Entah apa lagi yang direncanakan Yam, Yam tetap akan merebut Kim dari Pie. Yam ingin sekali Kim menepati omongannya bahwa dia akan menikah dengan Yam. Sementara Kim, hanya menganggap Yam seperti kakak kandungnya sendiri. Kim juga sangat perhatian oleh Yam karena Kim kasihan dan turut sedih karena penyakit yang diderita Yam.
2 hari kemudian, tepatnya hari ini adalah hari dimana Kim akan mendapat kabar dari pihak kepolisian tentang identitas pemilik mobil Mazda putih yang dicurigai Kim. Dan hari ini juga hari dimana Yam akan bertemu dengan seseorang yang ditelfonnya 2 hari yang lalu untuk bertemu dengan orang tersebut. karena kondisi Yam yang belum terlalu pulih, akhirnya mereka bertemu di sebuah taman dekat rumah Kim.
Di taman pagi hari.
"Yam, bagaimana keadaanmu? Kenapa aku tidak boleh menjengukmu di rumah sakit?" ucap Som yang ternyata adalah orang yang Yam ajak bertemu.
"aku baik-baik saja P'. Pokoknya kau tidak boleh ke rumahku atau menengokku dulu, karena Kim sedang mencari seseorang yang menukar flashdisknya di ruang admin" ucap Yam sambil melihat sekeliling taman dan memastikan tidak ada yang melihat mereka.
"apa?! darimana Kim tau tentang penukaran flashdisk itu?" tanya Som terkejut.
"aku tidak tau soal itu. Intinya kau jangan muncul di depan Kim dulu dan jangan ke gedung itu lagi, diam saja di office mu" ucap Yam tegas.
"loh? Kenapa memangnya? Aku kan bisa jelaskan bahwa aku melakukan itu untuk kebaikannya agar dia tidak meninggalkan ibunya yang sedang sakit. Aku ingin memberi pencerahan padanya" jelas Som yang hanya tau bahwa dia melakukan itu hanya untuk membantu Kim, bukan untuk mencelakakan Kim.
"ja..jangan!!" ucap Yam sontak dan gelagapan.
"kenapa?" tanya Som sambil mengerutkan dahinya.
"hm Kim bukan orang yang mudah untuk di ajak bicara apalagi kau juga baru mengenalnya kan P'?" ucap Yam mencari alasan.
"tapi sepertinya Kim anak yang penurut dan mau mendengarkan" ucap Som menyipitkan matanya.
"tidak, Kim orang yang keras kepala dan dia tidak suka jika orang yang baru mengenalnya ikut campur urusannya apalagi urusannya dengan ibunya" ucap Yam tegas.
"benarkah? Baiklah.. aku hanya bisa berharap Kim cepat sadar dan tidak durhaka pada ibunya sebelum dia menyesal telah menyia-nyiakan ibu kandungnya" ucap Som dan menggerakkan tubuhnya untuk bersandar pada kursi taman.
"iya P'" ucap Yam dan tersenyum kecut pada Som sambil menghembuskan nafas lega karena Som percaya pada kebohongannya.
Sementara itu di rumah, Kim sedang bersiap-siap pergi ke kantor polisi untuk melihat hasil pengecekan plat nomor mobil Mazda putih yang dicurigai Kim.
"P', aku berangkat dulu yaa. Aku ingin melihat hasil pengecekan plat mobil itu semoga identitasnya dapat diselidiki" ucap Kim pada Van yang juga sedang bersiap-siap ingin ke kantor.
"amin. Jangan lupa mengabariku kalau hasilnya sudah keluar" ucap Van.
"siap. Tumben kau belum berangkat ke kantor P'?" tanya Kim pada Van.
"aku tidak bisa ke kantor sebelum Yam pulang" ucap Van sambil merapikan dasinya.
"memangnya P'Yam kemana? Bukan kah dia ada di kamar?" tanya Kim.
"Yam sedang keluar, katanya ingin olahraga sebentar karena itu aku harus menunggunya sampai pulang agar mami tidak memarahinya saat mami masuk dan melihat Yam tidak ada di kamarnya" ucap Van sedikit berbisik pada Kim.
"memang mami dimana? Dan kenapa kau membiarkannya berjalan? Bukankah dia tidak boleh berjalan jauh" tanya Kim khawatir.
"mami sedang di halaman belakang, aku akan mencegah mami jika mami ingin masuk ke kamar Yam. Aku sudah melarangnya untuk keluar dan mami pasti akan marah jika tau dia keluar kamar, tapi kau tau kan sifat Yam yang keras kepala itu. Katanya dia tidak boleh berbaring terus, kakinya harus digerakkan agar tidak kaku" jelas Van pada Kim.
"ohh begitu, baiklah. Kau tolong jaga P'Yam ya kasihan dia. Aku pergi dulu yaa" ucap Kim dan segera berjalan keluar rumah.
Kim ke kantor polisi dengan mengendarai mobilnya dan Kim tidak lupa untuk menjemput Pie. NHY juga ikut tapi mereka janjian untuk bertemu di kantor polisi. Kim mengendarai mobilnya lewat jalan menuju arah taman dimana Yam dan Som bertemu. Mobil Som parkir di depan taman, Som dan Yam duduk di kursi yang berada di dalam taman. Kim melewati taman dan melihat mobil Mazda putih yang terparkir di taman, tapi Kim belum menyadari bahwa mobil yang terparkir di taman adalah mobil yang sedang dia cari. Setelah berjarak 3 meter dari mobil itu, Kim melihat ke arah spion dan melihat mobil yang terparkir di taman mulai berjalan ke lawan arah dari Kim. Setelah Kim lebih jeli melihat plat mobil dan merk mobilnya, ternyata itu adalah mobil yang sedang Kim selidiki. Kim mencoba mencari ruang untuk mobilnya berputar arah, tapi karena keadaan jalan yang cukup ramai, Kim tidak bisa langsung berputar dan harus memarkir mobilnya agar dapat berputar arah dengan baik.
Setelah beberapa menit, Kim mengendarai mobilnya ke arah taman. Sayangnya, mobil Mazda tersebut sudah pergi dan lagi-lagi Kim kehilangan jejak. Kim memarkir mobilnya di depan taman, dan turun dari mobil dengan wajah kesal sambil matanya melihat sekeliling taman.
"arrghhh!! Lagi-lagi aku kehilangan jejak orang itu" teriak Kim dan mengusap wajahnya dengan gusar.
"ah, aku masih bisa tau identitas pemilik mobil itu dari lacakan polisi, aku harus segera kesana!" batin Kim.
Kim berjalan ke arah mobilnya dan hendak membuka pintu mobil, tiba-tiba Kim melihat Yam keluar dari pintu taman sambil berjalan pelan. Kim menghampiri Yam dan menegurnya.
"P'Yam" ucap Kim.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HANDSOME GIRL SEASON 1
FanfictionCinta itu adalah anugerah. Cinta tidak dapat ditebak kapan datangnya dan kapan akan perginya. Cinta yang murni datang dari hati, cinta tidak melihat usia, tempat bahkan jenis kelamin pun akan buta di mata orang yang sedang jatuh cinta. Itu lah yang...