Part 14 (Janji Kim Pada Yam)

1.1K 55 0
                                    

Sementara di perjalanan menuju rumah Pie, KimPie tidak berbicara apapun. Kim bingung harus menjelaskan darimana dan akhirnya Kim membuka suara.

"sayang, kenapa diam saja? apa kamu mengantuk?" ucap Kim lemah lembut pada Pie. Pie tidak menjawab dan memalingkan wajahnya keluar jendela. Kim menghentikan mobilnya di tepi jalan dan berbicara serius pada Pie.

"Pie, P'Yam hanya kakak sepupuku. Kamu jangan cemburu padanya ya" ucap Kim sambil membalikkan badan Pie ke arahnya.

"kakak sepupu? Sepertinya dia tidak menganggapmu hanya sebagai sepupu?"tanya Pie sambil menatap Kim.

"aku, P'Van dan P'Yam memang sudah bersama sejak kecil. Kami sudah seperti saudara kandung dan tidak ada hubungan lainnya" ucap Kim menatap tajam Pie.

"benarkah? Apakah dia pernah menyukaimu sebagai orang lain?" tanya Pie.

"kami memang saling menyayangi layaknya saudara Pie" ucap Kim mengelus bahu Pie.

Pie dapat mengerti bahwa Kim hanya menganggap Yam sebagai kakak sepupunya saja. Tapi soal Yam, Pie belum yakin bahwa Yam hanya menganggap Kim sebagai adik sepupunya saja. Pie tidak mau memperpanjang masalah, Pie memilih tidur dan tidak mau berdebat dengan Kim. Kim kembali melajukan mobilnya menuju rumah Pie. Apa Pie benar-benar tidur? Tentu tidak. Pie hanya memejamkan mata dan mengingat saat Yam mencium pipi Kim, mencubit pipi Kim, dan terus bergelantungan di lengan Kim. Dada Pie sangat sesak, tapi Pie mencoba menerima alasan Kim dan mencerna baik-baik perkataan Kim. Kim melihat Pie mulai tertidur dan membelai rambut Pie dengan lembut.

Sampai di depan rumah Pie. Pie terbangun, dan langsung melihat sekelilingnya bahwa Pie sudah berada di depan rumahnya. Kim ingin masuk ke rumah Pie dan pamit pada Piti, tapi Pie melarangnya dan mengatakan bahwa sepertinya ibunya sudah tertidur karena Pie melihat lampu kamar ibunya yang sudah padam.

"kamu langsung pulang saja, ibu sudah tidur lihat saja lampu kamarnya sudah padam" ucap Pie  berjalan kedepan gerbang yang diikuti oleh Kim dibelakangnya sambil menunjuk jendela yang berada di lantai 2 rumahnya. Kim mengangguk dan melihat jendela kamar Piti.

"aku hanya mencintaimu Pie, tidak ada orang lain selain dirimu. Aku hanya milikmu" ucap Kim menangkup wajah Pie dengan kedua tangannya dan mencium bibir Pie. Kim memainkan bibirnya dengan bibir Pie, Pie juga terbuai dan Pie juga bermain dengan bibir Kim. Jalanan rumah Pie saat itu tampak sepi, tidak ada yang lewat seorangpun karena itu Kim memanfaatkan kesempatan yang dia punya untuk mencium Pie. Cukup lama, KimPie berciuman. Saling bermain dan saling melumat, tangan Pie mengelus punggung Kim dan tangan Kim bermain di tengkuk Pie, Kim semakin menekan tengkuk Pie agar ciumannya semakin dalam. Semakin lama, tangan Kim semakin turun dan saat ini tangan Kim sudah berada di leher Pie dan mengelusnya. Kim menarik bibirnya dari bibir Pie dan mulai mengarah pada leher jenjang Pie. Saat sadar, Pie segera mencegahnya.

"Kim, jangan sekarang! Kita sedang berada diluar rumah, nanti kalau ada yang melihat kita bisa di tangkap" ucap Pie menahan tubuh Kim untuk mejaga jarak darinya.

"biarin aja, kalau ditangkap paling kita disuruh menikah. Memang itu yang aku mau hehe" ucap Kim cengengesan.

"kamu gila?! sudah sana pulang" ucap Pie sedikit mendorong dada Kim.

"baiklah, aku pulang yaa" ucap Kim meraih tangan Pie dan menciumnya.

"iya, hati-hati. Jangan genit dengan perempuan itu" ucap Pie melambaikan tangannya pada Kim yang berjalan untuk naik ke mobil. Mendengar ucapan Pie yang terdengar sangat cemburu pada Yam, Kim segera berlari ke arah Pie, dan memeluk tubuh Pie erat. Pie terkejut dan terpaku melihat Kim yang berlari untuk memeluknya.

MY HANDSOME GIRL SEASON 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang