejut mendengar pertanyaan Kim dan seketika tersenyum nakal pada Kim.
"apa kau penasaran Kim? Kau mau tau rasanya? Rasanya itu... ahh sangat nikmat Kim aku sampai ketagihan haha" ucap Nann sambil membelai tangan Kim.
"oii Nann apa saat ini aku yang akan menjadi korbanmu?!" ucap Kim dan sedikit menjauhi Nann.
"oii Kim!! Aku masih menyukai perempuan bodoh!" ucap Nann dan memukul kepala Kim.
"hey kau pikir aku ini apa?! aku juga perempuan?!!" ucap Kim dan kembali memukul kepala Nann.
"tapi kau perempuan yang menyukai perempuan!! Eh itu sama saja.. ahh sudahlah intinya aku tidak tertarik padamu" ucap Nann dan Kim hanya tertawa mendengar perkataan Nann.
Nann terus membujuk Kim dan menceritakan bagaimana rasanya saat dia telah memiliki Hong seutuhnya. Nann ingin menghipnotis Kim agar Kim juga tertarik untuk memiliki Pie seutuhnya. Nann menyuruh Kim untuk menyusul dan menemani Pie yang saat ini sedang tertidur di kamar tamu. Nann bilang bahwa ini adalah kesempatan yang tidak boleh Kim lewatkan. Nann mengizinkan jika kamarnya di pakai KimPie dalam semalam dan Nann tidak akan meminta uang sewa pada KimPie. Kim juga tidak munafik bahwa hasratnya juga timbul jika melihat Pie, apalagi setelah melihat Pie toples. Setelah berfikir beberapa menit, akhirnya Kim memutuskan untuk masuk ke dalam kamar tamu dengan berhati-hati agar Pie tidak bangun dari tidurnya.
Sampai di kamar tamu, Kim perlahan-lahan naik ke tempat tidur dan berbaring di samping Pie. Kim berbaring dengan posisi miring dan menggunakan tangan kanannya sebagai tumpuan. Pie tertidur dengan terlentang dan tubuhnya tertutup selimut hingga dada. Kim memberanikan diri untuk menyentuh rambut Pie dan mengelusnya. Mulai dari kepala,wajah, hingga bibir Pie dielusnya menggunakan tangan kirinya. Saat tangan Kim ingin berjalan menuju bahu Pie, tiba-tiba Pie bergerak dengan masih memejamkan mata. Pergerakan Pie membuat selimut yang menutupi bagian dadanya sedikit bergeser hingga ke bagian perut. Dan saat ini, bagian dada Pie terlihat jelas dimata Kim yang tidak tertutup selimut. Pie menggunakan baju kemeja berwarna pink yang tipis dan membuat branya terlihat jelas. Kim semakin sesak nafas saat melihat gunung kembar milik Pie walau masih tertutup bra dan baju Pie. Saat Pie bergerak, Kim segera menarik tangannya dari bahu Pie dan pura-pura memejamkan mata. Setelah tidak ada pergerakan dari Pie, Kim membuka matanya dan melihat Pie kembali tidur. Seketika Kim mengingat omongan Nann bahwa Kim harus segera memiliki Pie seutuhnya agar Kim tidak akan kehilangan dan Pie tidak akan meninggalkannya. Perlahan-lahan Kim menggerakkan tangannya menuju gunung kembar Pie, saat akan 1 centi lagi menuju gunung kembar Pie tiba-tiba Pie membuka mata.
"Kim.." ucap Pie dengan suara serak dan melihat ke arah tangan Kim yang sedang berada di atas dadanya. Kim terbelalak melihat Pie yang tiba-tiba terbangun. Kim segera mencari alasan agar Pie tidak curiga dengan keberadaan tangannya yang akan menyentuh dada Pie.
"ah uhh aku... ah ini tadi ada nyamuk dibahumu sayangJ" ucap Kim dan menepuk pelan bahu Pie.
"nyamuk? Tidak ada nyamuk disini" ucap Pie dan matanya bergerak menelusuri seluruh kamar.
"tadi ada sayang. Aku tidak ingin nyamuk itu mengganggu tidurmu hehe" ucap Kim dan mencium kening Pie. Saat bibir Kim menyentuh kening Pie, Pie memejamkan matanya dan merasakan sentuhan Kim di keningnya.
Sementara itu, di depan pintu kamar sudah ada NHY yang menguping percakapan KimPie.
"sayang, kok tidak ada suara apa-apa?" ucap Hongyok sambil menempelkan telinganya ke pintu kamar.
"coba dengarkan lagi sayang, aku yakin pasti Kim segera menerkam Pie" ucap Nann yang juga menempelkan telinganya pada pintu kamar.
"apa yang kalian lakukan?!!" ucap Pie yang tiba-tiba sudah berada di belakang NHY.
"Pi..Pie kenapa kau bisa berada diluar? Bukannya kalian di dalam" ucap Nann berbalik badan dan gelagapan saat tiba-tiba Pie berada di belakangnya.
"kami sudah keluar 5 menit yang lalu, kalian sedang apa?" ucap Kim dan menatap Nann Hongyok bergantian.
"lalu, yang didalam siapa..." ucap Hongyok dan membuka pintu kamar dan tidak mendapatkan seorang pun di dalam kamar tamu.
"kalian kenapa si? Aneh banget. Yaudah sayang ayo kita pulang. Aku siap-siap dulu ambil tasku yang ada di kamar Hong. Kamu tunggu di depan yaa" ucap Pie menatap NHY kemudian mengalihkan pandangannya pada Kim.
Pie berjalan menuju kamar Hongyok untuk mengambil tasnya. Dan Kim berjalan menuju ruang depan.
"kamu ikuti Pie coba tanya, apakah Pie sudah 'melakukan itu' dengan Kim?" bisik Nann pada Hongyok dan segera berjalan mengikuti Kim ke ruang depan.
Sampai di kamar Hongyok, Pie segera mengambil tasnya dan sedikit merapikan rambut dan pakaiannya.
"Pie, apa kau sudah memiliki Kim seutuhnya?" ucap Hongyok yang berdiri di samping Pie.
"maksudmu apa Hong?" ucap Pie terlihat bingung dengan ucapan Hongyok.
"kau sudah 'melakukan itu' dengan Kim?" tanya Hong hati-hati sambil mengangkat kedua jarinya seperti tanda kutip.
"tidak, aku takut hamil Hong" lirih Pie kemudian duduk di pinggir tempat tidur.
"oii Pie, kau mana bisa hamil jika melakukannya dengan Kim" ucap Hongyok menghampiri Pie dan menepuk jidatnya sendiri mendengar ucapan Pie.
"bukankah kita kalau berhubungan badan bisa hamil?" tanya Pie polos.
"itu kalau kau melakukan program inseminasi" ucap Hongyok dan duduk di samping Pie.
"apa itu bayi tabung Hong?" tanya Pie menghadap Hongyok.
"ah.. sudahlah kau bodoh sekali Pie" ucap Hongyok kesal dan meninggalkan Pie di kamarnya. Pie hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan berjalan menyusul Hongyok.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HANDSOME GIRL SEASON 1
FanfictionCinta itu adalah anugerah. Cinta tidak dapat ditebak kapan datangnya dan kapan akan perginya. Cinta yang murni datang dari hati, cinta tidak melihat usia, tempat bahkan jenis kelamin pun akan buta di mata orang yang sedang jatuh cinta. Itu lah yang...