Part 13 (Yam)

1.1K 57 0
                                    

"Yam" tersenyum Van pada seorang gadis yang dipanggil Yam dan membalas pelukan gadis itu.

"kenapa kepulanganmu bisa delay?" tanya Van melepaskan pelukannya sambil menarik koper Yam menuju mobilnya.

"ada pekerjaan yang masih harus aku tangani. Mana Kim apa dia tidak ikut menjemputku?" tanya Yam melihat sekelilingnya dan mencari sosok Kim.

"Kim sedang kuliah, ayo kita ke rumahku mami sudah menunggu" ucap Van pada Yam.

Yam adalah keponakan dari Tn. Suppanad yang tinggal di London. Yam bekerja di salah satu perusahaan pertanian dan perikanan di London. Yam sejak kecil memang sangat dekat dengan Van dan Kim terutama pada Kim. Sejak kecil Van,Yam dan Kim selalu bersama. Bagi Yam, Kim seperti adik kandungnya sendiri. Umur Yam 3 tahun diatas Kim, Yam seumuran dengan Van. Saat Yam lulus SMA, dia pindah ke London bersama kedua orang tuanya, sejak saat itu KimVan sudah jarang bertemu dan berkomunikasi dengan Yam karena kesibukan mereka masing-masing.

"Kim kuliah dimana? Apa dia menjadi seorang photoghraper seperti cita-citanya waktu kecil?" tanya Yam dengan semangat.

"dia kuliah di Univ. Rangsit fakultas photoghrapy" ucap Van datar sambil terus focus menyetir.

Di sepanjang jalan, Yam terus bertanya tentang Kim. Van belum cerita pada Yam bahwa dia sedang bersitegang dengan Kim dan masih mogok bicara pada Kim.

"kenapa kau bertanya tentang Kim terus? Apa kau hanya merindukan Kim dan tidak merindukanku?" tanya Van sambil melirik sinis pada Yam.

"oii Van, lirikanmu itu sangat menakutkan. Aku hanya ingin tau saja bagaimana keadaannya sekarang tentu aku sangat merindukanmu. Muaachh" ucap Yam memeluk lengan Van dan mencium kilat pipi Van. Kim,Van dan Yam sudah saling menyayangi layaknya saudara kandung. Jadi sah sah saja jika diantara mereka mencium pipi atau saling memeluk. Van tersenyum manis dan mengacak rambut Yam dengan tangan kirinya yang masih dipelukan Yam.

1 jam perjalanan dari Bandara menuju rumah Van. Fah yang medengar suara mobil Van, langsung berjalan menuju pintu dan menyambut keponakan dari suaminya itu.

"Yam" teriak Fah dan memeluk Yam erat.

"mami" ucap Yam membalas pelukan Fah. Sejak kecil Yam sudah memanggil Fah dengan sebutan mami.

"mami sangat merindukanmu" ucap Fah melepaskan pelukannya dan memegang kedua bahu Yam.

"Yam juga sangat merindukan mami" ucap Yam dan kembali memeluk Fah.

"mi, dimana Kim?" tanya Yam sambil berjalan masuk ke rumah bersama Fah. Sedangkan Van hanya diam dan menarik koper Yam masuk ke dalam rumah.

"Kim sebentar lagi akan pulang tadi mami menelfonnya untuk pulang lebih cepat" ucap Fah sambil menggenggam tangan Yam. Fah sangat sayang dengan Yam. Fah menginginkan anak perempuan karena bagi Fah anak perempuan dapat dijadikan sahabat, anak dan teman curhat. Tapi berbeda dengan pemikiran suaminya, disaat Fah melahirkan anak perempuan tapi malah dijadikan seorang anak laki-laki oleh suaminya dan jadilah seperti Kim yang sekarang. Karena itu, Fah tidak dapat menganggap Kim sebagai anak perempuannya yang bisa diajak shopping, ke salon dan sebagai teman curhat.

Di kampus, KimPie sudah menyelesaikan mata kuliahnya. Kim pulang bersama dengan Pie. Kim mengajak Pie pulang ke rumahnya karena maminya menyuruh Kim untuk pulang lebih cepat karena kedatangan seseorang di rumahnya. Fah tidak memberitahu pada Kim siapa yang datang. Kim mengajak Pie untuk ikut ke rumahnya. Dan Pie mau ikut kerumah Kim sekalian mengunjungi Fah dan melihat keadaan Van karena semenjak KimVan bertengkar, Van tidak pernah menghubungi Pie lagi. Setelah 30 menit di perjalanan, KimPie sampai dirumah Kim. KimPie masuk secara bersamaan. Kim melihat mobil Van terparkir di rumahnya dan perasaan bersalah seketika muncul di dalam hatinya. Pie melihat Kim menatap mobil Van dengan sendu. Saat Kim ingin menaiki tangga depan pintu rumahnya, Pie segera menarik tangan Kim dan berkata.

MY HANDSOME GIRL SEASON 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang